Mohon tunggu...
Heru Sudrajat
Heru Sudrajat Mohon Tunggu... Wiraswasta - pernah menjadi PNS di Disnaker Propinsi Jambi dan pernah bekerja di Harian Sriwijaya Pos Palembang

Pernah bekerja diharian Sriwijaya Pos Palembang sebagai wartawan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Madu Gong

13 Desember 2017   21:28 Diperbarui: 13 Desember 2017   21:34 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungailiat.

Madu Gong yang ada disarang lebah dan dapat ditemui di hutan-hutan besar di Indonesia ini, ternyata kasiatnya luar biasa untuk menyembuhkan penyakit, batu ginjal, sakit pinggang. Tentunya madu ini susah didapat, karena harus menunggu panen raya satu tahun sekali. Memang mungkin ada yang berternak lebah dan diambil madunya. Namun tetap beda dengan lebah yang bersarang di hutan-hutan karena alami dan cara lebah mencari makan juga alami. Beda dengan lebah yang diternakan, karena makanan lebah sudah diracik sedemikian rupa. Jadi tetap lebih bagus madunya yang sarangnya di hutan.

Menurut Andre pencari dan penjual madu gong ini, melakukan pekerjaan ini tidak semata mata mencari uang, namun bisa keliling ke hutan-hutan besar yang ada di Sumatera bahkan ke Jawa. Kalau cara mengambil madu di hutan harus izin dengan pemilik pohon dan kita bagi untung kita beli. Sebab pohon-pohon dihutan ada yang memilikinya, yaitu ketua sukunya. 

Kalau mengambilnya pada malam hari dengan memanjat pohon yang ada sarangnya lebah,"Piranti untuk mengambil sarang lebah itu hanya tali untuk memanjat, senjata tajam arit, dan senter dikepala maupun senter genggam,"Kalau disengat lebah sudah sering dan juga pernah wajahnya jadi bengkak. Tapi lama-lama sudah terbiasa. Kalau saya asli orang Cianjur dan terus keliling hutan yang ada di Sumatera,"ujarnya.

Ditambahkannya, jualan madu itu kadang diremehkan dan dibilang madu tidak asli. Tapi kita terima saja dengan lapang dada. Pada dasarnya kita menawarkan madu asli. Tapi kalau dibilang tidak asli, tidak apa-apa itu hak pembeli."Saya tidak sekedar mencari uang, namun mencari pengalaman bisa jalan-jalan dengan biaya dari jualan madu,"pungkasnya. (heru sudrajat).

dok
dok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun