Mohon tunggu...
Heru Wahyudi
Heru Wahyudi Mohon Tunggu... Dosen - Lecture

Musafir

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Tapera, Manfaat dan Potensi Penyalahgunaan

4 Juni 2024   23:37 Diperbarui: 6 Juni 2024   07:33 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) hadir sebagai solusi dari pemerintah Indonesia untuk mengatasi krisis perumahan yang melambung tinggi.

Program ini dirancang khusus untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam mewujudkan impian memiliki hunian layak dan terjangkau. Didorong oleh kebutuhan mendesak akan perumahan yang memadai bagi populasi Indonesia yang terus bertumbuh, Program Tapera hadir sebagai jawaban atas permasalahan klasik ini. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 menjadi landasan hukum yang kokoh bagi program ini, menjangkau seluruh warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) yang bekerja di Indonesia selama minimal enam bulan. Iuran partisipatif sebesar 3% dari gaji atau penghasilan, dengan rincian 0,5% ditanggung pemberi kerja dan 2,5% oleh pekerja, menjadi kunci pendanaan Tapera.

 

Lebih dari sekadar program perumahan, Tapera merupakan simbol harapan bagi MBR yang selama ini terpinggirkan dari akses kepemilikan rumah. Dana murah jangka panjang yang ditawarkan membuka peluang bagi masyarakat untuk memiliki rumah, membangun rumah, atau memperbaiki rumah. Kualitas hidup dan kesejahteraan MBR pun diproyeksikan untuk meningkat seiring dengan tercapainya mimpi masyarakat.

Program Tapera menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk pegawai negeri, TNI, Polri, pekerja di BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta. Inklusivitas ini menjadi kekuatan utama program tersebut, memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam upaya bersama mewujudkan Indonesia yang sejahtera dengan hunian yang layak bagi semua.

Besarnya dana dan "njlimetnya" program Tapera tak pelak menghadirkan potensi penyalahgunaan dan korupsi. Pengalaman pahit dari kasus-kasus korupsi di program pemerintah sebelumnya menjadi pengingat penting. Transparansi dan akuntabilitas mutlak diutamakan dalam pelaksanaan program Tapera. Mekanisme pengawasan yang kuat dan akuntabel menjadi kunci untuk mencegah potensi penyimpangan dan melindungi hak-hak peserta program serta masyarakat luas.

Manfaat Program Tapera

Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) hadir sebagai jawaban atas kebutuhan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memiliki hunian layak dan terjangkau. Skema simpanan wajib ini membuka peluang bagi MBR yang sebelumnya kesulitan mengakses pembiayaan perumahan.

Manfaat utama Tapera terletak pada sistem tabungan terstruktur dan diawasi pemerintah. Iuran 3% gaji yang dibagi antara pekerja dan pemberi kerja dikelola profesional oleh Badan Pengelola Tapera (BP Tapera). Dana ini dijamin digunakan untuk membantu MBR memiliki rumah, diawasi ketat oleh pemerintah untuk memaksimalkan manfaatnya.

Tak hanya meningkatkan kesejahteraan melalui akses perumahan, Tapera membawa dampak sosial dan ekonomi. Kepemilikan rumah yang meningkat berarti kualitas hidup membaik, ketidakpastian tempat tinggal berkurang, dan aktivitas ekonomi di sektor konstruksi dan industri terkait terpacu. Hal ini membuka lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan sosial. Benarkah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun