Mohon tunggu...
Heru Riswan
Heru Riswan Mohon Tunggu... Hoteliers - just a simple with complicated dream

orang yang akan pergi bersama angin,,calon seorang sosiolog. mantan barista

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Genjer-Genjer" dan Saksi Sejarah Indonesia

25 April 2020   06:45 Diperbarui: 25 April 2020   06:54 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti nasib penciptanya Muhammad Arief, setelah peristiwa G30S/PKI, Arief menghilang dan di penjarakan. Arief sempat bercerita kepada keluarganya bahwa dia di tahan di Kalibaru, kemudian malang dan terakhir di Lowokwaru sebelum akhirnya hilang tanpa kabar hingga saat ini. Bukan hanya sang pencipta lagu yang menderita, keluarganya pun menerima cap sebagai simpatisan PKI, rumah mereka dihancurkan oleh massa dan stigma PKI hingga berpuluh-puluh tahun.

Membunuh menjadi sangat mudah pada masa peristiwa G30S/PKI ini, banyak sekali korban yang nyatanya mereka tidak tahu menahu mengenai pemberontakan ini, yang bahkan hingga saat ini masih menjadi misteri dan terus diperdebatkan.

Lagu Genjer-Genjer hanya ingin menjadikan sebuah bukti sejarah mengenai penderitaan rakyat Indonesia akan kejamnya masa kolonial Jepang, menjadi sebuah lagu akan gambaran bagaimana perjuangan kemerdekaan harus ditebus dengan banyak penderitaan, lagu yang menggambarkan betapa kelaparan saat itu menjadi hal yang biasa.

Sejak tahun 1998 lagu Genjer-Genjer tidak lagi menjadi lagu terlarang dan beberapa penyanyi menyanyikan lagu ini seperti band rock Amerika Dengue Fever merekam versi Genjer-genjer pada tahun 2016 meskipun menggunakan bahasa Khmer. Selain itu pemusik Indonesia yang menetap di Jerman, Tomi Simatupang sering mengadakan pertunjukan musik di Berlin dan Hamburg sering menyanyikan lagu Genjer-Genjer ini dan mengusung tema Genjermania.

Lagu Genjer-Genjer akan menjadi saksi bisu sejarah Indonesia, sejarah yang berpihak kepada si baik atau si jahat dan menjadi sebuah bukti sejarah kita. Sebagai lagu perjuangan rakyat Indonesia semestinya kita menjaga dan melestarikan hasil kebudayaan masyarakat Indonesia terlepas dari kaitanya dengan sistem perpolitikan Indonesia.

Sama halnya dengan lagu Donna-Donna yang menceritakan keadaan para Yahudi di masa Fasisme NAZI, dan lagu Bella Ciao yang menggambarkan semangat pejuang melawan Fasisme Mussolinni, Genjer-Genjer pun menjelma menajadi sebuah lagu pergerakan perlawanan akan kekejaman kolonial jepang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun