Mohon tunggu...
Heru Wahyudi
Heru Wahyudi Mohon Tunggu... Dosen - Lecture

Musafir

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Momentum Persiapan Puasa di Bulan Ramadhan

11 Maret 2024   16:59 Diperbarui: 12 Maret 2024   02:03 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sahur menjelang persiapan puasa Ramadhan (foto : https://asset.kompas.com)

Persiapan puasa di Bulan Ramadhan selalu dinanti-nanti oleh umat Muslim di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. 

Suasana menjelang persiapan puasa di Ramadhan selalu terasa spesial. Tradisi bebersih rumah jadi momen bersama keluarga, di mana setiap sudut rumah dirapikan dan dihiasi dengan berbagai dekorasi bernuansa Ramadhan, menciptakan atmosfer yang penuh kedamaian dan ketenangan.

Kemeriahan persiapan puasa Ramadhan semakin terasa saat memasuki malam pertama. Ibu-ibu sibuk menyiapkan hidangan sahur untuk keluarga. Aroma masakan yang sedap dan lezat membangkitkan semangat untuk bangun dan menyantap sahur. Tak jarang, tradisi membangunkan sahur dilakukan bersama-sama, baik dengan suara bedug masjid, kentungan, ataupun teriakan sahurnya.

Menjelang sore hari, suasana puasa di bulan Ramadhan kembali ramai dengan kegiatan ngabuburit. Berbagai aktivitas dilakukan untuk mengisi waktu menunggu buka puasa, seperti bermain bersama teman, berburu takjil di pasar Ramadhan, ataupun menanti adzan Maghrib di masjid. Keceriaan dan kebersamaan ini menjadi kenangan tak terlupakan di bulan Ramadhan.

Berburu Perlengkapan Ramadhan

Selain ibadah puasa yang terasa istimewa, bulan penuh berkah ini juga dimeriahkan dengan berbagai tradisi dan kebiasaan unik. Salah satu tradisi yang sangat dinantikan adalah berburu perlengkapan Ramadhan.

Bagi para pria, momen persiapan puasa di bulan Ramadhan seringkali diidentikkan dengan pembelian baju koko dan sarung baru. Mereka ramai-ramai mendatangi toko-toko dan pusat perbelanjaan untuk mencari perlengkapan shalat dan busana muslim terbaik. Berbagai model dan warna tersedia, mulai dari yang klasik hingga yang modern, mencerminkan semangat menyambut bulan suci dengan penampilan yang segar.

Sementara bagi kaum wanita, mukena menjadi salah satu perlengkapan Ramadhan yang tak kalah penting. Mereka berburu berbagai jenis mukena dengan bahan dan motif yang indah, guna menambah kekhusyu'an dalam shalat. Tak hanya untuk digunakan sendiri, mukena juga sering dijadikan sebagai hadiah untuk keluarga dan sahabat terdekat.

Tak hanya perlengkapan ibadah, dekorasi Ramadhan juga menjadi fokus perhatian banyak orang. Lampu hias, dekorasi dinding, dan berbagai ornamen bernuansa Ramadhan menghiasi rumah-rumah, menciptakan suasana yang penuh kedamaian dan ketenangan.

Hangatnya Kebersamaan di Dapur Ramadhan

Bagi umat Muslim, bulan Ramadhan tidak hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang momen kebersamaan dengan keluarga. Salah satu momen paling dinanti adalah saat menyiapkan hidangan sahur dan berbuka puasa bersama.

Dapur menjadi pusat kehangatan dan keceriaan di bulan Ramadhan. Aroma masakan yang sedap bercampur dengan tawa dan canda keluarga, menciptakan suasana yang penuh kasih sayang. Ibu, ayah, dan anak-anak bekerja sama menyiapkan hidangan terbaik untuk dinikmati bersama.

Meskipun sederhana, hidangan sahur dan berbuka puasa selalu terasa istimewa karena disiapkan dengan penuh cinta. Keluarga memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda. Ada yang memotong sayur, menggoreng lauk pauk, atau menyiapkan nasi.

Memasak bersama bukan hanya tentang membuat hidangan, tetapi juga tentang membangun komunikasi dan mempererat tali silaturahmi. Di dapur, cerita dan tawa mengalir, menciptakan kenangan indah yang tak terlupakan.

Tradisi Unik Ramadhan di Kota Serang, Banten

Bulan Ramadhan adalah peristiwa spiritual yang sangat dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi khas dalam menyambut bulan suci ini. Kota Serang, Banten, merupakan salah satu kota yang memiliki tradisi-tradisi unik yang mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai religius masyarakatnya.

Sebelum persiapan puasa di bulan Ramadhan tiba, masyarakat Serang melaksanakan tradisi Munggahan. Tradisi ini adalah ajang berkumpul bersama keluarga besar, melakukan makan-makan, dan saling memaafkan. Munggahan menjadi momen penting untuk mempererat silaturahmi dan membersihkan hati sebelum memasuki persiapan puasa bulan Ramadhan.

Ketika menjelang waktu berbuka puasa, Alun-Alun Serang, Masjid Agung Kota Serang bahkan Masjid Agung Banten Lama menjadi lokasi pusat keramaian. Masyarakat Serang mengisi waktu ngabuburit dengan berbagai aktivitas, seperti bermain permainan tradisional, berburu takjil, dan bersantai bersama keluarga. Suasana penuh keceriaan dan kebersamaan ini menjadi ciri khas Ramadhan di Serang.

Tradisi Ramadhan di Serang, Sebuah Kekayaan Budaya yang Berharga

Tradisi-tradisi unik dalam menyambut persiapan puasa di bulan Ramadhan di Serang, Banten sungguh mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai religius yang kental di masyarakatnya. Lebih dari sekadar ritual, tradisi ini menjadi perekat tali persaudaraan dan memperkuat rasa kebersamaan di antara warga.

Melestarikan tradisi persiapan puasa Ramadhan di Serang menjadi suatu cara yang tak bisa dianggap remeh. Hal ini jadi penting agar warisan budaya dan identitas masyarakat Serang tetap terjaga, sekaligus memberikan kesempatan bagi generasi mendatang untuk mengalami kekayaan budaya yang sama. Dengan demikian, tradisi-tradisi Ramadhan di Serang bukan hanya sekadar nostalgia, tetapi sebuah kewajiban moral bagi setiap individu dalam masyarakat untuk menjaga dan melestarikannya. (***)

Heru Wahyudi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun