Mohon tunggu...
Heru Wahyudi
Heru Wahyudi Mohon Tunggu... Dosen - Lecture

Musafir

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Makan Bergizi Gratis untuk Siswa Indonesia

6 Juni 2024   10:49 Diperbarui: 6 Juni 2024   11:55 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menyiapkan makan gratis di sekolah (Sumber: asset.kompas.com)

Namun, meski program tersebut punya tujuan mulia, terdapat sejumlah kritik dan tantangan yang harus diatasi untuk memastikan keberhasilannya. Salah satu kekhawatiran utama adalah beban fiskal yang besar. 

Diperkirakan, program makan bergizi gratis akan memerlukan anggaran hingga Rp460 triliun per tahun saat berjalan penuh pada tahun 2029. Angka ini menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan anggaran negara untuk menanggung biaya tersebut tanpa mengorbankan pos-pos anggaran penting lainnya.

Bank Dunia dan beberapa lembaga pemeringkat internasional telah menyuarakan kekhawatiran terkait dampak fiskal dari program tersebut. Bank Dunia menekankan pentingnya menjaga kesehatan anggaran pendapatan dan belanja negara serta memastikan bahwa program ini tidak menjadi beban berat bagi kinerja fiskal Indonesia. Sesuai dengan undang-undang, Indonesia harus menaati batasan defisit fiskal sebesar tiga persen dari Produk Domestik Bruto, dan program ini dapat menimbulkan risiko ketidakstabilan fiskal jika tidak dikelola dengan baik.

Selain itu, terdapat potensi ketergantungan masyarakat pada bantuan pemerintah. Jika tidak diimbangi dengan program-program yang mendorong kemandirian, terdapat risiko bahwa masyarakat, terutama di daerah miskin, akan menjadi terlalu bergantung pada bantuan pangan gratis. Hal ini dapat menghambat upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat dan mendorong kemandirian ekonomi.

Menu yang Disiapkan 

Dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, penyusunan menu yang tepat dan seimbang merupakan aspek yang tak bisa dikesampingkan. Menu yang disiapkan harus mampu memenuhi kebutuhan gizi harian anak-anak, balita, dan ibu hamil, serta mempertimbangkan variasi makanan yang sesuai dengan kebiasaan makan lokal.

Prinsip gizi seimbang jadi landasan utama dalam penyusunan menu. Setiap anak punya kebutuhan kalori dan nutrisi yang berbeda-beda berdasarkan usia dan tingkat aktivitas. Sebagai contoh, kebutuhan kalori harian anak usia 5-8 tahun berkisar antara 1.400 hingga 1.600 kalori, sedangkan anak usia 9-12 tahun membutuhkan antara 1.600 hingga 2.000 kalori per hari.

Selain kalori, menu juga harus memenuhi kebutuhan nutrisi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral. Misalnya, protein penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sementara vitamin dan mineral seperti vitamin A, vitamin C, zat besi, dan kalsium diperlukan untuk fungsi tubuh yang optimal.

Variasi menu, kunci untuk memastikan bahwa anak-anak tidak hanya mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan, tetapi juga menikmati makanan. Menu yang disiapkan mesti mencakup berbagai kelompok makanan, antara lain:

1. Makanan Pokok : Seperti nasi, roti, atau ubi, yang menjadi sumber utama karbohidrat.

2. Lauk Pauk : Mengandung protein hewani dan nabati seperti ikan, daging, tahu, dan tempe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun