politik nasional terus bergejolak dan berbagai manuver politik terus terjadi. Paska pengumuman resmi hasil pemilu Presiden 2024 dimenangkan oleh Paslon 02 Prabawo -Gibran. Palson 02 ini menang 2 putaran dengan perolehan suara sekitar 58,4 persen. Kemenangan kesuksesan besar menaklukkan melawan rival politik Paslon 01 dan Paslon 03.
DinamikaPolitik putar haluan dukungan marak terjadi. Kekalahan paslon 01 dan 03 berdampak pada hengkangnya parpol pendukung bagi Paslon yang kalah. Koalisi partai pendukung langsung pecah dan tunggang langgang menyelamatkan diri.
Memang menjadi keputusan politik yang amat aneh dan tragis. Sejumlah ketua partai hanya dalam hitungan Minggu paska putusan Mahkamah Konstitusi ( MK) mengumumkan kemenangan Palson 02 dari gugatan sengketa hasil pemilihan.
Bisa dikatakan jika sejumlah partai berusaha meloloskan diri alias cepat tanggap menarik dukungan ke Paslon yang kalah dalam pilpres. Mereka ini adalah partai melalui ketua partainya bisa dibilang berkhianat pada Paslon Capres dan Cawapres, menjadi Toxic terhadap  koalisi partai dan hengkang dari ideologi partai.
Menurut catatan penulis, sejak KPU menetapkan secara resmi kemenangan Paslon 02 dalam pilpres 2024, sampai saat ini partai parlemen  yang masih konsisten untuk tetap pada pendiriannya adalah PDI-P.  Partai berlogo moncong putih ini tidak bergeming oleh ajakan dan rayuan politik yang ditawarkan baik oleh ketua partai, capres terpilih dan juga cawapres terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Ide dan gagasan rekonsiliasi politik antara Paslon 02 sebagai pemenang pilpres dengan PDIP sebagai partai partai pemenang pileg 2024 terus dirancang dan dikombinasikan dengan Lobi-lobi politik tingkat elite. Dari keinginan Jokowi selaku presiden yang terang benderang mendukung paslon 02. Jokowi menginginkan bertemu dengan Megawati namun elite PDIP belum merespon dengan baik. Justru sebaliknya, sudah terlanjur Jokowi didepak dari PDIP sebelum terjadi terealisasi komunikasi langsung dengan Megawati Soekarnoputri.
Ditolaknya Jokowi untuk bertemu dengan Megawati Soekarnoputri tidak membuat patah semangat kubu Paslon 02 untuk terus menjalin dan menjajaki kembali dengan elite PDIP . Kali ini langsung datang dari Gibran Rakabuming Raka selaku wakil presiden terpilih. Niat putra sulung presiden Jokowi ini adalah berniat mengkonsultasikan pembentukan kabinet baru Prabowo -Gibran dengan Megawati Soekarnoputri selaku Ketum PDIP. Namun demikian, langkah Gibran ini ditanggapi dingin oleh elite PDIP dan menjadi bahan pergunjingan negatif atas niat Gibran Rakabuming Raka. Gibran Rakabuming Raka dianggap halu dan sengaja hanya mendokrak citra politik pribadi.
Rekayasa menjalin komunikasi politik terus berlanjut. Kali ini Prabowo Subianto gang langsung mengusulkan ide dan gagasan dibentuknya presidential clubs. Gagasan Prabowo Subianto ini disinyalir sebagai upaya damai dan menjembatani kepentingan politik berbagai pihak terutama bagi para mantan presiden. Disinilah muncul kecurigaan publik maksud dan tujuan sebenarnya dari ide Prabowo Subianto mempertemukan setidaknya dua mantan presiden Megawati Soekarnoputri dan Jokowi yang jalan menjalani masa bakti / lengser sebagai presiden di Bulan Oktober 2024.
Lantas bagaimana sikap politik dari PDIP seta Paslon 03 ( Ganjar -Mahfud) untuk menanggapi berbagai rayuan dan ajakan rekonsilasi politik oleh kubu Paslon 02?
Pernyataan dan sikap  politik yang tegas dan jelas saat ini datang langsung dari Mantan Capres 2024 Palson 03 Ganjar Pranowo. Saatnya yang dinanti oleh entitas politik sikap politik dari Capres Paslon 03 , keputusan politik yang dramatis dan heroik. Ganjar Pranowo menunjukan sikap kenegarawanannya dengan tidak terbius oleh penawaran jabatan.
Diberitakan di berbagai media jika Ganjar Pranowo sudah mendeklarasikan tidak akan bergabung di pemerintahan Prabowo-Gibran. Sikap tegas mantan Gubernur Jateng ini dipicu dan didorong oleh sikap tegas PDIP yang sampai saat ini tegas belum tertarik bergabung dengan Koalisi Partai pemenang Pilpres 2024. Ganjar menegaskan dirinya akan melakukan kontrol terhadap pemerintahan. Dikatakan jika Ganjar Pranowo tidak akan bergabung di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.