Mohon tunggu...
Heru Wardana Yoga
Heru Wardana Yoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - UMM Student

Salah Satu Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar - Universitas Muhammadiyah Malang_Angkatan 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Asesmen Autentik Terhadap Pembelajaran Tematik Terpadu Jenjang SD di Masa Sekarang

28 Juni 2022   13:10 Diperbarui: 28 Juni 2022   13:32 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa menghadapi loss learning saat ini perlu adanya langkah pengembangan pendidikan, salah satunya dengan melakukan suatu asesmen yang ekstensif pada suatu penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Hal tersebut perlu dilakukan dalam upaya mencari tahu sejauh mana peserta didik dapat menyerap, memahami dan mengaplikasikan apa yang telah disampaikan oleh tenaga pendidik dalam proses pembelajaran. 

Asesmen dapat diartikan sebagai upaya untuk menentukan, mengumpulkan data/informasi, memproses dan mendokumentasikan dari sebuah objek kajian untuk mengetahui sejauh mana tujuan, kriteria dan capaian tertentu. 

Dalam konteks asesmen ini, perlu adanya lingkup yang lebih luas dalam hal proses pengambilan data /informasi agar dalam penilaian dan evaluasi nantinya dapat menciptakan suatu hasil yang maksimal. 

Tentunya, juga dengan memperhatikan dan mengembangkan instrumen asesmen yang ada, yakni tes dan inventori/non tes. Apalagi jika kita kaitkan dengan pembelajaran, tentunya harus bisa mencakup aspek-aspek penting yang tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan atau kognitif. 

Dulu mungkin pernah kita rasakan ketika bersekolah, dalam kegiatan pembelajaran lebih cenderung dinilai dari pengetahuan/kognitifnya saja dan guru kurang menilai performa lain dari peserta didiknya. Padahal asesmen seharusnya memuat 3 aspek penting, yakni pengatahuan (kognitif), sikap (afektif) dan kemampuan/keterampilan (psikomotor). Ketiga hal ini menjadi sesuatu yang penting dalam memaksimalkan hasil asesmen dalam upaya pengembangan pendidikan dan penyesuaian metode pembelajaran. 

Adanya asesmen autentik menjadi sebuah teknik yang bisa digunakan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Dalam prinsipnya sendiri asesmen autentik adalah asesmen alternatif, yakni adalah asesmen yang lebih berfokus pada tes kerja nyata. Adanya asesmen autentik menjadi sebuah terobosan dalam memperluas cakupan dalam pelaksanaan asesmen pembelajaran. 

Asesmen autentik dalam lingkup pembelajaran, dapat diartikan sebagai suatu proses yang melibatkan berbagai bentuk pengukuran terhadap kinerja yang mencerminkan pembelajaran siswa, prestasi, motivasi dan sikap pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran. Contoh dari asesmen autentik, yakni penilaian kinerja, portofolio dan penilaian diri.

Penerapan asesmen autentik begitu penting di pembelajaran sekolah dasar, karena peserta didik dapat melibatkan diri dalam kegiatan seperti di lingkungan masyarakat atau lebih melakukan kegiatan langsung di lapangan. 

Mungkin, hal ini terdengar begitu memberatkan bagi anak sesusia SD. Tetapi, hal ini perlu untuk dilakukan dan bisa diwujudkan melalui hal sederhana, seperti membuat kerajinan tangan, belajar berbicara di depan kelas, melakukan kerja bakti, membuat bazar sederhana dan masih banyak lagi. Hal ini bertujuan agar anak-anak mampu mengaplikasikan keterampilan mereka dan mampu memecahkan masalah. 

Dan tentunya, peran guru di sini berperan sangat penting agar peserta didik bisa lebih mudah mengambil ilmu dari apa yang telah dilakukan dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir mereka. 

Adapun, kelebihan lain dari asesmen autentik, yaitu peserta didik dapat menstruktur dan mengontruksi sendiri tugasnya, serta lebih mengutamakan fakta dan bukti langsung, sehingga peserta didik dapat memahami dan mengamati secara langsung objek belajar yang ada.

Kemudian, jika kita kaitkan dengan sistem pembelajaran saat ini, yakni tematik terpadu yang menyatukan beberapa mata pelajaran dalam suatu tema, lebih memberikan pengalaman langsung, bersifat fleksibel dan mudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Tentunya, karakteristik sistem pembelajaran tematik terpadu ini begitu relevan jika dikaitkan dengan asesmen autentik yang mengedepankan pada pengaplikasian kemampuan pada lingkungan secara langsung. 

Adanya penerapan sistem pembelajaran tematik terpadu bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi pembelajaran yang ada, dimana materi yang dipelajari bersifat nyata (kontekstual). 

Untuk pengertiannya sendiri, kata “tematik” berasal dari kata “tema” yang bermakna gagasan pokok yang menjadi pembahasan. Sedangkan “terpadu” memiliki arti penyatuan beberapa hal sehingga menjadi satu kesatuan yang bermakna. 

Terkhusus dalam bidang pendidikan penyatuan tersebut merujuk pada penyatuan mata pelajaran. Jadi, dapat diartikan bahwa pembelajaran tematik terpadu adalah sistem kegiatan terstruktur dalam menyelenggarakan kegiatan belajar dengan mengintegrasikan berbagai kompetensi dalam beberapa mata pelajaran dalam tema yang berbeda. 

Adapun tujuan lain dari metode pembelajaran ini adalah untuk memberikan pemahaman secara menyeluruh bagi peserta didik dan diharapkan peserta didik mampu memperhatikan, menyerap dan mengimplementasikan secara utuh berbagai materi ajar dari berbagai mata pelajaran berbeda yang diberikan dalam suatu bingkai tema tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun