Sepi semakin terasa menempel.
Didauanan pohon-pohon kota.
Yang tertunduk lesu menghantar senja.
Pada langit-langit bumi perlahan memudar.
Disengat matahari seharian.
Hari ini tak kutemukan bayang-bayang kehidupan sejati.
Hanya keluhan orang-orang meratap kepanasan, kemarau panjang.
Sampai senja menghampiri, semua hanya berdiam diri.
Saling curiga membaca tanda-tanda arti sepi disenja hari.
Yang tak pernah tuntas diperdebatkan.
Dalam ruang-ruang kosong yang selalu datang pada sore hari.
Dan kita tak pernah sempurna  membaca bisikan alam.
Meski berulangkali dihinggapi sepi.
Karena sepi sebenarnya adalah suara murni dari dalam hati kita.
Sungailiat Awal Agustus 2018