Menjaga kelestarian alam ini sepatutnya  merupakan tanggung jawab bersama, bukan untuk kita namun keindahan alam ini merupakan titipan dari anak cucu kita.  Karena kerakusan manusia, tak sedikit flora dan fauna yang berstatus hampir punah.  Salah satu hewan yang berstatus hampir punah adalah owa jawa.  Hewan epidemik terbatas di daerah  jawa barat ini  diperkirakan hanya tersisa antara 1000-2000 ekor saja. Â
Owa jawa yang memiliki nama latin Hylobates Moloch merupakan kera unik dan yang paling langka di dunia. Â Maka dari itu penting sekali kita menjaga populasi owa jawa ini mengingat populasinya yang semakin drastis menurun karena perburuan dan faktor lainya yg menyebabkan populasinya menurun.
Untuk menumbuhkan kesadaran akan pelastarian hewan khususnya owa jawa, kompasiana berkerjasama dengan PERTAMINA mengadakan kunjungan lansung melihat pusat observasi dan karantina owa jawa di kawasan taman nasional gunung gede pangrango. Â Event yang di adakan pada 13-14 november di ikuti oleh 20 orang bloger kompasiana yang terjun langsung melihat habitat asli owa jawa. Â Kawasan taman nasional gede pangrango terletak di kabupaten bogor dengan luas hampir 21.975 hektare ini merupakan salah satu taman nasional tertua di indonesia dengan mencangkup wilayah dua puncak gunung gede dan pangrango. Â
Taman nasional ini merupakan tempat pelestarian flora dan fauna yang ada di kawasan jawa barat. Â Menurut kepala bidang wilayah besar taman nasional gunung gede pangrango ibu badriah, taman nasional gede pangrango terbagi atas tiga wilayah yaitu cianjur, sukabumi dan bogor. Â Khusus di daerah bodogol ini di jadikan sebagai tempat konservasi dan rehabilitasi owa jawa. Â Tak hanya owa jawa di kawasan bodogol ini menjadi juga tempat pelestarian elang jawa dan macan tutul. Â Kedepannya kawasan bodogol ini akan menjadi tempat pendidikan, ekowisata dan penelitian.
Keunikan Owa Jawa
 Mereka  hidup dalam kelompok --kelompok kecil yang disebut keluarga dalam teritori tertentu.  Satu keluarga owa jawa terdiri atas 3-4 individu.  Mereka menandai teritori wilayah mereka dengan mengelurkan suaranya pada pagi hari.  Owa jawa adalah hewan  yang sangat sensitif jika salah satu anggota keluarga mereka di buru maka anggota keluarga lain akan stress dan besar kemungkinan mati.  Owa jawa mengkonsumsi daun, buah dan bunga sebagai makanan mereka.Â
 Owa jawa betina melahirkan sekali dalam tiga tahun, masa menyusui owa jawa adalah 18 bulan dan akan menjari pasangan hidup dan memisahkan diri dari keluarga mereka pada umur 8 tahun.  Menurut organisasi konservasi internasional IUCN owa jawa merupakan spesies primata yang paling terancam punah atau dalam kategori EN (endangered) dengan peluang 50% dan akan mengalami kepunahan dalam satu dekade mendatang.  Penurunan populasi wa jawa ini dikarena kan kerusakan habitat karena pembukaan lahan, pemburuan liar owa jawa untuk di pelihara dan di perjual belikan serta proses reproduksinya yang tergolong sangat lama.
Mengingat status konservasi Owa Jawa yang terancam punah, Pertamina berkontribsi dalam pelestarian owa jawa bekerja sama dengan yayasan owa jawa untuk menjaga populasi owa jawa yang semakin menurun.  Menurut CDO (Community Development Program) PT PERTAMINA EP Subang Field Agustian Fahrudin pusat  konservasi yang di lakukan oleh pertamina terletak di dua titik yaitu  Javan Gibbon Centre kawasan bodogol taman nasional gede pangrango dan kawasan gunung puntang, malabar bandung selatan. Â
Kawasan-kawasan tersebut menjadi pusat rehabilitasi dan habituasi owa jawa yang di dapat dari warga sekitar untuk lepas liarkan kembali.  Karena tidak memiliki ekor hewan berbulu abu ini disebut sebagai individu.  PERTAMIN EP Subang field sudah melepas liarkan owa jawa yang sudah lulus karantina dan sudah melahirkan 2 owa jawa di alam liar, selain itu PERTAMINA EP subang field akan berkontribusi terus dengan penanaman 1000 pohon pakan sebagaii  tempat tinggal owa jawa, kemudian akan terus memberikan edukasi kepada masayarakat di  sekitar daearah konservasi gunung puntang dan kawasan bodogol.  Kedepannya selain fokus terhadap pelastarian owa jawa, PERTAMINA EP subang field akan fokus juga terhadap pelestarian macan tutul di kawasan jawa barat yang populasi nya juga semakin tergerus.
PERTAMINA EP Subang Field untk Masyarakat
Selain pelestarian owa jawa, Pertamina EP Subang Field juga ikut andil dalam pembangunan komunitas masyarakat sekitar seperti dengan diadakannya program-program pemberdayaan masyarakan yang sepenuhnya didukung oleh PERTAMINA EP subang field. Program-program tersebut diantaranya adalah  pemberdayaan jamur merang di suka mulya bandung, Rumah Inspirasi sebuah program pemberdayaan masyarakat yang mana lansia, sampah dan pengangguran yang menjadi latar belakang terbentuknya program ini. rumah inspirasi di bagi menjadi bang roentah (bank sampah) dan sanggar inspirasi (SARI) yang konsisten melestarikan kearifan lokal dalam hal ini adalah kebudayaan sisingaan. Â
Program unggulan lainnya adalah PANTURA (Pasukan Anti Penularan HIV/AIDS) sebuah program untuk mencegah penularan HIV/AIDS di jalur PANTURA khususnya di kawasan subang. Â Program bertujuan mengedukasi mengenai penularan HIV/AIDS mengingat subang menjadi daerah ke 4 dengan ODHA (orang dengan HIV aktif) terbanyak ke 4 di jawa barat. Â Seperti yang dipaparkan oleh staff CSR PT PERTAMINA EP Asset subang field Minanti Putri bahwa penyebaran HIV/AIDS di daerah PANTURA sangat menghawatirkan, dengan adanya program ini, di harapkan mampu mengurangi kenaikan populasi pengidap HIV/AIDS khusunya di daerah pantura. Â Atas kegigihan itu PT PERTAMINA EP asset 3 subang field mendapatkan pengargaan piala platinum untuk Indonesia Sustainable Development Award 2017 dan The 9th Annual Global CSR Summit and Award 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H