Sebaliknya, Indra juga menyarankan agar masyarakat tidak terburu-buru membeli Starlink tanpa pertimbangan matang. Biaya awal untuk perangkat Starlink adalah Rp 7,8 juta, dengan biaya layanan bulanan sebesar Rp 750 ribu. Hal ini tergolong cukup mahal dibandingkan dengan layanan internet lokal yang umumnya menawarkan harga lebih murah.
Ketika dibandingkan dengan provider lokal di Indonesia, biaya yang ditawarkan oleh Starlink memang lebih tinggi. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong, menyatakan bahwa Starlink mungkin tidak cocok untuk wilayah perkotaan di Indonesia yang sudah memiliki jaringan internet yang baik, mengutip tekno.tempo.co (10/05/2024). Hal ini dikarenakan harga yang tinggi dan ketersediaan internet lokal yang memadai di wilayah perkotaan.
Dari testimoni dan perbandingan yang ada, tampaknya Starlink menawarkan keunggulan dalam hal teknologi dan kecepatan, namun dengan biaya yang mungkin tidak terjangkau bagi semua kalangan di Indonesia. Keputusan untuk beralih ke Starlink harus dipertimbangkan dengan cermat, mempertimbangkan biaya, kebutuhan akan akses internet yang cepat dan stabil, serta ketersediaan layanan internet lokal yang ada di wilayah.
Menjembatani Kesenjangan Digital Indonesia dengan Starlink
Kehadiran Starlink di Indonesia seperti koin dengan dua sisi. Sisi pertama, teknologi ini membuka peluang besar untuk meningkatkan konektivitas internet di daerah terpencil, membuka gerbang informasi dan edukasi bagi jutaan penduduk yang selama ini tertinggal. Starlink dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal, membuka akses ke pasar global bagi usaha kecil dan menengah, dan memberikan akses ke sumber belajar digital bagi siswa di daerah terpencil.
Namun, di sisi kedua, terdapat tantangan yang perlu dipertimbangkan secara kritis. Biaya operasional Starlink yang tinggi berpotensi menjadi hambatan bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Ketergantungan pada teknologi luar negeri menimbulkan kekhawatiran tentang kedaulatan dan kemandirian teknologi nasional. Potensi masalah teknis dan keamanan juga perlu diwaspadai.
Keberhasilan Starlink di Indonesia tidak hanya bergantung pada teknologi itu sendiri, tetapi juga pada bagaimana pemerintah dan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan bijak.
Pemerintah perlu merumuskan kebijakan yang mendukung pemanfaatan Starlink secara inklusif, memastikan bahwa teknologi ini tidak hanya menguntungkan segmen tertentu saja. Subsidi biaya, program pelatihan, dan pengembangan konten edukasi digital yang berkualitas dapat menjadi solusi untuk meningkatkan aksesibilitas dan mendorong pemanfaatan Starlink secara optimal.
Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang cukup mengenai manfaat dan risiko penggunaan Starlink, serta bagaimana memanfaatkannya dengan bijak. Literasi digital dan edukasi tentang keamanan online menjadi cara untuk memaksimalkan potensi Starlink dan meminimalisir risiko yang mungkin timbul.
Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam merumuskan strategi dan implementasi Starlink yang tepat. Kolaborasi ini dapat memastikan bahwa Starlink dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan konektivitas internet yang merata dan inklusif di seluruh penjuru Indonesia.
Starlink bukan sekadar teknologi, tetapi juga sebuah peluang transformatif untuk mewujudkan masa depan digital yang lebih cerah bagi Indonesia. Dengan pendekatan yang bijak, kolaboratif, dan bertanggung jawab, Starlink berpotensi menjadi jembatan digital yang menghubungkan seluruh wilayah di Indonesia, membuka akses informasi dan edukasi, serta mendorong kemajuan ekonomi dan sosial bagi seluruh rakyat.Â