Mohon tunggu...
Heru Wahyudi
Heru Wahyudi Mohon Tunggu... Dosen - Lecture

Musafir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan Rentan, Kajian Gender dan Sosial

7 Juni 2023   16:27 Diperbarui: 7 Juni 2023   22:39 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kajian #1 PKGA FISIP Universitas Sutomo, (06/06/23) (Dok. Pribadi)

Selain itu, pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu gender dan sosial juga memungkinkan adanya perubahan dalam kesadaran masyarakat. Hal ini dapat mengubah sikap dan perilaku masyarakat terhadap perempuan, menciptakan iklim yang lebih inklusif dan mendukung perempuan dalam mencapai potensi penuh mereka. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh perempuan itu sendiri, tetapi juga oleh masyarakat secara keseluruhan dalam bentuk kemajuan sosial dan ekonomi yang lebih adil.

Meskipun penting untuk mengakui perlunya kajian gender dan sosial, terdapat sudut pandang lain atau pendapat lain yang dapat ditemukan

Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa kesetaraan gender sudah tercapai dan isu-isu ini sudah terlalu diperdebatkan. Mereka mungkin berpendapat bahwa pemberian perhatian berlebihan pada isu-isu gender dapat mengganggu fokus pada isu-isu lain yang juga penting dalam masyarakat, seperti ekonomi, politik, atau keamanan.

Namun, fakta menunjukkan bahwa ketimpangan gender masih ada dan masih menjadi masalah yang signifikan. Dalam banyak negara, termasuk Indonesia, perempuan menghadapi kesenjangan upah, diskriminasi dalam akses pendidikan dan pekerjaan, serta kekerasan berbasis gender yang sering kali tidak dihukum secara tegas. Oleh karena itu, fokus pada kajian gender dan sosial tetap relevan untuk mengatasi ketimpangan ini dan memperjuangkan keadilan bagi perempuan.

Melalui pembandingan data-data, kita dapat melihat kelebihan dan kekurangan dari pendapat bahwa perempuan rentan dan kajian gender dan sosial penting. Kelebihannya adalah fokus pada isu-isu gender dan sosial memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi oleh perempuan, mendorong perubahan sosial yang positif, dan mendorong pembentukan kebijakan yang lebih inklusif.

Namun, kekurangannya adalah bahwa implementasi kajian gender dan sosial masih menghadapi tantangan dalam prakteknya. Ada perlawanan dan ketidakpahaman terhadap perlunya perubahan, terutama dalam budaya atau norma yang telah ada dalam masyarakat. Selain itu, tidak semua data atau informasi yang diperlukan untuk menganalisis perempuan rentan dan kajian gender dan sosial tersedia secara luas, sehingga dapat menyulitkan upaya perubahan yang lebih komprehensif.

Dalam menganalisis argumen ini, penting untuk terus menggali data dan informasi yang ada, serta melibatkan berbagai pihak dalam diskusi dan perumusan kebijakan. Hal ini akan memungkinkan kita untuk memahami lebih baik kompleksitas isu-isu gender dan sosial, memaksimalkan kelebihan pendapat yang ada, dan mengatasi kekurangannya dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil.

Pendapat tentang perempuan rentan dan kajian gender dan sosial mungkin menghadapi kritik yang beragam

Salah satu kritik yang mungkin muncul adalah bahwa fokus terlalu banyak pada isu-isu gender dan sosial dapat mengabaikan isu-isu lain yang juga penting dalam masyarakat. Orang yang mengkritik mungkin berpendapat bahwa perhatian yang berlebihan pada isu-isu ini dapat mengganggu perencanaan dan implementasi kebijakan yang lebih luas.

Dalam menanggapi kritik ini, penting untuk menjelaskan bahwa fokus pada perempuan rentan dan kajian gender dan sosial tidak bermaksud untuk mengabaikan isu-isu lain yang juga penting

Sebaliknya, pendekatan ini mengakui bahwa isu-isu gender dan sosial saling terkait dengan isu-isu lain dalam masyarakat. Misalnya, ketimpangan gender dapat berdampak pada kemiskinan, akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan keadilan sosial secara umum. Oleh karena itu, dengan mengatasi ketimpangan gender, kita juga berkontribusi pada peningkatan masyarakat secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun