Mohon tunggu...
Heru Andika
Heru Andika Mohon Tunggu... -

Account lama saya di-hack karena saya menulis tentang kebenaran, namun saya tak akan pernah bisa dihentikan dengan cara seperti itu, karena saya amat mencintai menulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Nostalgia 80's di Restoran "AH" Melawai

11 Agustus 2014   18:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:50 3572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_352273" align="aligncenter" width="300" caption="Restaurant American Hamburger Melawai Blok M Jakarta Selatan (dok.pribadi)"][/caption]

Pencarian penuh perjuangan

Setelah bertanya sana-sini, tanya security, tukang parkir, hingga para bawahan di kantor yang biasa hang out ke daerah Melawai dan sekitarnya, akhirnya saya menemukan apa yang saya cari-cari selama ini.

Malam itu di tengah gerimis ba'da Maghrib di suatu hari di bulan Ramadhan tahun 2014, saya berlari-lari kecil di depan kompleks pertokoan Blok M Square Jakarta Selatan.

Perut kosong ini sehabis berpuasa seharian ini baru hanya diisi segelas teh hangat di kantor baru ku yang kebetulan letaknya tak jauh dari sana, di kawasan Blok M yang di era 1980-an merupakan salah satu kawasan terbaik untuk hangout dan leisure bersama keluaraga maupun bersama rekan-rekan kawula muda saat itu.

Sengaja saya spare sebagian jatah di perut ini untuk menikmati suatu santapan favorit alm. Ayah saya.

Akhirnya ketemu juga!

Restaurant Fast Food pertama di Indonesia, "AMERICAN HAMBURGER" ('AH") Melawai Blok M.

Di era pertengahan tahun 1980-an, ketika saya masih SD, hampir setiap weekend alm Ayah saya mengajak kami sekeluarga, - termasuk Ibu dan adik-adik -,  menikmati salah satu restoran kebanggaan beliau ini, dimana beliau ikut terlibat dalam pembangunannya.

Ketika resto yang biasa disebut dengan inisial "AH" tersebut pertama kali didirikan, di tahun  1977, rakyat Jakarta apalagi Indonesia secara keseluruhan belum dapat menikmati fast food seperti Kentucky Fried Chicken, Burger King, Mc Donald's,  Pizza Hut dan sejenisnya yang merupakan franchise langsung dari Amerika Serikat.

Namun jaringan restaurant "AH" merintisnya pertama kali di kawasan Blok M.

Ketika itu letaknya AH saya masih ingat masih agak lebih ke dalam dibanding posisinya yang sekarang, bersebelahan di sisi timur dengan Ramayana Dept. Store (yang selalu berisik dengan musik-musik Dept. Store ala Eurythmics, Depecehe Mode, Erasure, Pet Shop Boys...di era 80-an)...dan sisi barat nya ada toko buku Gramedia tempat saya waktu kecil biasa membeli koleksi komik Tintin.

Dahulu sekitar 1980- awal 1990 an, di restoran AH ini ada ruang kaca tembus pandang antara lantai 1 dan 2 , yang diisi patung maskot AH yang mirip dengan maskot Mc Donald's, berbentuk sosok badut.

Uniknya, patung yang terbuat dari gips dan fiber glass ini, bergelayutan naik turun lantai 1 dan 2 (mirip kera bergelayutan di akar pohon....hehehe)...sehingga menjadi daya tarik pengunjung anak-anak ketika itu

Dan Ayah saya.....adalah vendor yang mendatangkan patung tersebut dari Eropa...saya lupa, dari negara mana, antara Italia atau Perancis ketika....karena boleh dibilang, teknologinya belum ada di Indonesia saat itu....hehehe

Jadilah kami ketika itu sering mendapat perlakuan khusus, setiap makan di sana, mesti ada minimal satu porsi yang di gratiskan, sebagai apresiasi manajemen AH terhadap alm. Ayah saya.

Menu favorit keluarga

Makanan favorit keluarga kami saat itu, dan seingat saya justru merupakan menu termahal di restoran tersebut saat itu, adalah Special Burger Steak AH.

[caption id="attachment_352281" align="aligncenter" width="300" caption="The Famous SPECIAL BURGER STEAK AH (dok. pribadi)"]

1407729434510545832
1407729434510545832
[/caption]

Terdiri dari daging burger "home made" AH, yang disiram kuah Black Pepper Sauce ala AH yang khas rasanya hingga hari ini, yang di atas nya diletakkan Telor Mata Sapi....khas hidangan Breakfast para pengemudi truk antar negara bagian di Amerika Serikat.

Dilengkapi dengan kentang goreng (French Fries) yang sebelum adanya KFC, AH lah pemilik kentang goreng paling garing dalam kuliner nya di Jakarta dan mungkin Indonesia.

Sayuran nya ketika itu berbentuk Coleslaw (irisan wortel, kol dan timun, yang dipotong kecil-kecil, dan disiram Mayonnaise).

Namun saat ini, sayuran nya telah mengikuti standar restaurant Steak yang terkenal di Jakarta lainnya, seperti ABUBA, Maverick's, Sizzler dan lainnya. Wortel, jagung, kacang polong dan buncis rebus yang dipotong dadu tanpa disiram sauce apapun.

Hanya itu menu original AH di era 80-an yang masih dapat saya temukan saat ini.

Burger kecil ala Mc D's milik AH sudah tak ada lagi, diganti burger besar ala home made Burger saat ini seperti yang lazim kita temukan di Blenger Burger, Burger n Grill's serta Aussie Burger. Hanya ciri khas daging burger nya yang tetap khas AH.

Menu masakan pun sudah sangat bervairiasi, bahkan kini mereka juga menjual Wagyu Steak yang justru saat ini menjadi menu paling mahal mereka, juga ada Salmon n Tuna Steak, masih ada Spaghetti yang dulu kesukaan adik saya, karena masa itu mencari spaghetti yang rasanya ala Italia namun harganya terjangkau, hanya ada di "AH" resto.

[caption id="attachment_352282" align="aligncenter" width="300" caption="Interior Lantai atas AH Resto Cafe Blok M (dok. pribadi)"]

140772959363468335
140772959363468335
[/caption]

Bakery and Pattiserie

[caption id="attachment_352283" align="aligncenter" width="300" caption="Etalase Bakery Pattiserie AH yang khas (dok. pribadi)"]

14077296491210951424
14077296491210951424
[/caption]

Oiya...bicara tart cake Black Forest, ini juga salah satu kelebihan dan ciri khas AH yang masih mereka pertahankan hingga hari ini.

Mereka masih saja setia menggabungkan konsep perpaduan antara Fast Food Restaurant dan Bakery/Pattiserie.

Dan mereka punya ciri khas tart cake Black Forest, yang original khas AH rasanya hingga hari ini. Dijual yang versi besar nya hanya sekitar Rp. 185.000.

Saya sempat mencicipi irisannya yang dijual Rp. 15.000 ketika menunggu pesanan saya datang. Rasa coklat yang ditaburi di atas tart, beserta paduan cream terasa khas.

Mereka juga menjual Cake Opera, Cheese Cake, Tiramisu dan lainnya dengan harga yang saya anggap lebih murah dibanding tart sejenis yang dijual di Bakery terkenal seperti "The Harvest", "Cheese Cake Factory" , "Bread Talk" dan lainnya.

Namun harga semurah itu, justru amat berharga bagi para penggemar setia restaurant ini sejak 1980 an dulu....karena rasa nya yang otentik masih dipertahankan. Bukan sekedar "cake" murahan.

Tergerus Perubahan Zaman

Sebagaimana disebutkan dalam situs mereka : http://www.ahrestocafe.com

Gempuran jaringan-jaringan restaurant cepat saji, seperti yang saya sebutkan di atas, telah menyedot pangsa pasar restauran ini.

Mencari burger yang enak saat ini jangankan ke Mc Donald's atau Burger King.....kita masih dapat menikmati sensasi burger enak dan jauh lebih mengenyangkan dibanding Burger nya AH, pada restaurant made in Indonesia seperti Blenger dan Aussie Burger.

Belum lagi jika kita bicara, jaringan franchise Burger Restaurant asli dari USA yang baru masuk, seperti "Fat Burger", "Carl's Jr." ataupun "Johnny Rocket".

No More Pizza and  Milk Shake Drink

Mereka kini juga telah menghilangkan Pizza AH yang bentuknya unik.

Jika dough kebanyakan Pizza yang kita biasa temukan di jaringan restoran Pizza Hut dan Domino's Pizza saat ini berbentuk tipis, maka Pizza AH di era 80-an berbentuk mirip cake tebal, yang tebal nya hampir setengah tart cake Black Forest.

Di atas nya dikasih topping standar Pizza....ada siraman sauce tomat yang di atas nya diberikan potongan bawang bombay, sosis, dan taburan keju parut.

Juga minuman kesukaan saya dan adik-adik, Milk Shake Chocolate dan Strawberry saya lihat kini sudah tak ada dari daftar menu.

Ketika itu, saya ingat, jika ingin mencari milk shake drink paling enak di Jakarta, kami tidak mencari di hotel mana pun, melainkan hanya di restoran "AH".

Sayang menu itu sudah tak ada lagi. Bahkan di restoran Pizza Hut yang saat ini merupakan satu dari sedikit restoran Fast Food di Indonesia yang menjual minuman tersebut, saya coba milk shake nya masih kalah enak, kalah rasa susunya, dibanding versinya AH di tahun 1980-an dulu.

Sayang salah satu menu jadul itu kini mereka hilangkan, dan mereka justru menghilangkan ciri khas mereka....hampir tak ada bedanya makan di ABUBA dengan di AH sekarang. Malah mungkin lebih "gaya" makan di restoran steak ABUBA, dan sejenisnya saat ini dibanding AH.

Penyajian carte menu jika dahulu dalam bentuk kertas yang berisi pilihan menu yang diisi kuantitas pesanan, dan dilingkari bagi yang menu yang dipilih. Seperti yang lazim kita temukan di restaurant Bakmi Gajah Mada dan Solaria. Jangan-janganrestuarant AH pula yang menjadi pioneer metode pemesanan menu seperti di Indonesia.

Kini mereka telah menampilkan dalam bentuk buku menu dilengkapi dengan gambar dan harga menu yang ditawarkan, yang di laminating seperti yang lazim kita temukan di restoran Pizza Hut.

[caption id="attachment_352284" align="aligncenter" width="300" caption="Buku Menu AH saat ini (dok. pribadi)"]

14077302851785883544
14077302851785883544
[/caption]

]

Transformasi Manajemen

Saat ini pun, "American Hamburger" telah bertransformasi menjadi "AH Resto and Cafe" karena juga menghidangkan varian kopi ala espresso, latte dan cappucino.

Mereka juga telah banyak membuka cabang seperti di Hotel Ibis Cikini, Atrium Mall Senen, PGC Cililitan, Mal Artha Gading bahkan hingga ke Jungle Land Sentul City.

Namun tetap bagi saya, restaurant yang di Melawai ini punya nilai sejarah yang panjang, dari saya usia SD sampai mungkin usia anak-anak saya mencapai SD juga beberapa tahun lagi, restaurant ini diharapkan masih tetap eksis, dan beralih dari restaurant keluarga Ayah dan Ibu saya beserta anak-anak nya, menurun menjadi restaurant keluarga saya, istri dan anak-anak.

Sayang seribu sayang, jika para mendiang Ayah dan kakek saya masih dapat bernostalgia dengan restaurant Es Cream Ragusa di seberang Pasar Baru Jakarta Pusat di akhir-akhir hidup mereka, yang menurut alm. Ayah, masih sama rasa dan menu nya sejak beliau SD hingga beberapa bulan sebelum beliau wafat Oktober tahun 2012.

Maka restaurant AH makanan fast food favorit saya saat SD dahulu, kini telah banyak berubah, dari lokasi, menu makanan hingga bentuk bangunan, bahkan juga pangsa pasar.

Jika di era 1980-1990 an dulu, AH Blok M adalah restoran keluarga, kini malah lebih banyak pelanggan ABG nya....hehehe...

Namun mungkin langkah-langkah perubahan yang banyak menghilangkan otentisitas dan originalitas "AH" yang pertama didirikan dahulu, adalah strategi marketing agar tak semakin tenggelam menghadapi persaingan keras industri makanan fast food di Indonesia saat ini.

Saya ingat, di era jayanya dahulu, rsetaurant cepat saji made in Indonesia yang melawan AH hanyalah "Ayam Goreng Ny. Tanzil"....milik sang maestro masakan era 1980-an dan ibu dari bintang film cilik era 1980-an Liza Tanzil. (Tapi gak ada hubungan, mereka dengan Eddy Tanzil lho, buronan koruptor legendaris itu....hahaha)

Maka kini, AH pun harus berjuang menghadapi Blenger, Aussie bahkan tak jauh dari lokasi AH di Melawai dan PGC Cililitan, kini ada juga burger made in Indonesia yang cukup laris dan enak, Don's Burger.

Sayang....demi kelangsungan hidup, mereka memamng harus mengorbankan originalitas dan ciri khas. Namun mungkin itu satu-satu nya jalan untuk tetap dapat tumbuh berkembang.

Karena walaupun mempertahankan ciri khas, seperti Es Cream Ragusa jl. juanda Pasar Baru, Sakura Anpan Bakery Jl. Sabang, memang terbukti restaurant-restaurant dan bakery di atas sulit berkembang dan sulit untuk memperbanyak jaringan cabang nya, karena memang kekurangan modal.

Di sisi lain....para pemilik nya mungkin juga tak berambisi menambah cabang atau ekspansi bisnis

Beda dengan manajemen restauran American Hamburger yang kini telah banyak karyawannya dan butuh menerapkan strategi ekspansi bisnis.

Semoga hingga beberapa tahun ke depan, menu-menu otentik yang kini hanya tinggal sedikit dibanding menu tambahan baru lainnya nya seperti Special Burger Steak AH, Fried Chicken nya, Spaghetti...masih dapat dipertahankan.

Bahkan di restoran inilah saya pertama kali mengenal produk minuman air mineral "AQUA" yang ketika itu masih disajikan dalam botol kaca.

Menu itupun, kini telah tak ada lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun