Saat ini manusia masih mencapai kesadaran politik komersial dan kasual. Kemampuan dan integrasi teknologi artificial hanya dimaknai produk pinggiran dan pelengkap.
 Memanfaatkan teknologi hanya sekedar untuk membuat produk politisi pinggiran. Politis saat ini memanfaatkan teknologi untuk membantu rencana dan rekayasa marginal untuk sebuah entitas kepentingan. Kesempurnaan dan kearifan teknologi itu dipakai untuk sebuah kemenangan pribadi .
Saat ini, teknologi media digital  sedang booming diproses dan diproduksi untuk menghadapi pemilu 2024. Untuk propagabda , spionase dan juga agen marketing.
Melalui Big Data adalah sumber tak terbatas yang berserakan dan terekam dalam wadah besar dalam  semikonduktor canggih.Â
Serta-merta bagi siapa saja yang bisa membedah dan mampu mengurainya akan menjadi nilai tak terhingga sebagai bahan dasar kemenangan politik.
Boleh dikatakan, big data tersebut menjadi hamburan milyaran data berkaitan identitas diri, percakapan dan juga wacana, protes dan juga hasutan atau bahkan program propaganda serta tujuan illegal lainnya yang melawan UU atau menentang atau menjatuhkan rejim berkuasa.
Bagaimana politisi bisa berkerja tanpa keringat dan menang dalam sebuah pertandingan ?
Kerangka berfikir sudah jejak jika manusia membangun teknologi salah satunya adalah untuk memudahkan berkomunikasi untuk menyampaikan tujuan yang diinginkan.Â
Perkembangan teknologi ternyata membawa perubahan dahsyat melampaui pikiran dan Imajinasi manusia.
Sebuah proses politik akan ditransfer ke publik atau tujuan khusus dengan model kerja efektif dan maksimal. Politik yang ditafsirkan sebagai bagian proses kehidupan yang paling rumit dengan tingkat kepercayaan terendah.Â
Manusia dulu memanfaatkan kecerdasan otak dan juga empati menerobos harapkan dan juga cita-cita. Celakanya kesadarannya manusia politik tidak serta normatif terlalu justru sangat rasional dan transaksional.