Pelaksanaan regulasi dan kerangka kerja kebijakan dalam manajemen bencana di Indonesia ternyata belum optimal. Keterampilan dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi dan mengurangi dampak bencana cuaca ekstrem ditandai oleh penggunaan teknologi dan informasi yang rendah, serta berbagai hambatan dalam proses evakuasi dan transportasi. Maka dari itu, mempromosikan kearifan lokal dan meningkatkan melalui integrasi ilmu pengetahuan dapat meningkatkan ketahanan bencana.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa Indonesia mengalami berbagai jenis bencana, termasuk bencana cuaca ekstrem, yang menyebabkan kerugian besar.
Laporan itu juga mencatat bahwa Indonesia mengalami bencana yang berulang, dengan kerugian ekonomi dan sosial yang besar. Misalnya, banjir dan kebakaran hutan merupakan dua bencana utama yang menyebabkan kerugian ekonomi dan sosial yang besar.
Selain itu, laporan dari United Nations Secretariat for International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR) menunjukkan kritik terhadap kebijakan pencegahan dan perlindungan bencana alam di Indonesia yang lemah. Menunjukkan pentingnya peningkatan kebijakan dan implementasi yang lebih baik untuk mengurangi risiko dan dampak bencana cuaca ekstrem, (D Ayuningtyas et.al, 2021).
Teknologi dan Inovasi
Di Indonesia, teknologi dan inovasi sudah banyak digunakan dalam upaya mitigasi bencana cuaca ekstrem. Dengan keunikan geografisnya, Indonesia rentan terhadap berbagai jenis bencana cuaca ekstrem, termasuk banjir, kebakaran hutan, dan badai. Maka, pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam mitigasi bencana alam sangat penting untuk meredam kerusakan dan dampak negatif bencana cuaca ekstrem.
Salah satu contoh inovasi dalam mitigasi bencana cuaca ekstrem di Indonesia adalah penggunaan teknologi modifikasi cuaca. Seperti, melibatkan penggunaan teknologi untuk mengubah kondisi cuaca, misalnya dengan mengurangi intensitas hujan atau mengubah arah angin. Cara ini dapat membantu mengurangi risiko dan dampak bencana cuaca ekstrem seperti banjir dan kebakaran hutan.
Nah, studi kasus yang menarik adalah pemanfaatan teknologi ini dalam upaya penanggulangan banjir di Pulau Jawa. Lewat penggunaan teknologi ini, pemerintah dan lembaga penelitian telah berhasil meminimalkan kerugian akibat banjir, termasuk kerusakan infrastruktur dan kerusakan fisik. Inovasi tersebut menunjukkan potensi teknologi dalam meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana cuaca ekstrem, (M Sidauruk et.al 2023).
Strategi Mitigasi
Strategi untuk memitigasi bencana cuaca ekstrem telah dikembangkan dan diterapkan oleh banyak negara dan organisasi internasional. Strategi tersebut mencakup berbagai pendekatan, mulai dari pengembangan infrastruktur tahan bencana, penggunaan teknologi untuk prakiraan dan peringatan dini, hingga pembinaan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat.
Berbagai strategi mitigasi bencana telah diterapkan di berbagai negara sebagai upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam.