Bunyi yang menyatakan urusan Efendi Simbolon bukan urusan Prabowo menjadi Saksi jika dirinya belum berani untuk head to head berperang  melawan PDIP dan Megawati.
Justru kerugian terjadi pada Efendi Simbolon yang sudah pasang badan mendukungnya tetapi justru Prabowo tidak serta merta membantu atau berani mengambil alih isu dan keran keterlibatan Efendi Simbolon dalam wilayah politik dirinya dan Gerindra.
Prabowo Subianto masih memainkan politik dua kaki dan mencari titik aman sebagai jalan damai menuju kursi presiden RI 2024. Sudah jelas sikap dirinya lebih berdamai dengan dirinya dan pihak lain.
 Prabowo bisa dikatakan mencari posisi aman hanya saja di lain sisi Prabowo dianggap sebagai pemimpin  pengecut oleh individu yang sudah berjuang dan pasang badan membelanya.
Jika Prabowo Subianto berani membela dan melindungi Efendi Simbolon artinya Prabowo siap untuk berkonfrontasi badan berkelahi dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri. Ternyata tidak, nyali Prabowo seperti kerupuk atau tempe.
Efendi Simbolon adalah contoh individu yang gagah berani mendukung Prabowo Subianto dan dianggap melakukan gol bunuh diri karena sudah melanggar aturan internal PDIP. Tentunya Efendi Simbolon akan sangat merasa kecut dan kecewa berat karena justru dukungannya seolah terabaikan dan putus di Jalan karena Prabowo Subianto tidak memihaknya  ketika Efendi Simbolon dipanggil oleh DPP PDIP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H