Mohon tunggu...
Heru Riswan
Heru Riswan Mohon Tunggu... Hoteliers - just a simple with complicated dream

orang yang akan pergi bersama angin,,calon seorang sosiolog. mantan barista

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sayap-Sayap Patah, Antara Romantisme dan Heroik

8 September 2022   23:31 Diperbarui: 8 September 2022   23:38 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nicholas Saputra dan Ariel Tatum sukses menjadi icon di film ini dimana kualitas dari akting mereka sudah tidak dapat di ragukan lagi.   Chemistry diantara kedua nya terbangun dengan baik bahkan di beberapa adegan menjadi sangat memorable seperti adegan dimana Nicho bercerita kepada Ariel Tatum tentang sebuah kisah menggunakan boneka kertas, juga adegan ketika Ariel Tatum ngidam Ote-ote adegan yang membuat banyak penonton baper ya sepertinya. 

Anyway Ote-ote sendiri merupakan sejenis bakwan yang banyak di temui di daerah jawa timur.  Selain Ariel dan Nicho, akting para pemain lainnya tidak bisa kita remehkan sebut saja akting dari Nugi yang berperan sebagai AKP Sadikin yang khas dengan logat jawa medok nya juga akting Poppy Sovia sebagai IPTU Gendis. 

Hal yang paling mengejutkan adalah kehadiran dari Iwa K yang berperan sebagai Leong seorang gembong teroris yang menyebalkan, sadis dan tempramen dan karakter ini sukses di perankan dengan apik oleh Iwa K.

Di awal pra penayangan film ini sempat membuat publik twitter heboh dengan tagar Ariel Tatum hamil karena memang peran Ariel sebagai Nani sangat apik terlebih dengan kondisi hamil yang sempurna dan terlihat sangat nyata.  

Pada penayangan di minggu pertama film ini tidak banyak penonton yang menonton film ini, namun di minggu kedua penanyan secara tiba-tiba film ini langsung menjadi salah satu film terlaris di bulan agustus dan september hingga menyentuh angka 2 juta penonton dan di beberapa bioskop film ini ditayangkan di lebih dari satu sinema.  

Namun film Sayap-sayap Patah ini bukan tanpa kontroversi ya, terlebih dari sang produser Deny Siregar seorang aktivis politik yang sangat nyentrik sehingga banyak orang berasumsi dan beropini negatif dari film ini.  Tapi bisa saya katakan memang film ini sangat bagus dan memorable, meski saya tidak terlalu menyukai film yang sad ending, 8/10 untuk film Sayap-sayap Patah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun