PAN dan Gerindra pernah mesra ketika pemilu 2014 terjadi duet Palson Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Dalam konfigurasi partai pengusung capres, PAN terdaftarnya sebagai 4 sekutu partai yang masuk dalam Koalisi Indonesia Maju ( KIM).
Debut politik PAN sangat dominan dalam kesuksesan kemenangan Paslon 02. Setidaknya posisi politik PAN sangat komplit dan berperan maksimal. PAN secara politik sebagai pengusung utama Prabowo -Gibran dan PAN mempunyai hubungan politik serta personal dengan partai dan elite PAN.
 Bisa dikatakan dalam konstelasi dan konfigurasi politik sangat dominan dan dipastikan akan berperan dan mengambil porsi jabatan politik dan pengaruhnya baik di kabinet baru yang akan dibentuk dan pengaruhnya politiknya dalam perjalanan sejarah politik Indonesia kekinian.
Saking dominan peran politik Zulkifli Hasan diantara Jokowi dan Prabowo, wajar saja jika Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sedang melakukan politik Zig-Zag dan itu menjadi bagian hak istimewa Zulkifli Hasan dapat mengakses informasi dan juga perlakuan khusus baik dari Prabowo Subianto dan juga Jokowi.
Bisa ditebak jika Zulhas disebutkan sedang melakukan bukan hanya sekedar manuver politik biasa namun Zulhas sedang mengatakan ke publik bahwa saat ini posisi PAN sedang berada dititik puncak kebesaran kekuasaannya dan juga pengaruh politik di tanah air. PAN juga menunjukkan ke publik jika tidak ada lagi partai atau elite partai yang akan menyerang atau menyerobot kedekatan politik baik reaksinya ke Jokowi dan Prabowo.
Alhasil bisa dimaklumi jika  PAN pada akhirnya meminta bargaining politik secara khusus ke Prabowo dan juga ke Jokowi. Begitu besar kontribusi PAN dalam mendukung dan juga terlibat khusus dalam rangkaian politik pengusungan Paslon 02.
Terakhir, PAN bisa saja berkeinginan menunjukkan eksistensi politik di peta politik nasional bahwa untuk saat ini dan untuk proyeksi mendatang, PAN akan menjadi bagian partai yang konsisten mendukung all out ke jalan dan produk politik dari Prabowo -Gibran. Kondisi posisi politik yang sedang maksimal ini akan menjadi lahan suburnya bagi pertumbuhan dan perkembangan partai berlogo Matahari Bersinar ini untuk menjadi partai papan atas.
Dengan demikian PAN akan menjadi partai pro  pemerintah dan juga terlibat aktif menopang jalannya pemerintahan dengan keterbatasannya kader partai terbaiknya masuk dalam jajaran kabinet Prabowo -Gibran.
Dalam perkembangan pemikiran penulis, Jangan-jangan Zulhas mengajak Jokowi untuk bergabung dengan PAN dan Zulhas sengaja memperlihatkan kekuatan politik dukungan dan loyalitas entitas politik PAN ke Jokowi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H