Mohon tunggu...
Mas Heru
Mas Heru Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Menikmati jadi diriku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Analisis

DKI Menjadi Pertaruhan Politik Nasional, PDI-P Calonkan Anies Baswedan?

23 Juni 2024   08:06 Diperbarui: 23 Juni 2024   08:09 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Apakah Ahok mampu beradaptasi cepat dengan landscape politik sekarang? Mungkin bisa, tetapi hal tersebut kembali lagi masih perlu diuji.  Menarik jika Ahok lebih strategis dijadikan sebagai wakilnya Anies Baswedan. Ia menjadi wakil kader PDI-P.

Penilis mencoba menilai mas Anies. Dalam konstelasi politik saat ini, beliau tampaknya menjadi pilihan yang paling menarik secara elektoral. Meski Anies mengalami kekalahan ketika Pilpres kemarin, namun kekalahan Anies bisa dikatakan cukup istimewa karena Anies mendapatkan suara yang cukup tinggi dibanding Ganjar Pranowo, padahal mereka berasal dari kubu yang awalnya paling dipertanyakan secara logistik. Hal ini membuktikan bahwa jika saja pada Pilpres kemarin Prabowo tidak bertanding, bisa saja Anies jadi pemenangnya.

Dalam ukuran jangka waktu Pilkada 2024 yang tidak begitu jauh dengan Pilpres 2024 pun bisa dikatakan masih menyisakan rasa 'dendam' dari para pendukung Anies. Tentunya, mereka yang kecewa dengan hasil Pilpres kemarin akan melihat Pilkada 2024 sebagai momentum balas dendam untuk Anies.

Tidak hanya itu, Anies pun memiliki satu keunikan yang tidak dimiliki kandidat PDIP lainnya, yakni politik sentimen. Bagi sejumlah pendukung garis keras Anies, potensi ini bisa saja jadi sesuatu yang menarik untuk 'dieksploitasi' kembali. Pertanyaannya lantas hanya satu, seberapa besar peluang Anies terima pinangan PDIP jika terjadi nanti.

DKJ Pertarungan dan Pertaruhan

 Tanda-tanda arah posisi politik PDI Perjuangan di pemerintahan yang baru, publik akan menyadari bahwa banyak orang yang yakin partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut akan berada di luar pemerintahan. Motivasinya cukup banyak, tapi mungkin yang paling utama bisa diasumsikan adalah tensi politiknya dengan keluarga Joko Widodo (Jokowi).

Jika kita berangkat dari asumsi yang sama, ada kemungkinan 'kebencian' PDI Perjuangan terhadap keluarga Jokowi akan tetap terjaga hingga pemerintahan selanjutnya, karena keberadaan Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan putra dari Jokowi sendiri. Ini menjadi luka politik permanen dan terdalam PDI-P ke Jokowi.

Peluang atau disebut sebagai adanya motif di atas dalam manuver-manuver politik PDIP pantas untuk selalu publik pertanyakan, termasuk dalam persoalan Pilgub DKJ. Apalah pertimbangan sudah cermat atau PDI-P sekedar berspekulasi saja akibat dihantui oleh dendam politik belaka.

Penulis lebih meyakini jika jika pada saatnya Anies Baswedan akan dipilih dan diterapkan sebagai Calon Gubernur DKI lebih didasarkan faktur strategis yakni PDI-P harus menang dengan segala cara di DKI dengan perhitungan cermat dan tepat nilai keuntungan yang akan dicapai ketika DKI dapat dikuasainya secara politik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun