Mohon tunggu...
Mas Heru
Mas Heru Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Menikmati jadi diriku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bisnis Minuman 2000-an Sebuah Innovasi Bisnis Yang Memukau

21 November 2024   20:37 Diperbarui: 21 November 2024   22:33 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena Es Teh Murah, Ancaman Industri Minuman Besar?

Mengingat kembali ketika Warung Madura mendadak viral karena sistem perdagangan yang ditawarkan sangat unik semisal harga lebih murah dari supermarket bahkan bisa lebih murah dengan warung kelontong yang lebih eksis sebelum. Dengan  manajemen yang sangat sederhana, Warung Madura justru menjadi momok dan sekaligus ancaman para pemain ritel nasional.

Bayangkan, tidak habis pikir Bagaimana Warung Madura berhasil bikin ribet dan waspada pemain besar di sektor retail. Sekelas Indomaret dan Alfamart harus berfikir keras menahan atau bahkan bagaimana membunuh Warung Madura.

Keistimewaan Warung Madura yakni manejemen sederhana, efesien SDM dan juga terobosan memilih waktu buka lebih lama, memilih tepat  strategis untuk berjualan. Perpanjangan waktu ini yang menjadi keunggulan utama dimana para retailer besar tidak sanggup melakukannya. Toko Madura menjajakan dagangan selama 24 jam, sementara retailer modern hanya bisa buka pada jam tertentu.  Mereka bisa saja buka 24 jam hanya khusus di rest area.

Fenomena Es Teh Murah

Sangat menarik untuk diamati ketika fenomena es teh murah booming dan menjadi barang dagangan favorit bagi pemburu cuan.

Bisnis Es Teh memicu para pemain baru di sektor bisnis minuman. Uniknya bisnis ini pemainnya adalah segmen  pelaku UMKM. Ada beberapa pertanyaan yang mungkin terasa aneh, semisal mengapa es teh menjadi barang dagangan yang diperdagangkan secara masif dan mendapat hati pembeli masayarakat? Dari sisi kompetisi bisnis, siapa yang sebenarnya akan terancam dalam bisnis es teh murah ini? Dari sisi strategi bisnis, apa yang dilakukan oleh para pemain bisnis minuman murah?

Nostalgia Es Teh

Ketika penulis masih kecil dan akhirnya hingga menjelang tua ( Generasi terlahir 1970-1980-an),  setidaknya terjadi mengalami perubahan penyajian, gaya, seler dan juga  pengalamannya menikmati es teh. Saat kecil, namanya es teh itu dibuat manual, , menyeduh teh dengan air panas kemudian didinginkan, ambil gelas untuk dituangkan air teh yang sudah dingin. Kemudian air teh tersebut ditambahkan gula dan lanjut diisi  es batu. Kemudian tiga material tersebut diaduk dan tentunya sudah siap untuk diminum. Timbul bunyi khas daribgelas bertabrakan dengan sendoknya. 

Pengalaman menarik pesan es teh ketika penulis hijrah  ke Jawa Barat karena tuntutan pekerjaan. Kalau di Jawa Barat ketika pesan es teh, pedagang akan menyajikan es teh tanpa gula.  Awalnya terkejut ketika es teh tersebut diminum. Terasa dingin tetapi manisnya tidak ada. Usut mengusut kalau peseteh rasa manis harus bilang lebih dahulu. Pesen es teh manis, baru penjual akan menambah es teh tersebut dengan gula.

Es Teh dan Hak Paten Masyarakat Indonesia

Keistimewaan es teh adalah rasa fresh dan manisnya bikin ketagihan. Pada akhirnya kenikmatan dan juga para penikmatnya menjadi target komersial dari para pabrik minuman. Setahu penulis, hak cipta es teh itu dimiliki masyarakat Indonesia . Namun demikian, suka tidak suka akhirnya es teh menjadi minuman nasional tersebut  diambil alih oleh pabrik minuman.

Es teh awalnya menjadi salah  satu menu Minimi masih. Namun demikian tidak ada rokok masyarakat yang melakukan somasi ketika es teh yang dimiliki masyarakat Indonesia tersebut  akhirnya diambil alih oleh perusahaan  minuman besar. Adakah somasi lanjutan?

