jam belanja harus menunggu jam buka toko. Biasanya toko buka mengikuti jadwal kerja jam kantoran atau jam kerja PNS. Kisaran buka jam delapan lagi dan tutup jam empat sore. Persaingan bisnis kian sengit dirasakan. Waktu sudah tidak menjadi halangan untuk meraih target yang diinginkan. Kalau dulu masyarakat menginginkan waktu
Banyak hal yang mempengaruhi pergeseran bisnis dan juga perilaku konsumen itu sendiri. Dulu jaman tahun 1990-an merasa bangga ketika bisa belanja di Mall atau Toko Swalayan. Dua hal yang dibutuhkan yakni gengsi dan ketersediaan barang yang ada.
Menjadi barang istimewa dan punya gengsi tinggi ketika membeli produk di swalayan atau mall tertentu. Barang yang dibelinya juga bermerek. Strata sosial menjadi naik dan dianggapnya sebagai orang kaya dengan mobilitas perkotaan. Maklum waktu jaman 1990-an swalayan dan mall hanya ada di kota  besar dan biasanya terletak di ibukota kabupaten atau kota madya.
Transformasi digital menjadikan perubahan di segala kehidupan . Hal paling banyak bersentuhan ada terjadinya dunia bisnis dan perilaku konsumen. Teknologi smartphone begitu cepat tumbuh dan berkembang hingga di era 2000-an menjadi pijakan pertama memasuki dunia baru. Dunia ini disebutkan era digitalisasi dimana semua informasi dan pergerakan atau mobilisasi masyarakat banyak terbantu oleh teknologi dan industri informasi.
Akhirnya masyarakat mengalami perubahan perilaku dan menjadi budaya baru untuk memaksimalkan kegiatan hidupnya memakai teknologi. Belanja barang tidak lagi ke pasar atau harus menempuh jauh ke kota besar. Belanja barang  tidak lagi harus membutuhkan waktu lama dan juga bolak -balik melihat selera memilih langsung barang yang diinginkan. Belanja barang tidak lagi harus membayar tunai dengan antre di kasir. Semuanya fasilitas dan  fitur layanan dan jasa aplikasi tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan raya kenyamanan masyarakat berbelanja.
Warung Madura atau dipelesetkan menjadi AlfaMadura menjadi fenomena dan juga tranding yang unik di dunia bisnis retail. Skema bisnis orang Madura ini bahkan digadang -gadang akan meruntuhkan bisnis retail modern yang sudah berjamur dan bertebaran di level desa atau kecamatan. Semisal Alfa Mart dan Indo Mart adalah peritel modern yang sengaja didesain dengan volume kecil untuk memasuki wilayah  pasar paling bawah.
Alfa Madura sudah banyak bertebaran dimana- mana  Bahkan di wilayah tertentu penyebaran dan  jumlahnya sudah mengalahkan Indomaret dan Alfamart. Â
Keunggulan yang dimiliki oleh AlfaMadura adalah sistem  penjualan yang dipakai sebagian mengadopsi yang dimiliki peritail besar. Dari sisi dagangan, AlfaMadura hadir menyediakan kebutuhan dari paling utama hingga kebutuhan pelengkap. Meskipun hanya terbatas di segmen kebutuhan keseharian, gerai tersebut kenyataan membuat puas konsumennya karena barang yang  dicarinya tersedia.
AlfaMadura  tidak mengandalkan kemewahan tempat dan juga fasilitas pendukungnya. Jika Alfamart memilih tempat strategis di suatu wilayah dan harus menyewa mahal , Alfa Madura memilih tempat padat penduduk dan tidak banyak pernik -pernik layanan tambahan.
Nilai tambah dari AlfaMadura ini adalah jam waktu belanja 24 jam. Batas waktu maksimal satu hari untuk melayani konsumen dan tidak dikerjakan oleh toko tradisional dan retail lainnya. Konsumen akan bebas dan dalam waktu urgensi mencari kebutuhan barang akan terlayani di AlfaMadura.
Setidaknya waktu buka 24 jam ini akan banyak memakan serta menggerus jumlah pembeli dan menurunkan volume kembali yang berbelanja di Alfamart atau Indomaret. Inilah yang menjadi ketakutan para peritail atau toko tradisional akan banyak hilang jumlah pembelinya karena sudah diambil alih jam dan waktunya oleh Alfa Madura.
Yang tidak tidak kalah menarik adalah bagiamana mengelola sistem manajemen sumber manusia / SDM-nya yang dilakukan oleh AlfaMadura. Menjadi ciri khas bahwa orang manusia adalah pekerja keras dan mempunyai loyalitas dan dedikasi kerja yang tinggi. Mereka memiliki sengat juang tinggi untuk berhasil. Mereka juga dikaruniai sifat solidaritas kesukuan yang tinggi. Kluster perkumpulan Madura dapat dijadikan modal sosial dan ekonomi untuk mendukung sebuah usaha dan kelangsungannya.
Untuk mencapai efesien tinggi, AlfaMadura menggunakan sumber daya murah dan diambil dari keluarga sendiri. Mereka pekerjanya direkrut dari kampungnya sendiri dan diperkerjakan ke kota sebagai tenaga penjual. Tentunya tenaga ini jauh lebih murah dan tidak banyak fasilitas serta tunjangan sehingga membuat nyaman bagi kelangsungan AlfaMadura.
Dari faktor pendukung yang dimiliki oleh AlfaMadura tersebut menjadi keunggulan kompetitif untuk bersaing dengan toko tradisional atau peretail modern. AlfaMadura akhirnya dapat menjual harga yang sangat murah dengan pelayanan 24 jam buka ditambahkan efisiensi biaya operasional.
 Menjadi kebanggaan tersendiri jika melihat etos dan pencapaian AlfaMadura dapat bersaing dengan toko modern dan bahkan sudah dianggap ancaman kelangsungan bisnis modern. Keterbatasan infrastruktur AlfaMadura tidak menjadi alasan mereka kalah bersaing justru dengan kejelian tinggi mereka bisa mengambil peluang dan maksimal dengan cara dan strategi yang unik.
Salam dan hormat untuk pelaku dan juga pemilik AlfaMadura, kiprah dan terobosannya dalam melayani dan mendekatkan diri ke konsumen sangat fantastis. Keutamaan menggunakan suplai kearifan lokal serta budaya setempat justru menjadi nilai tambah yang tidak dimiliki oleh warung tradisional atau peretail modern. Bisa jadi , kelak AlfaMadura akan berjubel dan bertebaran di banyak negara. Mereka pebisnis AlfaMadura bisa go publik ke pasar internasional.
Bagaimana komentari anda ?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H