Membanting buah gaple
Teplak teplok diatas meja.
Bising membungkam malam.
Memecah sepi.
Tanpa terkendali.
Tetangga kanan kiri tidur.
Main gaple.
Teplak teplok.
Memainkan angka tanpa ilmu matematika.
Tanpa sandi kata.
Hanya tertawa lalu kecewa.
Meski angin malam mengepung.
Lapar menjalar.
Namun tetap setia pada angka.
Mengotak atik buah balak.
Mata terbelalak.
Batuk kepala mengangguk angguk.
Dibarengi asap rokok menebar.
Bawa angin tak segar.
Main gaple.
Tak mengenal waktu.
Memburu rasa jemu.
Dibuntuti rasa napsu.
Yang membuat badan lesu.
Teplak teplok.
Teplak teplok.
Buah gaple dibanting.
Paginya memble.
Sungailiat, desember 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H