Biar Mahal Asal Jangan Murahan

Heru Jatmiko menulis:

 

Salam Wirausaha.

Jumpa kembali ditulisan saya seputar pengalaman dibidang wirausaha. Pernah suatu kali saya menawarkan pruduk kepada seorang calon customer. Tampak beliau begitu antusias mendengarkan presentasi yang saya sampaikan. Sesekali beliau mambandingkan produk saya dengan produk yg dijual online.

Satu hal yang paling mendasar menjadi pertimbangannya adalah harga saya lebih mahal dibandingkan dengan produk yg dia lihat di toko online. Namun dengan senang hati saya coba berikan penjelasan tanpa harus menjelekkan produk lain. Adapun jawaban saya adalah sbb:

1. Produk yang satu tidak bisa dibandingkan dengan produk lain apalagi yg dalam dunia maya hanya dalam bentuk gambar

2. Kami memberikan purna jual semaksimal mungkin berupa garansi 1 tahun sparepart dan service, layanan service gratis per 6 bulan selama masa garansi, pengiriman dan training pengoperasian gratis, emergency call jika terjadi kerusakan. voucher kursus gratis dan lain-lain

3. Ketika anda memberli produk kami, pada hakikatnya anda membeli diri dan nama kami yang harus kami pertanggung jawabkan. Jadi secara kualitas dan pelayanan kami harus tampil maksimal.

 

Jadi ketika pelanggan membeli produk kita dengan harga sedikit lebih mahal, pada hakikatnya dia mendapatkan pelayanan yang lebih dari kita. Kita harus berikan yang terbaik buat mereka. Prinsip ADA HARGA..ADA RASA... dan prinsip HARGA GAK BISA BOHONG... masih berlaku sepanjang jaman..!!

Bagi temen2 yang baru menggeluti bidang wirausaha , anda tidak perlu berkecil hati ketika barang anda ditawar atau dibilang mahal. Anda gak perlu gonjang-ganjing atau memaksakan diri mengurangi margin untuk menurunkan harga supaya terjadi deal penjualan.

Lebih baik dibilang mahal dari pada barang anda dibilang murahan. Tentunya anda punya tanggung jawab untuk meningkatkan mutu pelayanan yang sebanding dengan harga yang anda patok. Anda harus tetep fokus pada segmen pasar yang anda bidik. Ibarat anda menjual mobil. Sedan punya segmen sendiri, minibus punya segmen sendiri, truk punya segmen sendiri. Anda tinggal fokus pada segmen mana barang anda berada...!!

 

Salam

 

Heru Jatmiko

www.astekmesinbakery.com