politik pencapresannya Jokowi ? Apa yang menjadi alasan utamanya dalam menentukan siapa capres yang akan didukung ?
Kemana arah dukunganSaat ini Jokowi menjadi salah satu manusia Indonesia yang sedang menjadi sorotan tajam. Jokowi adalah tokoh nasional yang namanya  yang sedang  nge-hit, Jokowi saat ini menjadi magnet utama peta kekuatan dan juga pengaruhnya di blantika politik nasional. Sangat wajar jika Jokowi dikejar -kejar secara fisik atau ucapannya oleh media dan juga elite politik lainnya.
Apakah Jokowi menjadi politisi yang jujur dan polos untuk saat ini? Sulit ditebak bagaimana situasi batin dan juga proyeksi politik Jokowi untuk 5-10 tahun kedepannya. Bisa jadi Jokowi akan memilih menjadi negarawan, atau mengambil resiko politik yang menantang dengan keikutsertaan terjun aktif di politik praktis. Jokowi hadir bukan lagi hadir sebagai sosok presiden atau mantan presiden tetapi menjadi politikus kawakan baru.
Dengan terjunnya sebagai politisi pendatang baru, tentunya Jokowi akan banyak belajar dan beradaptasi secara cepat dan menyeluruh. Prediksi jika Jokowi memilih terjun dipilih praktis semakin kuat. Dalam kontestasi dan konstalasi Pilpres 2024, Jokowi akan sangat terlihat dominan ikut cawe-cawe politik Pencapresan dan juga ikut serta sebagai mentor atau dirjen terbentuknya sebuah koalisi partai politik.
Presiden Jokowi sampai saat ini masih menyembunyikan motif politik sejatinya. Selalu membuat gimmick politik, Â terus melakukan pembelaan bahwa selaku Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa urusan terkait koalisi partai politik dan bakal calon presiden-wakil presiden merupakan kewenangan partai politik jika Presiden tidak ikut campur meski kerap dimintai restu oleh partai politik.
"Yang namanya pilpres (pemilihan presiden) itu urusan partai atau gabungan partai. Jangan Presiden itu diikut-ikutkan. Tapi sering ketua partai ini dikit-dikit (mengklaim) sudah direstui Presiden. Apa hubungannya? Saya kadang-kadang mikir, apa hubungannya? Enggak ada hubungannya," tutur Presiden Jokowi saat menghadiri Silaturahmi Ramadhan Partai Amanat Nasional (PAN) di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023) siang.
Disinyalir dalam acara tersebut kegiatan dan juga peserta yang hadir diketahui dan direstui oleh Jokowi. Indikator Jokowi mempunyai pengaruh politik yang kuat dengan banyaknya ketua partai dan sebagian mereka adalah tercatat sebagai pembantu presiden dalam jabatan sebagai Menteri Kabinet Jokowi menghadiri acara di DPP PAN.
 Dalam acara yang dibuka Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu hadir pula Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan Pelaksana Tugas Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono.  Sebelumnya elite  politik ini tergabung dalam dua koalisi berbeda. Gerindra berkoalisi dengan PKB, sedangkan Gerindra, PAN, dan PPP tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Jokowi terus berupaya untuk eksis sebagai pemimpin yang Flamboyan dengan mempertahankan sejumlah patron politiknya hadir dan terus dipelihara. Pada dasarnya Jokowi sudah mempunyai arah dan strategi untuk menjadi bagian entitas politik nasional. Nampak Jokowi sangat santun dan tetap memelihara ratusan organ relawan berlabel Relawan Jokowi.
Jokowi sudah menjadi Presiden 2 periode dan pada kenyataan tidak akan melepaskan begitu saja keberlangsungan karir politiknya menjadi bagian tokoh politik nasional. Kekuatan Jokowi saat ini masih menjabat presiden dan organ relawan masih aktif. Kendali Jokowi di organ relawan sangat kuat dan dominan. Terlihat sekali jika Jokowi cawe-cawe penuh untuk membiayai dan merawat relawannya.
 Budi Arie Ketua Umum Projo salah satu contoh bagaimana menempatkan Ketua Projo ditempat terhebat dan basah. Dijadikan wakil menteri sebagai hadiah politik Projo telah berjuang dan saat ini juga masih tegak lurus ke Jokowi.