Mohon tunggu...
Mas Heru
Mas Heru Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Menikmati jadi diriku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ketika PAN dan Demokrat Tersandera di Koalisi Indonesia Maju

11 Agustus 2024   08:37 Diperbarui: 11 Agustus 2024   08:40 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Peluangnya masih ada, apakah Bima Arya akan diduetkan dengan cagub partai lain yaitu PDIP atau Nasdem, tergantung pertimbangan dan kebijakan partai.

 PAN dan Demokrat yang tergabung di KIM tersandera dengan intervensi dari partai besar seperti Golkar dan Gerindra. Padahal peta politik Pilkada, baik tingkat provinsi, kabupaten dan kota berbeda dengan Pilpres. Elektoral kandidat dan juga partai di masing-masing daerah-daerah sangat variatif dan disitulah peluang kandidat dari Demokrat dan juga PAN masih ada.

Kesimpulan

Bisa diambil benang merahnya ternyata bukan hanya kerugian politik diarahkan ke Anies Baswedan dan juga Kader PDIP, di internal Koalisi Indonesia Maju ( KIM) terjadi pemangkasan politik khususnya bagi kader Demokrat dan PAN.  Dengan banyaknya kader Gerindra dan Golkar maju di Pilkada menunjukkan bahwa kedua partai PAN dan Demokrat hanya berfungsi sebagai partai marginal atau partai stempel pengusung para kandidat Golkar dan Gerindra.

Sekarang publik menunggu sikap PAN dan Demokrat, apakah pada pilkada di Jawa Barat atau wilayah lainnya akan mengusung kader-kader terbaiknya ikut kontestasi Pilkada? Apakah mereka pada akhirnya hanya menjadi korban politik dilingkaran Koalisi Indonesia Maju?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun