Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Â Heru Purnama salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN UPI, menyampaikan mengenai keamanan siber di SMPN 59 Bandung.
Kegiatan tersebut dinilai cukup penting karena penggunaan media digital didalamnya mengandung unsur yang cukup berbahaya.
Senin, 24 Januari 2022 Heru Purnama, mahasiswa peserta KKN melaksanakan salah satu program KKN.
"Cara Mengamankan Diri Dalam Dunia Digital". Pelaksanaan program tersebut dilakukan dengan mengadakan sosialisasi kepada Siswa-siswi kelas 8 SMPN 59 Bandung untuk meningkatkan kesadaran dalam penggunaan media digital. Heru Purnama menjelaskan bahwa "Ingatlah masa depan, karena media yang di unggah ke Internet akan bertahan lama". Â
Heru Purnama juga menjelaskan bagaimana sebuah sistem website bekerja, didalamnya terdapat kolom registrasi seperti website-website pada umumnya.Â
Akan tetapi dalam program kali ini input dalam website tersebut tidak hanya menghasilkan sandi yang di enkripsi dengan hash, namun sandi plain-textnya juga dikirim ke sistem.Â
Hasilnya adalah ketika Heru Purnama memberikan salah satu skema bagaimana cara kerja sistem database pada sebuah website bekerja, salah satu siswa memasukan sandi seakan merefleksikan dirinya, karena didalamnya terkandung singkatan nama dan tanggal lahir.Â
Sebutlah namanya Fariz lahir berkisar pada tahun 2007, ketika Ia memasukan sandi kedalam sistem yang telah Heru buat Fariz memasukkan passwordnya sebagai "frz2007@".Â
Dalam hal ini Heru mengingatkan kepada Siswa-siswi yang ada diruang kelas untuk tidak menggunakan password yang mengandung data pribadi, dan memastikan untuk menggunakan password yang menggunakan kombinasi yang cukup rumit.
Tiga hari setelahnya, hari kamis, 27 Januari 2022. Heru Purnama melakukan sosialisasi dengan siswa-siswi kelas 9 SMPN 59 Bandung, dengan metode yang sama Heru Purnama melakukan uji coba terhadap salah satu siswa di kelas tersebut.Â
Hasilnya berbeda, ada sedikit perbedaan dalam menyimpan rahasia dibandingkan dengan kelas sebelumnya. Sebutlah namanya Yusuf, ketika Ia memasukkan sandi terhadap sistem, Ia memasukkan sebagai "Jordi@12345".Â
Sudah cukup baik karena tidak menyediakan sandi yang merepresentasikan data pribadinya, akan tetapi Heru Purnama mengingatkan bahwa "Membuat kata sandi yang berurutan seperti itu kurang baik, lebih baik susunannya acak" ucap Heru Purnama, setelah demonstrasi.
Berkaca pada demonstrasi tersebut hendaknya pembaca sekalian untuk lebih waspada terhadap penggunaan media digital. Karena kita tidak mengetahui apakah website yang dikunjungi menjamin keamanan data kita?Â
Maka dari itu kita harus selalu waspada, serta membuat sandi yang cukup rumit dan kuat, dan juga menyediakan sandi utama dan sandi kedua, untuk penggunaan situs yang berbeda-beda. Tips lebih lengkapnya ada di gambar berikut:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H