Mohon tunggu...
Heru Sudrajat
Heru Sudrajat Mohon Tunggu... Wiraswasta - pernah menjadi PNS di Disnaker Propinsi Jambi dan pernah bekerja di Harian Sriwijaya Pos Palembang

Pernah bekerja diharian Sriwijaya Pos Palembang sebagai wartawan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rinduku pada Anak Cucu

15 Juli 2020   22:04 Diperbarui: 15 Juli 2020   22:03 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam mabuk kepayang, tak ketulungan. 

Ketika semua diam. 

Bahkan nyanyian serangga pun hilang. 

Hanya kesunyian menunggu datangnya bulan. 

Semakin dingin semakin menepi suara hati ini. 

Menggigil dalam dekapan angin malam. 

Lalu kurebahkan segala penat kerinduan yang semakin berat.

Rindu pada anak, cucu yang jauh dari tatapan mata. 

Sampai jarum jam berdetak keseratus kali dan kokok ayam memecah pagi.

Juga tak kutemukan arti sejatinya kerinduan

Dan malampun merayap pelan, dalam kegelisahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun