Salah satu mata pencaharian utama penduduk di sekitar tambang tempatku bekerja adalah sebagai peternak sapi. Ada perbedaan yang sedikit menyolok antara peternak sapi di sini dengan peternak sapi di Indonesia. Di Indonesia, baik peternakan yang dikelola oleh perusahaan besar ataupun perorangan sapi-sapi yang dipelihara biasanya ditempatkan di dalam kandang dan diurus sebagai mana mestinya, sedangkan di Australia, semua sapi yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan dilepaskan begitu saja di areal peternakan. Tiap peternak setidaknya memiliki lahan seluas 100ha-450ha ( ini peternak kelas menengah saja ) sehingga sapi peliharaannya dapat bebas ke sana kemari di dalam area yang dikelilingi kawat berduri. Hampir semua supervisor ditempatku bekerja mempunyai usaha peternakan baik yang berskala kecil maupun yang menengah, jadi selama roster off dan pulang ke rumah, ( jadwal kerja kami 8 hari kerja dan 6 hari off ) mereka biasanya sibuk mengurusi ternaknya, mulai dari memeriksa dan memperbaiki pagar kawat berduri yang rusak, membuat dam buatan untuk minum ternak dan lain sebagainya, dan sarana transportasi yang mereka gunakan biasanya kuda dan kadang-kadang mengunakan kendaraan ATV. Karena sejak kecil mereka telah terbiasa bekerja di peternakan maka hamper semua dari mereka amat sangat trampil berkuda, dan menurut saya mereka inilah yang sebenarnya disebut sebagai “The Real Cowboy or Cowgirl”.
Setiap tahun di sebuah kota kecil yang bernama Nebo diadakan lomba keterampilan menunggang kuda dan banteng liar yang biasa kita kenal dengan nama “Rodeo” selain itu juga diadakan lomba kecepatan berkuda buat cowgirl dan juga lomba menangkap anak sapi dengan mengunakan tali lasso... Siapa saja bebas mendaftar untuk mendapatkan hadiah berupa uang yang jumlahnya lumayan dari para sponsor yang biasanya perusahaan-perusahaan pertambangan di sekitar Nebo. (dalam radius 50 km dari Nebo ada sekitar 10 perusahaan pertambangan kelas dunia). Rodeo biasanya berlangsung selama 2 hari dimulai dari jumat sore dan berkahir Minggu pagi. Ribuan pengunjung datang dari berbagai tempat di Queensland dan juga dari Indonesia ( saya maksudnya hehehehe...) dan semua orang rata-rata menginap di area Rodeo, ada yang mendirikan tenda dan banyak pula yang membawa caravan (rumah mobil), soal sanitasi tidak ada masalah karena toilet dan kamar mandi tersedia dan kondisinya sangat baik. Karena begitu banyaknya orang yang mau berkemah, jadi siapa cepat dia dapat tempat terbaik untuk berkemah dan biasanya ada yang pasang pita atau tanda yang menandakan kalo tempat itu dah ada yang punya... dan untungnya saya sudah dianggap orang semi lokal karena hampir separuh penduduk nebo bekerja di tambang dan saya kenal mereka dengan baik, maka saya pun mendapatkan salah satu area berkemah yang bagus ( tapi biasanya saya cuma parkir mobil di situ dan kalo ngantuk tinggal tidur di mobil, soalnya kadang males beres-beres setelah selesai acara).
Area parkir dan camping
Acara puncak biasanya dimulai sabtu siang, dimana yang masih bertarung adalah peserta yang lolos dari babak penyisihan sebelumnya. Pengunjung dilarang membawa masuk minuman ber-alkohol, bukan apa-apa sih tapi karena panitia menjualnya di dalam hehehe... biar jualannya laku walau agak mahal... dasaaarrr.... Walaupun banyak orang yang dah mulai telertapi semua tetap merasa aman dan tetap bisa nyaman menikmati acara, karena security dan polisi ada di tiap sudut sehingga hampir tidak ada tindak kekerasan. Ada beberapa orang yang di keluarkan polisi dari area rodeo karena dianggap mulai mengganggu kenyamanan penonton lainnya, biasanya kalo dah diusir keluar begitu mereka gak akan bisa masuk lagi tuh...sampe pengaruh alkoholnya hilang, yang artinya baru besok boleh masuk lagi hehehehe... padahal acaranya dah bubar besok paginya.
menjelang sore penonton mulai berdatangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H