Mohon tunggu...
Mas Heru
Mas Heru Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Menikmati jadi diriku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kelompok Menengah Indonesia Yang Sedang Jatuh Miskin Bisa Ikutan Transmigrasi

4 Januari 2025   23:21 Diperbarui: 4 Januari 2025   23:48 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tema besar dalam tulisan ini adalah "Transmigrasi dan Transformasi : Revitalisasi Kelo

mpok Menengah Kembali Ke Habitatnya"
Seperti diketahui jika  saat ini mayoritas dari populasi di Indonesia didominasi golongan produktif dengan cakupan strata ekonomi menengah cukup lebar. Artinya jumlah kelas menengah dan calon kelas menengah mencapai 66,35% dari total populasi RI.

Ada pertanyaan mendasar dalam ilmu studi pembangunan, Kenapa kelas menengah dan menuju kelas menengah ini penting menjadi perhatian secara seksama semua pihak ? Jawaban adalah karena jumlahnya kira-kira 66,35% dari jumlah penduduk Indonesia.

Konsumsi Rumah Tangga Tertinggi

 Sebagaimana diketahui, konsumsi rumah tangga masih menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi RI selama beberapa tahun ini. Kontribusi konsumsi rumah tangga mencakup lebih dari setengah PDB Indonesia. Nilai konsumsi pengeluaran kelompok ini mencakup 81,49% dari total konsumsi masyarakat.

Kebijakan penguatan daya beli kelas menengah dapat menjadi pelengkap dari kebijakan pengentasan kemiskinan pemerintah. Pada kenyataannya, kebijakan pengentasan kemiskinan selama ini belum berjalan baik dan maksimal. Hanya parsial dan tidak ada program cetak biru yang  berkelanjutan. 

Golongan Menengah Jatuh Miskin

Hal yang cukup sensitif dan membutuhkan perhatian penuh adalah isu terjadinya penurunan lapisan menengah di tanah air. Kondisi kelas menengah di Indonesia sedang menjadi sorotan publik.

Diketahui Banyak kelas menengah diduga turun 'kasta' ke level ekonomi yang berada di bawahnya. Banyaknya PHK selama pandemi Covid-19 ditengarai menjadi penyebab utama kelas menengah RI hampir jatuh miskin.

Ide dan Gagasan Penyegaran

Penulis mencoba mengekspresikan ide dan gagasan bagaimana studi keilmuan transmigrasi  organisasi dan juga  produk kebijaksanaan kementerian dapat memberikan solusi ekonomi nasional dan isu kesejahteraan.

Dengan mengurai dan menyelesaikan persoalan makro ekonomi dan juga dampaknya  bagi reselensi kedaulatan masyarakat secara menyeluruh setidaknya transmigrasi menjadi sebuah keilmuan dan kedinasan interdisipliner dan secara komprehensif dapat dijadikan model pembangunan sektoral berkelanjutan.

Transformasi Transmigrasi

Jadi transmigrasi bukan hanya dalam perspektif penyebaran penduduk, ketahanan pangan dan juga kedaulatan teritorial saja akan tetapi transmigrasi sudah  kebutuhan mendesah menyelesaikan persoalan ekonomi secara menyeluruh.

Bukan hanya orang miskin berkebutuhan khusus yang menjadi target prioritas tetapi golongan menengah atas yang terancam miskin dan atau saat ini turun menjadi  miskin .

Dengan demikian, sebenarnya transmigrasi bisa dikatakan sebagai salah instrumen mendasar untuk mendesain ulang peta jalan pembangunan berkelanjutan yang pada saat ini sedang tidak terintegrasi dan berkelanjutan. 


Perumus Masalah

Mayoritas dari populasi di Indonesia didominasi golongan produktif dengan cakupan strata ekonomi menengah cukup lebar. Artinya jumlah kelas menengah dan calon kelas menengah mencapai 66,35% dari total populasi RI.

Kenapa kelas menengah dan menuju kelas menengah ini penting menjadi perhatian kita semua, karena jumlahnya kira-kira 66,35% dari jumlah penduduk Indonesia.

Sebagaimana diketahui, konsumsi rumah tangga masih menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi RI selama beberapa tahun ini. Kontribusi konsumsi rumah tangga mencakup lebih dari setengah PDB Indonesia. Nilai konsumsi pengeluaran kelompok ini mencakup 81,49% dari total konsumsi masyarakat.

Dengan demikian Transmigrasi dapat menjadi solusi alternatif bagaimana cara agar Kelompok  Menengah tersebut kembali menjadi masyarakat produksi dan mampu mengembalikan pendapatan mereka lagi.

Perencanaan strategis

Dalam rangkaian eksplorasi ide dan gagasan dan juga implementasinya, penulis memberikan metodologi sederhana yang meliputi:

- data kelompok menengah yang jatuh miskin
- mitigasi kekuatan
- sosialisasi dan penggalangan
- pengayakan kebutuhan dan kesuapan infrastruktur
- pematangan materi dan solusi
- perumusan strategis dan implementasi
- pengambilan kebijaksanaan
- eksekusi

Keberhasilan Bertahap

Dengan kaum menengah terdampak Covid dan resesi global  masuk dalam ekosistem pendayagunaan transmigrasi dinyatakan telah mampu mengembalikan pendapatan mereka yang turun atau bahkan yang hilang. Pendapat adalah sumber utama daya beli masyarakat .

Secara simultan, tata kelola kebijakan program transmigrasi dinyatakan berhasil ketika kaum menengah kembali menemukan habitatnya sebagai kelompok menengah dan menjadi tulang punggung konsumsi nasional. Performa inilah sebagai bagian keberhasilan program strategis jangka menengah dan panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun