Mohon tunggu...
Heru Wahyudi
Heru Wahyudi Mohon Tunggu... Dosen - Lecture

Musafir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kuliah Mahal, tapi Gajinya Sama?

23 Mei 2024   16:46 Diperbarui: 23 Mei 2024   21:16 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laporan dari World Economic Forum (WEF) tahun 2020 menyoroti bahwa soft skills seperti kecerdasan emosional, kemampuan beradaptasi, dan keterampilan negosiasi menjadi semakin penting di era digital. Maka, sekolah perlu mengintegrasikan pengembangan soft skills dalam kurikulum mereka. Salah satu contoh penerapannya adalah program pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), di mana siswa bekerja dalam tim untuk menyelesaikan tugas yang membutuhkan kolaborasi dan pemikiran kritis.

Di banyak sekolah, kegiatan ekstrakurikuler seperti debat, klub sains, dan organisasi siswa juga berperan penting dalam mengasah soft skills ini. Lewat partisipasi aktif dalam kegiatan tersebut, siswa belajar bagaimana berkomunikasi secara efektif, bekerja dalam tim, dan memecahan masalah secara kreatif.

Integrasi teknologi dalam pembelajaran telah mengubah cara kita belajar dan bekerja. Teknologi memungkinkan siswa untuk mengakses sumber daya pendidikan yang lebih luas dan belajar dengan cara yang lebih interaktif. Kemampuan untuk menggunakan teknologi secara efektif menjadi keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap siswa.

Sekolah-sekolah di Indonesia mulai mengadopsi teknologi dalam proses pembelajaran melalui penggunaan komputer, tablet, dan aplikasi pendidikan. Program "Merdeka Belajar" mendorong penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, terutama di masa pandemi COVID-19 ketika itu. Platform e-learning seperti Ruangguru dan Zenius telah membantu siswa mengakses materi pembelajaran secara online, sehingga mereka dapat belajar kapan saja dan di mana saja.

Selain itu, teknologi juga memungkinkan pembelajaran berbasis data (data-driven learning), di mana kemajuan siswa dapat dipantau dan dianalisis untuk memberikan umpan balik yang lebih personal dan efektif. Penggunaan simulasi dan game edukasi juga semakin populer, membantu siswa memahami konsep yang rumit dengan cara yang lebih menyenangkan dan mendalam.

Alternatif Pendidikan Setelah Sekolah Menengah

Berbagai pilihan tersedia, masing-masing menawarkan keunggulan dan manfaatnya sendiri. Diantaranya :

Program Magang dan Pelatihan Kerja

Magang dan pelatihan kerja menghadirkan peluang bagi para siswa untuk terjun langsung ke dunia kerja dan mendapatkan pengalaman praktis di industri yang diminati. Program magang tidak hanya membekali individu dengan keterampilan teknis yang dibutuhkan, tetapi juga soft skills seperti komunikasi dan kerjasama tim. Keuntungan lain, magang kerapkali membuka pintu peluang kerja karena peserta telah dikenal dan terlatih oleh perusahaan.

Pendidikan Online dan Kursus Singkat

Perkembangan teknologi membuka akses mudah bagi para siswa untuk mengikuti berbagai kursus online dari universitas dan lembaga pelatihan ternama di seluruh dunia. Kursus-kursus ini umumnya lebih spesifik dan fokus pada keterampilan yang dicari dalam dunia kerja saat ini. Contohnya, platform seperti Coursera dan Udemy menawarkan kursus di bidang teknologi informasi, desain grafis, dan manajemen bisnis yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Selain fleksibel, pendidikan online juga menawarkan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan pendidikan formal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun