Mohon tunggu...
Heru Riswan
Heru Riswan Mohon Tunggu... Hoteliers - just a simple with complicated dream

orang yang akan pergi bersama angin,,calon seorang sosiolog. mantan barista

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketahanan Keluarga dalam Media Sosial

16 Agustus 2017   12:19 Diperbarui: 17 Agustus 2017   01:54 1917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disini kita bisa melihat  bahwa masyarakat memiliki akses yang luas terhadap teknologi.  Kontrol sosial yang biasa dilakukan secara konvensional, di era teknologi ini dapat dilakukan secara mudah melalui media massa.

Media massa dan media sosial kini telah menjadi sebuah kebudayaan baru yang melekat sebagai unsur sebuah kebudayaanb baru.  Perkembangan teknologi yang tinggi harus diimbangi dengan kemampuan masyarakat dalam mengahadapi masa informasi tanpa batas.  Jika sebuah masyarakat gagal menerima laju informasi yang akan dikorbankan adalah sebuah unsur kebudayaan masyarakat.  Kita lihat dimana generasi kita sudah tidak lagi memiliki nilai dan norma, mereka cenderung lebih menerima budaya barat yang notabane nya adalah budaya masyarakat liberal.  Melalu media musik, film dan semua budaya pop lainnya masyarakat muda kita menerima sosialisasi budaya modern secara mudah.  

Apa yang harus kita perbuat? Perkuat kembali nilai-nilai keluarga sebagai fondasi dari sebuah masyarakat, dimana nilai dan norma di sosialisasikan kepada seluruh anggota masyarakat, jalankan semua poin-poin di atas untuk menjadi acuan kita dalam menghadapi gelombang modernisasi ini.  Kita tidak bisa memungkiri bahwa anak-anak kita akan dibesarkan berdampingan dengan arus teknologi yang pesat, anak-anak kita akan lebih berani bertanya kepada mesin pencari ketimbang bertanya langsung kepada kita,

 anak-anak kita akan lebih mudah menerima sosialisasi dari berbagai perangkat elektronik dari pada orang tuanya sendiri, anak-anak akan lebih menyenangi bercerita kepada sosial media mereka ketimbang dengan orang tuanya sendiri, budaya hedonitas akan membudaya sebagai sebuah konsekuensi dari budaya konsumtif masyarakat.  

Disinilah peran keluarga sangat menunjang untuk memperbaiki semua keadaan ini.  Kita tahu budaya hedonitas sudah merasuki semua elemen masyarakat, budaya hedonitas ini beracuan kepada budaya konsumtif, yaitu budaya yang lebih mementingkan rasa prestise ketimbang kegunaan dari sebuah barang.

Dewasa menggunakan teknologi informatika adalah kunci dalam menghadang arus globalisasi, menerapkan nilai dan budaya menjadi pembatas generasi muda dalam menerima arus kebudayaan luar, norma dapat kita jadikan sebagai acuan dalam berprilaku, gotong royong adalah penghancur sifat apatisme masyarakat yang timbul dari efek edia massa, tenggang rasa menjadi peredam konflik multidimensi yang kerap terjadi pada masyarakat modern, kepedulian menjadi sebuah peredam tingkat kesenjangan sosial akibat ketimpangan masyarakat. Terakhir kita jadikan indonesia menjadi bangsa yang memiliki identitas sendiri, menjadi negara dewasa dan menjadi negara yang gemah ripah loh jinawi

sumber foto : http://cahayanabawiy.com

facebook

twitter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun