Mohon tunggu...
Heru Pratama
Heru Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Hobi saya fotografi,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenai Biro Iklan Syariah dan Iklan Syariah

30 Juni 2023   11:45 Diperbarui: 30 Juni 2023   11:48 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Biro iklan adalah salah satu jalan bagi produsen untuk mempromosikan produknya. Banyak sekali layanan yang diberikan oleh biro iklan, seperti strategi promosi, proses komunikasi pemasaran dan sebagainya. Walaupun layanan biro iklan terbatas, jasa ini sangat profesional dalam mengerjakan tugasnya sebagai penyedia iklan. 

Dunia bisnis sangat lah luas, dengan keluasan itu, banyak sekali hal hal yang memang melanggar nilai-nilai agama, contohnya adalah mark up cost yang tidak diinformasikan secara transparan, lalu mengiklankan produk produk yang tidak di lebeli halal, ribawi, judi, riswah, dan sebagainya. Tujuan dibuat agency periklanan syariah ini adalah agar para klien yang ingin memakai jasa ini, tidak jatuh kepada hal hal yang dilanggar oleh syariat islam

Dan tentunya, Agency syariah juga harus bekerja secara profesional, bertanggung jawab atas segala amanah yang diberikan klien, tidak ada transaksi gelap. Kalangan non muslim juga bisa menggunakan jasa agency syariah ini, dengan catatan produk yang di iklankan tentunya di lebeli halal, tidak mengandung ribawi, judi dan sebagainya. Biro iklan syariah memberikan layanan yang sesuai dengan syariat islam, Amanah, bertanggung jawab dan membuat klien nyaman dengan layanan agensi syariah ini.

Setiap perusahaan melakukan pemasaran dengan berbagai cara baik. Bisa melalui media elektronik, membuat iklan semenarik mungkin untuk menarik perhatian pelanggan dan konsumen. Iklan adalah komunikasi persuasif yang dimana sebuah perusahaan dapat memperkenalkan sebuah produknya dengan cara membuat iklan yang bertujuan agar dari iklan tersebut, pelanggan atau konsumen bisa membeli produk itu

Tetapi masih banyak sekali perusahaan jasa seperti contohna jasa telekomunikasi, yang melakukan pelanggaran praktik dalam memperluas jaringan pasar mereka. Mereka menawarkan tarif yang tidak wajar, sebagai contoh provider seluler, mereka menawarkan tarif yang tidak wajar, SMS dan internet gratis, dan undian berhadiah. Ini dapat merugikan masyarakat mengapa? Arena pesan yang disampaikan belum sepenuhnya objektif, lengkap dan belum bisa dipertanggungjawabkan. Secara konsep memang tidak merugikan konsumen, akan tetapi mendatangkan keburukan dalam pandangan islam.

Banyak iklan yang sering menipu masyarakat, beberapa iklan mengeksploitasi tubuh perempuan dalam iklan, seperti iklan kosmetik, parfum dan sebagainya. Dan yang lebih parah lagi, pemeran pemeran iklan masih memakai pakaian yang minim ditampilkan, model promosi ini melanggar akhlaqul karimah.

Perbuatan diatas mengabaikan nilai-nilai etika. Etika tersebut akan berdampak persaingan yang saling mengejek, menghalalkan segala cara, bahkan mencari kesalahan dari pihak lain. Islam melakukan kegiatan sesuai dengan syariat islam, yaitu tidak boleh melakukan sesuatu seperti permasalahan diatas, tidak boleh menipu, curang dan sebagainya.

Disinilah peran Agency periklanan syariah, bagaimana mengatur permasalahan diatas agar on track tetap pada jalur syariat. Agency syariah harus membuat konsep iklan, memasarkan iklan, dengan etika dan prinsip islam, tidak melanggar norma norma islam. Memang hal ini tidak mudah, akan tetapi, ketika kita bermain di level yang bersih, kita akan mendapatkan keberkahan dari itu.

Islam mempunyai sebuah konsep yang mengedepankan etika. Etika Islam bersumber dari firman allah. “Dan tolong menolonglah kamu dalam berbuah kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada allah sesungguhnya allah amat beras siksaan-Nya.” (Q.S Al-Maidah : 2). 

Perusahaan menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan. Dan disinilah pentingnya etika islam di dalam periklanan, khususnya bagi orang yang membuka Agency yang dilandasi dengan periklanan. Ketika agency berlandaskan etika dan prinsip islam, maka iklan yang dihasilkan akan menjadi bersih dan tidak ada bumbu-bumbu yang merusak etika dan norma keislaman.

Agency Periklanan Syariah, akan sangat menguntungkan bagi konsumen yang mau beriklan di Agency Syariah ini. Benefit yang didapat adalah, tidak dirugikan, tidak ada kecurangan, tidak ada unsur riba di dalamnya, Agency periklanan Syariah akan mengusung konsep Islami, yang dimana dalam mencari peran iklan, Agency periklanan Syariah tidak memakai pemeran yang melanggar etika etika islam, seperti tidak memakai pakaian yang minim. Dan agency syariah ini tidak menerima produk produk yang dibeli dengan label non halal.

Tidak hanya itu, Agency Periklanan Syariah ini menjaga agar selalu memenuhi akad dan janji, serta kesepakatan antara dua pihak, Jujur, tidak menyembunyikan cacat barang dagangan, menghindari kebohongan dalam mempromosikan produk, menghindari mempromosikan produk yang palsu.

Memang tujuan beriklan adalah agar konsumen membeli setiap produk, akan tetapi kalau kita mempromosikan iklan kita dengan hal hal yang melanggar etika, itu akan membuat rugi pihak konsumen. Pelaku usaha tidak terjebak pada profit oriented semata, akan tetapi ia harus mengutamakan manfaat, kebaikan dan keberkahan sehingga berbuah pada kemaslahatan

Iklan melekat kepada nilai budaya dan sosial, pengaruh besar budaya yang dihasilkan dari iklan sangatlah berpengaruh besar, ini menjadi pertukaran besar antara modal ekonomi dengan modal budaya, hingga melahirkan berbagai pencitraan. Sementara disisi lain segala macam produk dipromosikan dengan berbagai cara yang dilakukan, akan tetapi persaingan bisnis yang makin tajam, akan timbul berbagai jenis dan model periklanan yang jauh dari nilai nilai etika dan moralitas bisnis, serta pesan-pesan kebenaran

Oleh karena itu biro iklan syariah sangatlah penting di lingkup periklanan, agar budaya yang dihasilkan dari periklanan itu bisa dipandang oleh masyarakat sebagai budaya yang baik. Contoh adalah pemasaran pariwisata yang ramah syariah, ketika ada orang muslim luar negeri yang ingin berwisata ke Indonesia, kitab isa menargetkan wisatawan tersebut dengan prinsip prinsip syariah, biro iklan dapat membantu dalam mengembangkan kampanye pemasaran yang menonjolkan fasilitas dan layanan yang ramah syariah, seperti tempat ibadah, restoran halal, fasilitas privasi atau program hiburan yang sesuai dengan aturan aturan agama. Terkadang masih banyak ini menunjukkan bahwa budaya di Indonesia bisa dipandang baik oleh masyarakat dalam negeri dan luar negeri

Didalam islam kita didorong oleh Allah dan Rasulnya untuk berbuat adil. Manusia memiliki keseimbangan dalam kesempatannya dan manusia berjuang untuk mendapatkan keuntungan itu sesuai dengan kapabilitas dan kapasitas, mengapa? Karena manusia diciptakan oleh allah dengan keterampilan, dengan kapabilitas, intelektual yang tujuannya untuk hidup Bersama, saling tolong menolong, bekerja sama dan memanfaatkan keterampilan mereka masing masing

Kendati demikian, setiap perikatan ekonomi yang dilakukan dengan orang lain, tidak menjadikan dirinya untuk mengingat allah dan melaksanakan perintahnya. Allah memerintahkan kita untuk selalu ingat kepadanya, baik bisnis sedang sukses, atau bisnis sedang jatuh terpuruk. Sementara itu iklan adalah jembatan untuk melakukan promosi, dan promosi adalah marketing mix, marketin menurut perspektif syariah adalah segala aktivitas bisnis dalam bentuk kegiatan penciptaan nilai yang pelakunya itu tumbuh dan bisa memanfaatkan kemampuannya yang dilandasi dengan kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai proses akad muamalah Islami.

