Mohon tunggu...
heru ningtyas
heru ningtyas Mohon Tunggu... Ilmuwan - writer

Volcanologist Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membawa Riset Gunungapi Indonesia di Kancah Internasional

13 Agustus 2023   20:48 Diperbarui: 14 Agustus 2023   10:39 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 31 Juli 2023 - 4 Agustus 2023 Asia Oceania Geosciences Society (AOGS) menggelar acara conference di Singapore. AOGS sendiri didirikan pada tahun 2003 yang merupakan suatu kegiatan dengan tujuan mempromosikan geosains dan juga penerapannya untuk kepentingan umat manusia, khususnya di Asia dan Oseania dengan pendekatan menyeluruh terhadap isu - isu global. Saya dan Ibu Hanik yang merupakan senior dari Balai Penyelidikan dan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta ditunjuk untuk mewakili Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada event international AOGS 2023 kali ini. 

Saya dan Ibu Hanik membawa masing - masing 2 abstract sehingga dari kami total 4 abstract. Sejujurnya tidak mudah menyiapkan ini disamping kesibukan pekerjaan yang luar biasa, saya harus menyiapkan poster dan materi powerpoint untuk oral presentation dalam waktu yang bersamaan. Namun, berkat bantuan rekan kerja khususnya terimakasih untuk Pak Yasa, kolega Bu Christina dari EOS, dan support system yang positif sehingga poster dan materi presentasi rampung tepat waktu.

Hari pertama tepatnya tanggal 31 Juli, saya pergi bersama Ibu Hanik from BPPTKG serta Bu Christina Senior researcher fellow dari EOS (Earth Observatory of Singapore) dan merupakan Warga Negara Indonesia. Kami  menuju lokasi AOGS 2023 yang di gelar di Gedung Suntec Singapore Convention & Exhibition Centre, 1 Raffles Blvd, Singapore dari penginapan kami kurang lebih 25 kilometer. Pertama kali yang kita lakukan adalah pendaftaran dibeberapa boot yang telah tersedia. Setelah selesai pendaftaran kami diberikan kartu, nametag dan beberapa brosur. 

Selesai pendaftaran kami berjalan menuju ruang presentasi. Disana banyak sekali ruangan - ruangan presentasi dengan materi - materi yang terjadwal dan masing - masing katageori. Kami akan mengikuti sesi section lectures dari Emma Hill (Nanyang Technological University) dengan judul "Approaching the 20th Anniversary of the Great 2004 Aceh-Andaman Earthquake and Tsunami: Lessons Learned on Tectonics, Hazards, and Resilience along the Sumatran Subduction Zone". 

Yang membahas tentang pendekatan Geodesi, Paleogedesi, Geologi, Seismologi, ilmu sosial dan study publikasi lain dari tektonik Sumatera lebih dari beberapa dekade. Kami juga berkenalan dengan beberapa teman dari Cina, Taiwan, Singapura, Jepang, dan banyak lagi. Mereka rata - rata dari mahasiswa, peneliti, dosen, dan kami juga bertemu dengan banyak professor. Materi hari ini banyak membahas terkait aktivitas Tektonik.

Acara hari kedua adalah Poster Presentation. Pada tanggal 1 Agustus 2023 pergelaran poster dengan 2 tema yaitu Atmospheric dan Solid Earth. Pada poster presentation banyak sekali poster yang disuguhkan. Saya menyapu pandangan dari beberapa penjuru, mulai dari Perusahaan seismometer, NASA, EOS, Penerbit bulletin internasional dan banyak sekali stand - stand dari beberapa Perusahaan, Lembaga, dan organisasi research lainnya. Di bagian dalam dari stand - stand itu terbagi menjadi beberapa dinding non permanen yang di didirikan membentuk Lorong - Lorong. 

Setiap dinding dinding non permanen berwarna putih itu diberikan skat - skat dengan keterangan kode di ujung paling atas sebelah kanan nomor dan judul kode poster yang di akan di tempel poster masing - masing peserta. Setelah selesai menempel poster, saya, Bu Hanik dan Bu Christina berjalan berkeliling melihat - lihat poster lain yang memiliki bahasan dan hasil riset yang menarik dari berbagai negara di Asia dan daerah oceania. Setiap penyaji poster menjelaskan kepada para tamu yang berkunjung di stand poster mereka. 

Salahsatu yang saya kunjungi adalah poster Dr Haruhisa Nakamichi (Kyoto University, Japan), yang menyajikan hasil riset dengan judul Lidar Observations of Eruptive Products of Sakurajima Volcano, Japan. Ini hal yang sangat menarik mengingat teknologi lidar mulai digunakan pada aplikasi monitoring gunung api. Dan, hal ini dapat di adopsi dalam monitoring gunung api di Indonesia meskipun membutuhkan Anggaran yang tidak sedikit mengingat cukup mahalnya teknologi lidar ini.

Pada poster presetantion ini saya membawakan hasil riset dengan judul "Seismic Velocity Changes Associated with the 2020-2022 Activity of Semeru Volcano as Inferred from Autocorrelations of Ambient Seismic Noise" yang menghighlight tentang aktivitas Gunung Semeru periode kejadian awan panas guguran pada 1 Desember 2020, 4 Desember 2021 dan 4 Desember 2022. 

Cukup banyak tamu yang datang berkunjung salahsatunya dari mahasiswa PhD universitas di Hongkong yang menanyakan terkait mekanisme awan panas guguran yang terjadi di Semeru. Awan panas guguran di Semeru memang menjadi topik yang menarik untuk di bahas mengingat kejadian yang kerap terjadi berturut - turut setidaknya 3 tahun terakhir ini di bulan yang sama yaitu Desember (it's my birthday btw :-)).

 

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

Hari ketiga kegiatan AOGS 2023 ini, saya dan Ibu Hanik memenuhi undangan dari EOS (Earth Observation of Singapore) untuk berdiskusi terkait volcano unrest di Indonesia. Diskusi di pimpin oleh Benoit Taisne yang merupakan kepala project penelitian dibidang volcano di EOS (Earth Observatory of Singapore). Pada diskusi kali ini saya membawakan topik terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau di Indonesia yang terkenal dengan tsunaminya pada tahun 2018. 

Tsunami yang terjadi pada tahun 1883 akibat caldera collapse dan menghancurkan Gunung Danan dan Perbuwatan yang letaknya diantara pulau Gunung Anak Krakatau dan Pulau Rakata. Melalui Kerjasama, EOS juga memasang peralatan berupa infrasound di Gunung Api Anak Krakatau yang berfungsi sebagai monitoring aktivitas erupsi Gunung Api Anak Krakatau. Dari infrasound kita dapat membedakan antara erupsi eksplosif, erupsi abu dan beberapa aktivitas erupsi lainnya yang terjadi di Anak Krakatau.

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

Hari keempat kami kembali pada perhelatan AOGS 2023 di Conventions and Exhibitions Suntec Singapore. Pada hari ke empat ini kami mengunjungi kelas oral presentation terkait Gempa Cianjur dengan judul "Shear Wave Velocity Model of Surface Using Passive and Active Seismic Methods in Cianjur Regency West Java Indonesia" yang dibawakan oleh Bapak Jimmi Nugraha dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Indonesia. 

Pada sesi selanjutnya kami juga menyimak paparan dari BMKG lagi dengan judul "Peak Ground Displacement and Magnitude Estimation of Mw5.6 November 21st, 2022 Cianjur Earthquake Using High Rate GNSS Data" yang dipaparkan oleh Bapak Thomas Hardy. Paparan yang cukup menarik terkait Gempa Cianjur dalam kacamata metode seismik dan metode GNSS atau deformasi pergerakan tektonik.

Hari kelima atau hari terakhir rangkaian acara AOGS 2023, saya menatap nanar panggung yang akan digunakan untuk presentasi. Hari ini giliran saya menjadi presenter, menyajikan hasil riset dari abstract yang sudah di kumpulkan bulan Februari 2023 lalu. Beberapa orang sudah datang memenuhi bangku - bangku yang kosong. Saya bertegur sapa dengan Kepala Prodi Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung Dr.Eng. Mirzam Abdurrachman, S.T., M.T. Jantung mulai berdebar tapi waktu tidak bisa di hentikan, detik berjalan sangat cepat sehingga tiba giliran saya presentasi. 

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

Saya menjelaskan slide demi slide untuk presentasi yang saya bawakan kurang lebih hampir sama dengan yang saya bawakan untuk diskusi di EOS terkait aktivitas unrest Gunung Anak Krakatau. Selain saya ada beberapa presenter dari ITB (Institut Teknologi Bandung), BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi), dan EOS (Earth Observatory of Singapore), Keio University Japan, Sun Yat-sen University China, Central Weather Bureau Taiwan, dan Nanyang Technological University, Singapore.

Karena ada calon dosen yang hadir yang kebetulan menjadi main converner diruangan presentasi tersebut maka ketika presentasi saya merasakan sedang ujian sidang tugas akhir J. Pada sesi kedua cukup banyak riset di wilayah Indonesia yang disampaikan oleh universitas dalam maupun luar negeri. Indonesia wilayah yang cukup menarik untuk di kaji, karena negara ring of fire menjadikan Indonesia kaya akan bencana geologi dan menjadi lirikan para peneliti untuk melalukan riset di Indonesia. 

Pada akhir sesi saya diajak Bu Christina untuk berdiskusi dengan para panitia ACV ( Asian Consortium of Volcanology) yang berencana akan mengadakan kegiatan di Indonesia tahun 2024 nanti. Saya banyak bertemu dengan para professor, peneliti senior, orang - orang hebat yang melahirkan banyak sekali hasil riset - riset untuk kepentingan umat manusia. Saya berjanji dalam diri untuk mulai belajar lebih giat agar menjadi orang hebat dan bermanfaat seperti mereka dengan kajian - kajian dan hasil penelitiannya untuk kepentingan umat manusia khususnya di daerah bahaya erupsi gunung api.

Di akhir penutupan AOGS 2023 kami bersalaman, saling bertukar kartu nama (namun, saya tidak punya kartu nama) hanya memberikan Alamat email dan nama saja. Saling berharap untuk dapat bertemu Kembali dalam acara sejenis dan bertukar pemikiran serta diskusi dengan para orang - orang hebat. Satu hal yang membuat saya amazed  bahwa kami merasa akrab dengan orang - orang peneliti di beberapa negara padahal kami baru saja bertemu. Terimakasih untuk event yang luar biasa. Semangat berkarya, keep writing  dan tetap bermanfaat untuk sesama.

img-8898-64d99feb4addee69c4785c52.jpeg
img-8898-64d99feb4addee69c4785c52.jpeg
Sumber : Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun