Mohon tunggu...
Mas Heru
Mas Heru Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Menikmati jadi diriku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bisnis Minuman Berbasis Rempah-rempah Sangat Menggiurkan

9 Agustus 2024   23:14 Diperbarui: 9 Agustus 2024   23:18 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah tidak bisa dipungkiri lagi jika kekayaan hayati rempah merupakan salah satu komoditas potensial Indonesia. Bercerita masa lalu, bagaimana Indonesia menjadi daerah perebutan wilayah jajahan oleh bangsa Eropa atau Asia dikarenakan karena membludaknya sumber tanaman rempah-tempah yang tersebar di berbagai pelosok nusantara.Data Food and Agricultural Organization, Indonesia termasuk ke dalam 10 negara penghasil dan pemasok rempah-rempah terbesar di dunia. Tingginya permintaan akan rempah-rempah sebagai bumbu masakan hingga obatan-obatan membuat bisnis ini lebih mudah berkembang.

Terlebih lagi, di Eropa, saat musim dingin tiba, rempah-rempah juga dimanfaatkan sebagai bahan pengawet makanan dan penghangat tubuh. Oleh karena itu, rempah-rempah pernah menjadi komoditas paling dicari bangsa-bangsa Eropa dan dihubungkan dengan penjajahan di Indonesia.

Perlu diingatkan jika hubungan rempah-rempah dengan penjajahan di Indonesia adalah pencarian rempah-rempah oleh bangsa Eropa mendorong penjajahan di Indonesia. Salah satu latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia adalah mencari rempah-rempah.

Dalam perkembangannya, kekayaan alam Indonesia membuat bangsa Eropa gelap mata. Mereka mulai melakukan praktik monopoli perdagangan rempah-rempah dan melakukan penjajahan di Indonesia. Setelah berhasil mengusir bangsa Portugis dari Indonesia, Belanda mendirikan kongsi dagang VOC, yang menjadi pusat monopoli perdagangan rempah-rempah dan hasil bumi lainnya di Indonesia.

Keberhasilan monopoli VOC mengantarkannya sebagai perusahaan dagang paling kaya di dunia saat itu. Dapat disimpulkan, kekayaan rempah-rempah yang dimiliki Indonesia saat itu telah mendorong bangsa Eropa melakukan penjajahan atau kolonialisme di Indonesia.

Manfaat nyata dari berbagai rempah nusantara adalah memperkaya cita rasa masakan, tanaman obat dan rempah dapat diracik menjadi jamu dan minuman fungsional yang berkhasiat untuk tubuh.

Melihat potensi ini, penulis sangat apresiasi sekali kehadiran salah satu outlet toko yang khusus membidangi pengolahan jadi berupa aneka rasa minuman dan juga kamu kesehatan. Hadirnya toko seperti delik Rempah menjadi embrio baru bisnis olahan rempah-rempah menjadi olahan berbasis kekayaan hayati. Melihat potensi kekayaan hayati rempah dan obat sebagai minuman kekinian mempunyai market besar, menggaet pasar dari kalangan muda hingga anak-anak.

Saat ini, minuman kekinian masih didominasi kopi dan teh yang juga menjadi komoditas bangsa Indonesia. Dengan kehadiran menu minuman dari rempah-rempah diharapkan pemanfaatan tanaman obat dan rempah dapat menjadi alternatif minuman kekinian yang tidak hanya nikmat, tapi juga menyehatkan. Perlu diingatkan, bangsa yang kuat harus ditopang oleh kesehatan mental dan fisik rakyatnya.

Proyeksi kedepannya, minuman tradisional Indonesia yang kaya akan rempah-rempah, telah menjadi sorotan dunia sebagai minuman sehat yang tidak hanya menyegarkan tetapi juga memberikan berbagai manfaat kesehatan. Dengan kombinasi rempah-rempah alami, minuman ini tidak hanya memberikan sensasi kenikmatan bagi lidah tetapi juga mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Siapa saja yang akan menekuni bidang minuman ini, tentunya masih terbuka lebar pasaran. Tidak hanya market dalam negeri, dengan balutan dan sentuhan teknologi memungkinkan produk minuman rempah-rempah ini bisa go internasional. Branded lokal yang bisa digandrungi oleh masyarakat internasional. Bagi pelaku UMKM yang sedang mencari ide bisnis, rempah-rempah patut dipertimbangkan. Pasalnya, bisnis rempah-rempah memiliki peluang yang menjanjikan dan prospek tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun