Lalu kau tunjukan puluhan lukisan yang kau buat siang dan malam.Â
Akupun terdiam dalam sepinya malam.Â
Kau sedikit cerita tentang simak dan bapak kita yang sudah tiada.Â
Dan kita memang yatim piatu yang melangkah tanpa kasih sayang.Â
Tanpa ditinggali harta melimpah.Â
Hanya dibekali ilmu tamat sekolah.Â
Kita sama-sama jebolan sekolah seni rupa yogya.Â
Lalu kitapun tertidur dalam mimpi yang tak pasti.Â
Tenggelam dalam sumpeknya kehidupan.Â
Puluhan tahun kita tidak ketemu.Â
Dan hari ini, aku dapat kabar kau pergi menghadap  Tuhan.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!