Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Benang Kusut Anies Baswedan Menuju Kursi Presiden 2024

2 September 2023   12:35 Diperbarui: 3 September 2023   22:22 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah jelas jika Anies Baswedan lebih tunduk dan menaati perintah Surya Paloh ketimbang berdaulat atas dirinya serta menjadi subordinasi politik Nasdem.

Dan karenanya, hanya satu kata dan kesimpulan, tenggelamkan dan bunuh karier politik seorang Anies Baswedan. Bagi para militan dan juga penyembah  Anies Baswedan, tiba saatnya untuk hengkang dan memusuhinya Anies Baswedan bukan lagi pribadi yang idealis, berkomitmen mempunyai kemandirian berpikir dan bertindak dan berdaulat atas pikiran dan tindakannya.

 Anies sudah jelas antek dan bawahan Oligarki, bukan milik publik atau bukan lagi dewa bagi penganut fanatiknya. Selamat tinggal Anies Baswedan, selamat jalan di jalan surut dan kusam.  Mantan partai pendukung dan juga rakyat
terutama pengagum dan penggemar berat berbalik arah untuk   siap mengadilinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun