Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mimpi Sandiaga Uno Menjadi Cawapres Ganjar Pranowo

17 Juni 2023   20:45 Diperbarui: 17 Juni 2023   20:52 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Birahi Politik Sandiaga Uno Mengejar Impian Bersanding Dengan Ganjar Pranowo. Sangat ambisius dan spekulatif.Kiranya, kali ini  harus dibayar 2 kali lebih mahal ongkos politiknya dari jaman  mendampingi Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2019-2024.

Percaya, Sandiaga Uno akan menjadi pilihan PDIP dan akan  menjadi partner Ganjar Pranowo?

Sandiaga Uno resmi menjadi bagian kader PPP. Menyandang jabatan baru  sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu / Bapilu per tanggal 17 Juni 2023. Jabatan tersebut disandang mantan wakil Anies Baswedan Gubernur DKI tesebut  diberikan secara khusus dalam sebuah acara Rapimnas PPP.


 Dalam acara tersebut,  Sandi resmi dikukuhkan sebagai kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sandi pun diberikan kartu tanda anggota (KTA) hingga jaket PPP.

Acara Rapimnas dilaksanakan pada hari  Rabu (14/6/2023) di DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Penyematan dan   pemberian KTA dan jaket itu diberikan langsung oleh Plt Ketum PPP Mardiono. Selain itu, turut mendampingi sejumlah petinggi partai PPP.

Sebenarnya, hasrat dan syahwat apakah yang memicu Sandiaga Uno hengkang dari Gerindra dan berlabuh ke PPP? Benarkan hanya karena ambisi menjadi cawapres 2024 Sandiaga Uno rela dicap sebagai penghianat Gerindra ?

Paska menjadi bagian dari PPP, Sandiaga Uno memang sudah memberikan bantalan halus dengan mempertegas dirinya masuk di PPP dan jika tidak mulus melangkah menjadi cawapres Ganjar Pranowo, dirinya tetap akan menjadi bagian kader partai berlambang Ka'bah. Ini bagian alibi Sandiaga Uno agar tidak dicap berambisi dan menjadi bagian politisi kutu loncat.

Gelagat Sandiaga Uno dicap sebagai politisi berambisi besar akhir terucap dengan sendirinya dengan kelakar bahwa jika dirinya dipilih menjadi cawapres oleh PDIP berduet dengan Ganjar Pranowo maka dirinya akan merogoh kocek sekian kemungkinan nilainya triliun rupiah untuk biaya politik Pencapresan 2024.

 PDIP adalah partai pengusung utama dan ketua umum partai Megawati Soekarnoputri yang memiliki hak khusus (prerogatif) untuk menentukan siapa calon wakil presidennya yang akan dampingi Ganjar Pranowo.

Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019-2024 terpilih sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto sebagai capres.  Sandiaga Uno pernah bercerita jika dirinya mengeluarkan sekian triliunan rupiah sebagai bagian belanja politik dirinya yang ditunjuk sebagai cawapres. Kemungkinan besar, Sandiaga Uno akan mengulangi sebagai bandar dalam pilpres 2024 jika betul -betul dirinya terpilih sebagai cawapres dampingi Ganjar Pranowo.

Persoalannya, pencapresan 2024 akan banyak berliku dan berjubel dengan perebutan pengaruh dan kejuaraan. Kontestasi politik 2024 jauh lebih komplek dan jlimet pertarungannya. Tidak hanya berkaitan dengan kompetisi partai dan juga figur seorang Capres dan wakilnya tetapi akan menjadi ladang "cawe-cawe mantan presiden dan juga presiden yang sedang menjabat saat ini.

Perjalanan Sandiaga Uno masih terjal dan lebih  labirin politik yang berkelok-kelok. Tiket cawapres yang diambil dari PPP belum aman. Dikatakan PPP menjadi bagian partai gurem , papan bawah yang hanya mendapatkan 19 kursi di DPR-RI. Jadi, kendati sudah menyatakan berkoalisi dengan PDIP dan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden bukan berarti posisi bargaining politiknya kuat.

PPP harus bersabar lagi sampai PDIP mendapatkan partner koalisi baru yang akan mendukung Ganjar Pranowo. Bagi PDIP, akan lebih banyak berfikir menambah mitra koalisi koalisi. Tambahan amunisi dukungan partai lain akan semakin menyakinkan jago Capresnya mendapatkan dukungan banyak konstituen dengan segmen berbeda-beda.

Kendaraan PDIP dan PPP sudah memenuhi ambang batas presiden namun PDIP pingin menang dan dukungan untuk pilpres 2024 datang dari berbagai spektrum warna partai pelangi. PDIP sadar juga, yang sudah merapat mendukung koalisi PDIP hanya kartu gurem parlemen PPP dan partai gurem non parlemen yakni Hanura dan Perindo. Sangat berbahaya dan labil jika koalisi yang terbangun saat ini stagnan dan tidak bisa menambah.

Bagi Sandiaga Uno, kontestasi dirinya saat ini jauh lebih beresiko dan mempertaruhkan karier politiknya 5-10 tahun mendatang. Persaingan dirinya  tidak hanya berhadapan dengan  pembiayaan partai, tetapi berkaitan erat dengan koalisi partai PDIP yang kemungkinan akan ditambah. PDIP tidak ingin hangat PPP, Hanura dan Perindo saja yang menjadi pendukungnya tetapi akan menunggu partai atau koalisi lain yang juga akan dilirik dan dijajaki kerja sama politik.

Langkah PAN yang sudah merapat ke DPP PDIP beberapa Minggu lalu menjadi batu sandungan besar bagi langkah politik Sandiaga Uno. PAN sudah memutuskan untuk mengusung Erick Thohir sebagai cawapresnya. Ketua Umum PAN  Zulkifli Hasan saat ini sedang negara dengan Jokowi. Portofolio Jokowi bagi PDIP sangat diperhitungkan.

Rasanya PAN justru akan banyak didengar dan diterima untuk bermitra dengan PDIP karena banyak kekuatan dan magnet politik yang dimiliki. PAN jauh -jauh sebelumnya sudah menggaungkan nama Ganjar Pranowo di berbagai agenda nasional. PAN bahkan sudah berani pasang badan untuk menduetkan Ganjar Pranowo dan Erich Thohir dalam acar Rakernas PAN di Semarang awal tahun 2023.

Manuver PDIP akan mempertemukan Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono, besok, Minggu (18/06/2023) di GBK Jakarta.  Akrobat politik PDIP ini setidaknya memberikan petunjuk di PDIP terus melakukan dan menjalin komunikasi politik dengan partai lain. Artinya koalisi yang ada bersama PPP, Hanura dan Perindo belum bisa menjadi fatsun koalisi permanen.

Posisi Sandiaga Uno semakin labil dalam payung politik PPP. Mitra koalisinya PDIP masih mencari alternatif khususnya untuk memasang Cawapresnya. Bisa jadi tiba-tiba hasil pertemuan Puan dan AHY menghasilkan kesepakatan khusus dimana AHY yang justru dipilih menjadi pendamping Ganjar Pranowo.

Alhasil, Sandiaga Uno betul-betul wajib banyak berdoa dan Bersilaturahmi rutin ke elite partai untuk memastikan dirinya dapat berhasil dipilih Megawati Soekarnoputri mendampingi Ganjar Pranowo.

 Sandiaga Uno juga harus siap bangkrut karena gagal menjadi cawapres dan sudah mengeluarkan ratusan  milyaran untuk mengambil tiket cawapres dari PPP. Dan terakhir, Sandiaga Uno juga akan siap kehilangan momen politik diakhir hidupnya. Bisa jadi, tahun politik 2024 sepertinya menjadi wajah dan perjalan suram karier politiknya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun