Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menunggu Lahirnya Artificial Demokrasi Baru

8 Agustus 2023   11:09 Diperbarui: 8 Agustus 2023   12:47 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Saat ini manusia masih mencapai kesadaran politik komersial dan kasual. Kemampuan dan integrasi teknologi artificial hanya dimaknai produk pinggiran dan pelengkap.

 Memanfaatkan teknologi hanya sekedar untuk membuat produk politisi pinggiran. Politis saat ini memanfaatkan teknologi untuk membantu rencana dan rekayasa marginal untuk sebuah entitas kepentingan. Kesempurnaan dan kearifan teknologi itu dipakai untuk sebuah kemenangan pribadi .

Saat ini, teknologi media digital  sedang booming diproses dan diproduksi untuk menghadapi pemilu 2024. Untuk propagabda , spionase dan juga agen marketing.

Melalui Big Data adalah sumber tak terbatas yang berserakan dan terekam dalam wadah besar dalam  semikonduktor canggih. 

Serta-merta bagi siapa saja yang bisa membedah dan mampu mengurainya akan menjadi nilai tak terhingga sebagai bahan dasar kemenangan politik.

Boleh dikatakan, big data tersebut menjadi hamburan milyaran data berkaitan identitas diri, percakapan dan juga wacana, protes dan juga hasutan atau bahkan program propaganda serta tujuan illegal lainnya yang melawan UU atau menentang atau menjatuhkan rejim berkuasa.

Bagaimana politisi bisa berkerja tanpa keringat dan menang dalam sebuah pertandingan ?

Kerangka berfikir sudah jejak jika manusia membangun teknologi salah satunya adalah untuk memudahkan berkomunikasi untuk menyampaikan tujuan yang diinginkan. 

Perkembangan teknologi ternyata membawa perubahan dahsyat melampaui pikiran dan Imajinasi manusia.

Sebuah proses politik akan ditransfer ke publik atau tujuan khusus dengan model kerja efektif dan maksimal. Politik yang ditafsirkan sebagai bagian proses kehidupan yang paling rumit dengan tingkat kepercayaan terendah. 

Manusia dulu memanfaatkan kecerdasan otak dan juga empati menerobos harapkan dan juga cita-cita. Celakanya kesadarannya manusia politik tidak serta normatif terlalu justru sangat rasional dan transaksional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun