Mohon tunggu...
Heru Wahyudi
Heru Wahyudi Mohon Tunggu... Dosen - Lecture

Musafir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Disrupsi dan Pancasila, Tantangan Perjalanan Generasi Milenial

2 Juni 2023   19:49 Diperbarui: 2 Juni 2023   20:35 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input https://www.mcmnews.id/berita/harus-diamalkan-milenial-sebarkan-nilai-nilai-pancasila-di-dunia-digitalsumber gambar

Dalam menghadapi tantangan menakutkan yang ditimbulkan oleh disrupsi teknologi dan dinamika peradaban milenial yang terus berkembang di era robotika, generasi milenial harus mengadopsi pendekatan yang berkelanjutan dan efektif untuk memastikan kelangsungan hidup mereka. Untuk tujuan ini, sangat penting untuk memberikan pendidikan dan pembelajaran yang layak kepada generasi muda bangsa Indonesia untuk menanamkan cinta yang mendalam terhadap negara dan budayanya. Menanamkan nilai-nilai Pancasila pada generasi milenial sangat penting untuk memelihara sikap toleransi, kekompakan dan literasi agama. Nilai-nilai Pancasila harus berakar kuat melalui pendidikan dan pembelajaran berkelanjutan di semua bidang. Lebih lanjut, optimalisasi teknologi dan inovasi sangat penting dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila dan memperkuat identitas bangsa Indonesia. Akhirnya, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang eksklusivisme sosial dan mendorong masyarakat untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia.

Melalui penerapan metode dan resolusi yang inovatif dan ramah lingkungan, generasi milenial mampu menghadapi kendala yang ditimbulkan oleh disrupsi teknologi dan perkembangan peradaban modern, khususnya di era digital, sekaligus memperkuat prinsip-prinsip dasar Pancasila sebagai ciri khas masyarakat Indonesia.

Segmen penting ketiga, menyelidiki rintangan yang dihadapi dalam pembentukan Pancasila di era disrupsi teknologi. Salah satu kesulitan yang dihadapi adalah prevalensi eksklusivisme sosial yang terkait dengan ekspansi globalisasi, mengakibatkan penguatan eksklusivisme. Fenomena semacam itu dapat menyebabkan individu terjerat dalam arus ideologis luar, akhirnya membuat mereka mengabaikan ideologi asli bangsa Indonesia - Pancasila. Dengan demikian, sangat penting untuk memberikan pendidikan berkelanjutan dan kesempatan belajar di semua bidang untuk memastikan nilai-nilai Pancasila berakar kuat.

Selain itu, munculnya teknologi pendidikan era digital menghadirkan tantangan berat dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila selama era disrupsi teknologi ini. Generasi muda, dengan kecenderungan mereka untuk kepraktisan, cenderung mengabaikan pentingnya nasionalisme dan patriotisme. Hal ini dapat mengikis nilai-nilai Pancasila, khususnya semangat gotong royong yang sudah tertanam dalam bangsa Indonesia. Akibatnya, menjadi keharusan untuk mendidik dan mencerahkan generasi muda tentang kecintaan terhadap negara dan kekayaan warisan budaya Indonesia melalui sarana pendidikan dan pembelajaran yang tepat dan efektif.

Untuk mengatasi hambatan terhadap Pancasila di zaman disrupsi teknologi, sangat penting untuk mendekati dengan solusi inovatif. Pertama, menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan pembelajaran tanpa gangguan di semua lini, ini merupakan langkah penting. Kedua, perlunya memberikan pendidikan dan pembelajaran yang memadai kepada generasi muda Indonesia untuk menumbuhkan kecintaan mereka terhadap negara dan budayanya. Ketiga, pentingnya memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dan memperkuat identitas bangsa Indonesia. Terakhir, meningkatkan kesadaran eksklusivisme sosial dan mendesak masyarakat untuk membentengi nilai-nilai Pancasila sebagai identitas inti bangsa Indonesia.

Di tengah tugas berat membangun Pancasila sebagai landasan di tengah pergolakan teknologi, strategi yang halus dan inovatif sangat diperlukan. Hanya melalui pendekatan dan resolusi yang dibuat dengan cermat, esensi Pancasila dapat bertahan dan berkembang sebagai aspek tegas identitas Indonesia.

Di zaman disrupsi teknologi ini, generasi milenial dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam membangun prinsip-prinsip Pancasila sebagai esensi bangsa Indonesia. Para milenial, yang praktis dalam pendekatan mereka. Kurang memperhatikan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, yang pada gilirannya dapat menghidupkan nilai-nilai fundamental Pancasila, seperti gotong royong, yang merupakan sifat inheren bangsa Indonesia. Lebih lanjut, eksklusivisme sosial menjadi tantangan lain dalam membumikan Pancasila di era disrupsi teknologi. Laju globalisasi yang tak terkendali hanya memperburuk kecenderungan eksklusivisme sosial. Oleh karena itu, sangat penting untuk melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran yang berkelanjutan di semua bidang untuk tegas menetapkan nilai-nilai Pancasila.

Untuk mengatasi tantangan landasan Pancasila di era disrupsi teknologi, beberapa solusi inovatif dapat diimplementasikan. Salah satu solusi tersebut adalah menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan pembelajaran berkelanjutan di semua bidang, Selain itu, generasi muda Indonesia dapat diberikan sesi tanya jawab untuk menumbuhkan kecintaan yang lebih dalam terhadap dan budaya Indonesia melalui pendidikan dan pembelajaran yang layak. Dengan mengoptimalkan teknologi dan inovasi, nilai-nilai Pancasila dapat diperkuat, sehingga memperkuat identitas bangsa Indonesia. Selain itu, meningkatnya kesadaran akan eksklusivisme sosial dan mendorong masyarakat untuk merangkul nilai-nilai Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia dapat membantu mengatasi tantangan tersebut.

Untuk meletakkan dasar Pancasila, strategi yang berbeda harus dibuat untuk memberikan esensi Pancasila kepada generasi muda. Metode praktik tidak boleh didasarkan pada indoktrinasi, melainkan harus merangkul fleksibilitas. Selain itu, sudut pandang baru sangat penting untuk melestarikan ideologi Pancasila dan mencegahnya kehilangan nilai. Generasi milenial harus menjadi penerima manfaat utama filosofi ini, karena merekalah yang akan meneruskannya ke depan. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi Pancasila dari pengaruh berbagai ideologi yang berpotensi mengancam keberadaannya (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun