(Puisi Untuk faathir).
Sendiri menatap senja.
Pada lukisan mega-mega kehidupan.
Ada kata tak terucap.
Disapuan catatan perjalanan.
Hening memberi kesegaraan alam.
Dan anak itu masih saja terjaga.
Diatas bebatuan waktu yang membisu.
Ditengah riuhnya gelombang impian.
Dasyat memukul-.mukul rindu.
Anak itu tahu.
Kegelisahannya digulung  ombak.
Dan terhempas dibibir pantai.Pulanglah nak.
Ibumu menunggu dibawah bebatuan.
Sembari memungut keindahan senja.
Yang kau tebar, lewat bisikan angin.
Beri salam pada senja.
Agar kamu tidak manja.
Dan selalu taat dengan doa.
Sungailiat, 16 jan 2019
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI