Saat memasuki Desa Bahoi, kendaraan para turis akan berada di puncak tertinggi bukit sehingga bisa melihat keindahan pesisir Desa Bahoi. Masuk lebih dalam akan mendapatkan jalan perlahan-lahan menurun menuju perkampungan dengan rumah-rumah yang sederhana dan satu sama lain tidak dibatasi pagar.
Di sini juga kita bisa menemukan jembatan cantik yang menghubungkan Desa Bahoi ke pesisir pantai. Jembatan ini dibangun mengikuti arah pertumbuhan mangrove sehingga pembangunan jembatan ini sama sekali tidak merusak hutan mangrove. Dikenal juga sebagai surga tersembunyi, kondisi bawah laut Desa Bahoi yang jernih dan tidak tercemar ini membuatnya kaya akan terumbu karang dengan beragam warna-warni yang tak kalah indah dengan pemandangan laut di Bunaken.
Desa berikutnya adalah Desa Wisata Marinsow. Di desa ini telah berdiri puluhan homestay yang merupakan dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
"Pariwisata harus hadir untuk memberdayakan masyarakat. Dan desa wisata, program homestay yang kami pandu bersama teman-teman dari PUPR adalah wujud nyata pemerintah hadir dalam membangkitkan ekonomi masyarakat," kata Menparekraf Sandiaga Uno yang mengunjungi Desa Wisata Marinsow pada sabtu (6/3/2021).
Menparekraf Sandiaga berupaya menunjukkan keberpihakan pemerintah kepada masyarakat di tengah rencana pengembangan KEK Likupang. Ke depan, Kemenparekraf akan melakukan pendampingan kepada pemilik homestay agar dapat meningkatkan kapasitas dan pelayanan. Tak ayal, desa wisata akan menjadi program unggulan dalam membangkitkan ekonomi masyarakat di Likupang.
Nah, kebayang kan nyamannya para wisatawan jika ada banyak pilihan penginapan di Likupang? Tinggal pilih yang sesuai budget tentunya.
Syarat Lain untuk Desa-Desa Wisata di Likupang