Teh Botol dan Kotak

Munculnya es teh kemasan baik dikemas dengan botol, plastik atau bahkan aluminium menjadi awal industri berskala besar dan es teh menjadi sasaran utama. Dua produk  yang saling bersaing pada jamannya yakni teh botol dan teh kotak. Bukan hanya urusan packing-nya namun berkaitan dengan merek dagang dan perusahaan yang memproduksi.

 Mereka sangat paham jika market es teh bisa diambil alih dengan penyajian dan juga harga yang bersaing. Dengan bantuan promosi besar-besaran akhirnya selera dan juga kenikmatan es teh tergeser oleh es teh produk olahan dan turunnya.

Budaya Es Teh Instan

Selama puluhan tahun, dominasi teh botol dan teh kotak dapat menggeser market es teh gelas yang dijajakan di warung-warung. Terjadi pergeseran selera dan gaya secara masih dan berkelanjutan. Selain harga bersaing, penyajian es teh dari teh botol lebih mudah dan praktis. Dibombardir dengan media iklan akhirnya dominasi es teh Warungan harus kalah dan tersingkir.

Kemajuan teknologi juga berpengaruh pada pada gaya dan perilaku masyayikh. Ada nilai tambah dari teh botol dan teh kotak yakni tampa harian disajikan dengan es tetapi langsung bisa diminum karena sudah dingin, tersimpan di kulkas. Teknologi pendinginan menjadi awal terjadinya tevokuay besar pdthbY cara minum dan juga gaya masyarakat dalam kehidupannya.

Pada akhirnya, masyarakat memilih gaya penyajian es teh ke manual menjadi es teh instan baik kemasan botol atau kotak dengan bantuan teknologi pendingin. Gaya minuman ini berjalan lama seiring menjamurnya toko modern seperti alfamart dan indomart ke pelosok daerah-daerah.

Tamat Karena Daya Beli Anjlok

Penulis memprediksi dengan menjamur bjanjay es teh murah 2000-ribuan menjadi ancamay serius  bagi toko modern atau bahkan toko Madura. Faktor utama yang membuat bisnis es teh booming. Pertama, karena daya beli masyarakat turun  hingga harus mengalokasikan anggaran secara ketat. Minuman adalah kebutuhan rumah tangga yang masuk kebutuhan utama.

Peluang usaha ini mengikuti tren penurunan pendapatan masyarakat hingga akhirnya bertemu pasar dan kebutuhan. Masyarakat menginginkan minuman murah dan juga fesyen kekinian. Ternyata ada peluang yang menangkapnya pasar ini. Terciptalah bisnis  es teh murah. Simbiosis mutualisme yang menciptakan ekosistem bisnis baru.

Akhirnya kebutuhan masyarakat serta adalah pendapat menjadi faktor utama masyarakat mengubah pola konsumsi minuman. Masyarakat merelakan turun kualitas minumnya karena faktor penurunan pendapatan.

Yang bikin geleng-geleng kepada adalah kecerdasan pengusaha minuman yang dapat menangkap peluang kemerosotan daya beli menjadi peluang unggulan yang menciptakan cuan besar. Para penjual es teh murah berhasil memberi solusi kualitas dan mungkin berbicara kesehatan diubah menjadi minuman murah namun tetap berkelas.

Pesan Moral dan Emosi

Para penjual es teh murah dapat memindahkan selera dan meninggalkan kualitas. Cerdiknya mereka menggantikan dengan citra rasa serta memberikan solusi harga damai.

Bagaimana nasib para pengusaha besar di bidang minuman, apakah akan beradaptasi atau kah meninggalkan market minuman murah hingga harus banyak kehilangan pasar dan pendapatan? Cukup menarik diresapi pada saatnya pengusaha besar harus bertekuk lutut oleh para pemain baru terutama bisnis es teh murah.

Ini adalah fenomena atau berkah bagi pengusaha baru agar terus berinovasi menemukan solusi cerdas ditengah ketidakberdayaan daya beli masyarakat.

Pesan moral, di tengah badai ekonomi, situasi dunia tidak ramah sertai ancaman krisis melanda Indonesia, namun para pengusaha baru tetap survive dan memancarkan aura positif, agresif dan  adaptif hingga menemukan solusi bisnis jitu.

Semoga, pengusaha  baru akhirnya muncul dan tumbuh, bersaing dengan fair play, bisa saja bukan hanya di sektor minuman, pengusaha baru tersebut akan hadir di pasar lainnya. Semoga, tetap semangat berjuang, berkarya nyata dengan inkubasi dan juga innovasi bisnis baru yang memukau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun