Awalnya, sebagai seorang mahasiswa kedokteran yang merasa terjebak dalam rutinitas monoton, keputusannya untuk melakukan perjalanan dengan sepeda motornya menjadi titik balik dalam hidupnya.
Perjalanan ini membuka mata Ernesto Guevara terhadap realitas pahit ketidakadilan sosial dan ketimpangan yang tersebar luas di Amerika Selatan.
Melalui pertemuan dengan berbagai kalangan masyarakat, seperti petani, pekerja tambang, dan penghuni leprosarium, ia menyaksikan secara langsung penderitaan yang mereka alami.Â
Rasa empati tumbuh dalam dirinya, dan ia semakin peduli terhadap kesulitan dan ketidakadilan yang dihadapi sesama manusia.
Tak hanya itu, pandangan politik Ernesto Guevara juga berubah drastis seiring dengan perjalanan ini.Â
Ia mulai menyadari ketidakadilan yang dipicu oleh sistem kapitalis dan ketidaktertarikan terhadap pemerintah yang terlibat dalam memperkuat sistem tersebut.Â
Ketika mata hatinya terbuka untuk kebobrokan sosial ini, ia merasa semakin terpanggil untuk bertindak.
Setelah perjalanan selesai, Ernesto Guevara merasa dorongan kuat untuk bergerak menuju tindakan nyata. Ia memutuskan untuk berkontribusi dalam gerakan revolusioner, bergabung dengan para pejuang di Kuba.Â
Perjuangannya di sana menjadi tonggak penting dalam sejarah revolusi, dan namanya pun menjadi dikenal sebagai sosok revolusioner terkenal.
Sang perjalanan telah merubah Ernesto Guevara menjadi tokoh ikonik yang menginspirasi banyak orang.Â
Ia mengajarkan kita akan pentingnya melampaui batasan dan terhubung dengan realitas penderitaan sesama manusia.Â