Ketika bisnis ingin berkembang pesat maka yang harus dilakukan adalah membuat suatu iklan sebagai tempat untuk mempromosikan yang tujuannya adalah sebagai pengenalan, dan daya ingat produk kepada masyarakat. Berbisnis sangat dibolehkan dalam islam, memperbolehkan antara manusia dengan manusia yang lain melakukan suatu transaksi. 

Kegiatan bisnis dan transaksi apapun boleh dilakukan selama tidak ada dalil atau perintah larangan dari Allah. Jual beli yang dihalalkan dalam islam selam tidak ada unsur, maysir gharar dan riba. Karena itu semua merupakan larangan yang allah larang kepada semua manusia untuk melakukan suatu muamalah. Nilai nilai syariah itu harus ada seperti, adil, tidak memihak, bermain dengan baik, jujur, dan Amanah.

Dalam beriklan kita harus konsisten atau istiqomah dalam menerapkan aturan syariah, tidak boleh setengah setengah dan timbul rasa tidak enak didalam hati, tidak boleh suatu perusahaan mengiklankan produk hanya melihat moment-moment tertentu, contoh seperti moment Ramadhan. Banyak brand brand yang mengiklankan produknya di bulan Ramadhan ini dengan unsur syar’I, akan tetapi ketika sudah melewati bulan Ramadhan ia menghilangkan unsur, unsur syar’I di dalam iklannya.

Pandangan islam dalam menuntun para pemasar syariah menekankan aspek maksimalis nilai. Saeed, dkk (2001) mengemukakan bahwa islam memiliki pondasi yang kuat mendasarkan pada prinsip kejujuran dan keadilan, memberikan tujuan dalam meningkatkan standar kehidupan masyarakat lewat usaha komersial selama mengikuti prinsip tersebut. Konsep Islamic marketing memberikan tuntunan kepada pelaku usaha untuk mempraktekan bauran pemasaran dalam islam, dan memberikan pedoman dalam membentuk karakter pemasaran yang berlandaskan syariah syariah yang bersumber dari alquran dan as sunnah

Rice (1999) mengemukakan bawah bagaimanapun juga, pasar sasaran islam memiliki peran yang sangat penting di dalam bisnis global, namun diabaikan oleh sebagian besar peneliti. Mengapa? Karena jumlah penduduk muslim di dunia berkisar 1,7 milyar, dan ini merupakan peluang berkembangnya pemasaran islam.

Etika pemasaran Islami sangat berbeda dengan sekuler, sekuler berpandangan bahwa kebenaran tergantung teori etika yang dianut setiap individu, semua perilaku baik dalam suatu yang dapat mendatangkan manfaat, walaupun itu haram menurut islam. 

Dan sekuler memisahkan urusan duniawi dan urusan akhirat dalam melakukan aktivitas ekonomi, sehingga setiap individu bebas melakukan usaha ekonomi apa saja dengan tanpa memperhatikan kepentingan orang lain. Ini sangat berbeda dengan etika islam, bahwa setiap muslim yang berbuat apa saja di dunia akan di pertanggung jawabkan di akhirat nanti. 

Sekuler mengajarkan bisni itu untuk mendapatkan keuntungan pribadi sebesar besarnya, sedangkan etika islam menekankan pada maksimalnya nilai bukaannya memaksimalkan keuntungan pribadi, dengan demikian, ingin memberikan sumbangan yang besar untuk menjadikan manusia sadar dan mempengaruhi perilaku pemasaran dari dirinya sendiri.

Islam tidak mengakui adanya dinding pemisah antara urusan duniawi dan akhirat selama individu mencari keridhaan allah dan mengikuti perintahnya dalam sehari hari. Segala sesuatu yang dilakukan oleh setiap individu adalah suatu ibadah. Dalam islam semua usaha komersial adalah bentuk kegiatan ibadah nasional,, maupun internasional.

Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh setiap individu akan di mintai pertanggungjawaban di hadapan Allah, melakukan transaksi transaksi bisnis merupakan kehidupan yang sehari hari kita lakukan, dan transaksi tersebut harus dilaksanakan menurut ajaran islam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun