Bubur tinutuan merupakan makanan khas yang sangat identik dengan kuliner Sulawesi Utara. Mirip dengan bubur manado. Dalam satu porsinya, kita tak hanya mendapatkan bubur, tapi juga beragam sayuran segar. Sebut saja kangkung, bayam, kemangi, pipilan jagung, ubi, dan labu kuning. Sebagai pelengkap, biasanya akan ada cakalang atau cacahan daging sapi yang ditaburkan di atas bubur. Ada rasa gurih dan sedikit rasa manis dari labu kuning yang sudah tercampur dengan bahan lainnya. Membayangkannya saja sudah buat lidah bergoyang. Slrupp.
Yang mau coba makanan ringan, bisa icip pisang goroho yang dicocol dengan sambal roa. Bentuknya panjang dan ramping. Pisang ini diolah dengan cara diiris tipis lalu digoreng. Namun, ada juga yang digoreng dengan baluran tepung. Teksturnya akan mirip dengan keripik pisang tetapi dimakan dengan sambal. Sebagai pendamping pisang goroho dan sambal roa, masyarakat lokal biasanya menyeduh secangkir kopi, teh, atau minuman hangat lainnya.
Kudapan ringan lainnya adalah panada yang sekilas bentuknya mirip dengan pastel. Namun, keduanya adalah camilan yang berbeda. Panada merupakan roti goreng yang memiliki isian ikan cakalang yang sudah disuwir-suwir kecil. Ikan tersebut juga sudah dibumbui dengan bawang merah, cabai, kemangi, daun bawang, dan daun jeruk. Ada juga lalampa yakni ‘lempernya’ orang Sulut. Isinya ikan cakalang. Selain dikukus lalampa juga harus dibakar.
Bagi pecinta makanan pedas, wajib coba kuliner bernama cakalang fufu. Ikan cakalang diolah dengan cara dibelah menjadi dua, dilumuri bumbu, kemudian diasapi selama kurang lebih empat jam. Untuk mengonsumsi cakalang fufu, kita hanya perlu memanasinya atau menggorengnya sebentar saja. Setelah itu langsung disantap dengan nasi hangat dan sambal dabu-dabu. Oh iya, kuliner khas Likupang lainnya ada nasi kuning dan binte buluhuta. Yummy!
Setelah memanjakan perut dengan makanan khas yang hanya ada di Indonesia Aja ini, mari kiat mengulik kembali Likupang dengan menelusuri desa wisatanya!
Mendorong Desa Wisata Menjadi Unggulan di Likupang
Desa wisata pertama yang wajib kita telesuri saat di Likupang adalah Desa Wisata Bahoi. Desa yang berlokasi di Likupang Barat ini, menyuguhkan pengalaman yang istimewa. Di sini, kamu bakal diberi kesempatan buat mengunjungi hutan bakau, diving, snorkeling, makan siang di rumah terapung, menyaksikan budaya Sangihe, sampai membeli kerajinan tangan buatan masyarakat setempat berupa kain tenun bentenan, dll.
Ekowisata Bahoi merupakan kegiatan pariwisata yang dikelola secara partisipatif oleh masyarakat. Keindahan terumbu karang pada Daerah Perlindungan Laut (DPL) menjadi andalan tempat tersebut. Tak hanya itu, Desa Bahoi juga miliki flora dan fauna di hutan mangrove, kawasan pasir putih, dan panorama desa yang asri.