Indonesia dihadapkan dengan tantangan besar dalam meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak dalam mengurangi angka stunting, sebuah problem yang mencerminkan kegagalan kebijakan jangka panjang.
Program Makan Bergizi Gratis mengklaim akan meningkatkan asupan gizi siswa, balita, dan ibu hamil di seluruh negeri dengan makan siang bergizi gratis.
Dengan tingkat kekurangan gizi dan stunting yang memprihatinkan, program bergizi gratis berfokus pada perkembangan kognitif dan fisik anak. Bank Dunia pun mengingatkan pentingnya anggaran yang sehat untuk kelangsungan program ini.
Targetnya adalah seluruh siswa Indonesia, dari pendidikan dasar hingga menengah, serta balita dan ibu hamil. Hampir 83 juta anak sekolah diharapkan merasakan manfaatnya pada tahun pertama. Memberi makan bergizi kepada ibu hamil juga diharapkan dapat menjamin kesehatan ibu dan janin, memberi harapan cerah untuk generasi mendatang.
Nah, alokasi anggaran yang besar menjadi sorotan. Pada tahun 2029, program makan bergizi gratis diperkirakan akan menelan biaya Rp460 triliun per tahun. Usulan biaya Rp15.000 per anak per hari dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming memicu pertanyaan: Apakah ini cukup?
Belum termasuk pengeluaran untuk susu dan gizi tambahan bagi balita dan ibu hamil. Sumber pendanaan yang masih menjadi perdebatan hangat menambah ketidakpastian. Apakah negara siap menanggung beban ini?
Persiapan PemerintahÂ
Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak melalui Program Makan Bergizi Gratis. Program ini bukan hanya janji politik, tetapi juga telah dimasukkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025. Meski demikian, pelaksanaannya menghadapi berbagai tantangan dan kritik yang memerlukan penanganan.
Di bawah kepemimpinan yang baru kedepan, pemerintah telah menetapkan Program Makan Bergizi Gratis sebagai salah satu prioritas utama dalam RKP 2025. Program tersebut dirancang untuk menyediakan makan siang bergizi bagi seluruh siswa, balita, dan ibu hamil di Indonesia. Dengan hampir 83 juta anak sekolah yang menjadi target, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan pendidikan nasional.
Komitmen ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah kekurangan gizi dan stunting yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Program makan bergizi gratis tak hanya bertujuan untuk memastikan setiap anak menerima satu kali makan bergizi setiap hari, tetapi juga memberikan asupan gizi tambahan bagi ibu hamil dan balita, yang sangat penting untuk perkembangan janin dan anak usia dini.