Mohon tunggu...
Heru Wahyudi
Heru Wahyudi Mohon Tunggu... Dosen - Lecture

Musafir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lika-Liku Merawat Persahabatan dari Perspektif Islam

30 Juli 2023   13:52 Diperbarui: 30 Juli 2023   15:57 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto : lh5.googleusercontent.com)

Persahabatan memiliki makna yang sangat penting dalam ajaran Islam. 

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda "Jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan bila tidak saling mengenal menimbulkan perselisihan" (HR. Muslim). Dari hadis ini, kita bisa memahami bahwa persahabatan dapat membantu seseorang menjalani kehidupan dengan baik, saling menasehati, dan tolong-menolong dalam kesukaran maupun kebahagiaan.

Agama Islam menekankan pentingnya hati-hati dalam memilih teman, karena lingkungan pergaulan dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Banyak yang terjerumus pada jalan maksiat dan kesesatan karena bergaul dengan teman yang buruk. Namun, di sisi lain, bergaul dengan teman-teman yang shalih juga dapat membawa kebaikan dan hidayah dalam hidup seseorang.

Sebuah hadis menggambarkan betapa besar pengaruh teman dalam kehidupan kita, "Teman yang baik ibarat penjual minyak wangi yang bisa memberikan keharuman atau engkau membeli minyak wangi darinya. Sebaliknya, teman yang buruk ibarat pandai besi yang bisa membakar pakaianmu atau memberikan bau yang tidak sedap", (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).

Dalam Islam, persahabatan bukan hanya sekadar hubungan sosial biasa, tapi juga menuju pada nilai yang lebih tinggi, yakni menuju surga. Bersahabat dengan orang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT sudah mendatangkan pahala, apalagi jika kita menyukai dan meneladani perbuatan baik mereka, kita akan bersama mereka di surga kelak. Keutamaan besar lainnya adalah persahabatan yang tetap berlanjut hingga surga dan kekal selamanya jika bersahabat dengan orang yang shalih.

Ciri-ciri Sahabat yang Baik dalam Islam

Dalam Islam, persahabatan yang baik adalah persahabatan yang dijalin karena Allah dan di jalan-Nya. Sahabat yang baik memiliki ciri-ciri khusus yang tercermin dalam perilaku dan akhlak mereka.

Pertama, sahabat yang baik adalah orang yang beriman dan taat beribadah kepada Allah SWT. Mereka selalu mengutamakan hubungan dengan Allah dan menjaga ikatan tersebut melalui pelaksanaan ibadah yang konsisten.

Kedua, sahabat yang baik adalah mereka yang senantiasa mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan. Mereka selalu berusaha membawa kita menuju jalan kebaikan dan menghindarkan kita dari godaan yang mungkin mengarah pada perbuatan buruk.

Ketiga, kejujuran menjadi salah satu sifat utama sahabat yang baik. Mereka senantiasa berkata jujur dan tidak menyembunyikan kebenaran, sehingga hubungan persahabatan didasari oleh kepercayaan yang kuat.

Keempat, sahabat yang baik adalah sahabat yang setia. Mereka selalu bersedia memberikan dukungan dan bantuan ketika kita membutuhkannya, tanpa pamrih dan tanpa menghitung untung rugi.

Kelima, persahabatan yang baik juga ditandai dengan saling mengingatkan dalam kebaikan. Sahabat-sahabat ini senantiasa mengingatkan satu sama lain untuk berbuat kebaikan dan menjauhi segala bentuk keburukan.

Menurut pandangan Syekh Ali Jumah, sahabat yang baik juga dikenali dari nasihat yang mereka berikan, kata-kata yang mereka ucapkan, dan pengaruh positif yang mereka berikan. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai makhluk sosial untuk berinteraksi dengan orang-orang shalih, karena perilaku dan akhlak mereka dapat mempengaruhi kita menjadi pribadi yang lebih baik, islamdigest.republika.co.id (2022).

Tantangan dalam Merawat Persahabatan

Merawat persahabatan merupakan hal yang berharga namun tak selalu mudah, karena ada beberapa tantangan yang bisa dihadapi dalam perjalanan menjaga hubungan tersebut.

Pertama, perbedaan pendapat seringkali menjadi ujian bagi persahabatan. Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda, dan ketika tidak sependapat, hubungan bisa diuji. Namun, penting untuk menghargai perbedaan tersebut dan tetap berkomunikasi dengan baik agar persahabatan tetap kokoh.

Tantangan berikutnya adalah jarak geografis. Ketika teman berada di tempat yang jauh, menjaga komunikasi fisik bisa menjadi sulit. Meski demikian, kemajuan teknologi memungkinkan kita untuk tetap terhubung melalui telepon, pesan, dan media sosial.

Kesibukan dalam kehidupan sehari-hari juga bisa mengganggu perawatan persahabatan. Saat kita sibuk dengan pekerjaan atau tanggung jawab lainnya, terkadang waktu untuk bertemu teman menjadi terbatas. Namun, mengatur waktu dan berkomitmen adalah kunci untuk tetap menjaga hubungan.

Perubahan dalam kehidupan seperti pernikahan, pindah tempat tinggal, atau perubahan pekerjaan juga bisa mempengaruhi persahabatan. Kondisi ini memerlukan penyesuaian dan pemahaman dari kedua belah pihak.

Tantangan terakhir adalah konflik dan miskomunikasi. Saat konflik muncul, penting untuk tetap tenang, mendengarkan dengan baik, dan mencari solusi bersama. Miskomunikasi juga perlu dihindari dengan berkomunikasi secara efektif.

Memelihara persahabatan membutuhkan upaya dan komitmen dari kedua belah pihak. Dengan komunikasi yang baik dan pengertian satu sama lain, tantangan-tantangan ini bisa dihadapi dan persahabatan yang baik dapat terus berkembang.

Tips dalam Merawat Persahabatan

Persahabatan merupakan sebuah investasi yang berharga dalam kehidupan, dan untuk merawatnya, diperlukan usaha dan komitmen dari kedua belah pihak. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu dalam merawat persahabatan:

Pertama, saling menghargai menjadi fondasi utama dalam menjaga hubungan persahabatan. Menghargai perbedaan pendapat dan keunikan masing-masing individu membantu menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh pengertian.

Kedua, ketika terjadi konflik atau kesalahpahaman, belajar untuk saling memaafkan menjadi langkah penting. Meredakan ketegangan dan berusaha memperbaiki hubungan yang rusak akan memperkuat ikatan persahabatan.

Ketiga, sahabat yang baik saling mendukung dalam kebaikan. Dukungan dan semangat dalam mencapai tujuan dan impian mereka adalah cara untuk menunjukkan bahwa kita peduli dan menghargai persahabatan tersebut.

Keempat, jaga komunikasi yang baik dengan sahabat. Berani mengungkapkan perasaan dan pikiran dengan jujur dan terbuka akan membantu memperkuat ikatan emosional dalam persahabatan.

Kelima, berusaha untuk saling mengunjungi, terutama jika sahabat berada di tempat yang jauh. Kehadiran fisik dapat menciptakan momen berharga dan menghangatkan hubungan persahabatan.

Keenam, pentingnya menjalin hubungan baik dengan orangtua sahabat. Hal ini dapat memberikan dukungan dan mendorong keberlanjutan hubungan persahabatan.

Ketujuh, menjadi sahabat yang saling membantu. Siap memberikan bantuan dan dukungan ketika sahabat membutuhkannya akan memperkuat ikatan kepercayaan dan saling mengandalkan.

Merawat persahabatan adalah suatu perjalanan yang memerlukan kesabaran dan kerjasama. Dengan mengaplikasikan prinsip saling menghargai, memaafkan, mendukung dalam kebaikan, terbuka dan jujur, menjaga komunikasi, saling mengunjungi, menjalin hubungan baik dengan orangtua sahabat, dan saling membantu, kita dapat menjaga persahabatan yang berkualitas dan membawa kebahagiaan dalam hidup kita.

Contoh Teladan Persahabatan dalam Islam

Persahabatan dalam Islam merupakan contoh teladan yang sangat berharga bagi umat Muslim. Beberapa teladan persahabatan yang dapat dijadikan inspirasi antara lain:

Pertama, persahabatan antara Rasulullah SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Kedekatan dan kesetiaan Abu Bakar sebagai sahabat Rasulullah SAW menjadi contoh persahabatan yang setia dan mendalam. Abu Bakar selalu mendukung dan mempercayai setiap perkataan Rasulullah, bahkan dalam situasi sulit seperti saat hijrah ke Madinah.

Kedua, persahabatan antara Salman Al-Farisi RA dan Abu Dzar Al-Ghifari RA menunjukkan bahwa persahabatan tak mengenal batas suku atau etnis. Salman, yang berasal dari Persia, dan Abu Dzar, dari suku Arab, membuktikan bahwa cinta terhadap Islam menjadi perekat dalam persahabatan mereka.

Ketiga, Ali bin Abi Thalib RA dan Zubair bin Awwam RA menunjukkan betapa kuatnya ikatan persahabatan di antara mereka. Meskipun sempat berada di pihak yang berbeda saat perang Jamal, mereka tetap bersatu kembali setelah perang usai dan memaafkan satu sama lain.

Keempat, persahabatan antara Umar bin Khattab RA dan Abu Ubaidah bin Jarrah RA menyoroti pentingnya menghormati dan mempercayai sahabat. Abu Ubaidah menolak untuk menjadi pemimpin umat Islam setelah wafatnya Umar, menunjukkan kesetiaan yang tulus pada persahabatannya, mengutip dari khazanah.republika.co.id (2017).

Persahabatan dalam Islam memberikan teladan yang kuat tentang pentingnya kesetiaan, dukungan, dan penghormatan dalam menjaga hubungan persahabatan. Teladan-teladan ini mengajarkan kita untuk saling menghargai perbedaan dan selalu mendukung sahabat dalam kebaikan.

Menjaga Persahabatan dalam Kehidupan Modern

Kehidupan modern yang semakin sibuk dan teknologi yang semakin canggih memang menjadi tantangan dalam menjaga persahabatan. Namun, dengan usaha dan komitmen, persahabatan dapat tetap terjaga dan berkembang. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam menjaga persahabatan dalam kehidupan modern:

Pertama, jaga komunikasi yang baik dengan sahabat. Meskipun kesibukan membatasi waktu, upayakan untuk selalu berkomunikasi melalui pesan singkat, telepon, atau media sosial. Sebuah pesan singkat atau panggilan telepon sederhana dapat menunjukkan bahwa kita masih memikirkan sahabat.

Kedua, sempatkan untuk bertemu secara langsung dengan sahabat. Meskipun jarak menjadi tantangan, usahakan untuk menyisihkan waktu dan anggaran untuk bertemu. Bertemu secara langsung dapat menciptakan momen berharga dan mempererat ikatan persahabatan.

Ketiga, jalin hubungan baik dengan orangtua sahabat. Memperkenalkan diri dan menjalin hubungan yang baik dengan orangtua sahabat dapat membantu menjaga hubungan persahabatan. Orangtua sahabat bisa memberikan dukungan dan nasihat yang berharga.

Keempat, belajar untuk saling memaafkan saat terjadi konflik atau kesalahpahaman. Konflik adalah bagian dari hubungan, namun penting untuk saling memaafkan dan berusaha memperbaiki hubungan yang rusak.

Kelima, saling mendukung dalam kebaikan. Dukungan antar sahabat dalam mencapai tujuan dan impian adalah hal penting dalam persahabatan. Bekerjasama untuk mencapai kesuksesan akan mempererat ikatan persahabatan.

Keenam, menjaga saling menghargai perbedaan pendapat dan keunikan masing-masing individu. Kehadiran sahabat dengan pandangan yang berbeda dapat menjadi berkah karena kita bisa saling belajar dan tumbuh bersama.

Ketujuh, terbuka dan jujur dalam berkomunikasi. Berani mengungkapkan perasaan dan pikiran dengan jujur dan terbuka akan memperkuat ikatan emosional dalam persahabatan.

Terakhir, saling membantu ketika sahabat membutuhkan bantuan. Siap memberikan dukungan dan bantuan saat sahabat berada dalam situasi sulit akan menunjukkan kepedulian dan keikhlasan.

Dalam menjaga persahabatan dalam kehidupan modern, kita harus tetap berusaha untuk menjaga komunikasi yang baik, saling mendukung dalam kebaikan, saling menghargai, terbuka dan jujur, saling membantu, serta selalu menyempatkan waktu untuk bertemu dengan sahabat. Dengan usaha dan komitmen, persahabatan dapat tetap terjaga dan berkembang, membawa kebahagiaan dan dukungan di tengah kesibukan dunia yang serba modern ini.

Persahabatan dalam Pandangan Al-Quran

Al-Quran menekankan dengan tegas pentingnya persahabatan dalam kehidupan manusia melalui beberapa ayat yang mengandung pesan moral dan nilai-nilai yang berharga. Ayat-ayat tersebut mengajarkan kepada umat manusia untuk berbuat baik, berkasih sayang, dan membantu sesama, serta menjauhi yang munkar dan buruk. Persahabatan yang dijalin di jalan Allah dan karena Allah dianggap sebagai hubungan yang penuh keberkahan dan beruntung.

Pertama, "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)

Kedua,  "Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya, adalah orang-orang yang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi di sisi Allah; dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. At-Tawbah: 20)

Ketiga,  "Dan orang-orang yang beriman serta saling berkasih sayang di antara mereka, adalah orang-orang yang diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Hujurat: 10)

Persahabatan dalam Islam dapat membantu seseorang dalam mencapai kesuksesan. Hadis mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Seseorang itu tergantung agamanya dan sahabatnya. Oleh karena itu, hendaklah kamu memperhatikan dengan siapa kamu bergaul", (HR Abu Daud). Persahabatan yang baik dapat mempengaruhi akhlak dan perilaku seseorang. Oleh karena itu, kita harus selalu berinteraksi dengan orang-orang shalih agar akhlak dan perilaku orang-orang tersebut dapat mempengaruhi kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Dalam pandangan Al-Quran, persahabatan yang baik adalah persahabatan yang dijalin di jalan Allah dan karena Allah. Persahabatan yang baik dapat membawa seseorang menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Oleh karena itu, sebagai makhluk sosial, kita harus selalu berusaha untuk menjalin persahabatan yang baik dan setia dengan orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun