Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Elite Politik Sibuk Safari Politik, Rakyat Dicuekin

27 April 2023   17:31 Diperbarui: 27 April 2023   17:37 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendeskripsikan jika saat ini rakyat lebih banyak disuruh menonton perilaku dan aktivitas elite politik jelang pemilu 2024. Rasanya hiruk pikuk pilpres dan pileg begitu gemuruh. Sayang sekali jika drama politik tersebut hanya berjalan searah,  seperti kita melihat tv atau layar tancap. 

Saat ini elite politik sedang putar otak, pasang telinga dan buka mata lebar -lebar dalam menghadapi Pemilu 2024 yang tinggal 7 bulan lagi. Jika Pemilu tidak diundur rencana akan dilaksanakan tepatnya tanggal 14 Februari 2024.

Setidaknya terdapat 3 Kepentingan elite politik yang menjadi fokus tujuan utamanya. Pertama, agenda untuk mempertahankan kekuasaan ( Status quo ), Kedua memperebut kekuasaan  dan Ketiga oportunistik atau perusak.

Jokowi sudah pada fase akhir pemerintahannya jilid 2, artinya dari sisi pengaruh dan kontrol kekuasaannya tereduksi oleh munculnya nama -nama calon presiden baru yang akan manggung di Pilpres 2024. Jokowi secara defacto sudah menjadi bebek lumpuh.  

Kebutuhan untuk Jokowi saat ini masuk dalam katagori elite politik yang sedang mempertahankan pengaruhnya dan menjaganya hingga akhir massa jabatannya berjalan mulus.
Saat ini Jokowi terlibat aktif, menjadi Presiden yang melibatkan dukung mendukung pencapresan.

Keberpihakan Jokowi terhadap beberapa bahan capres mendapatkan rivalitas lawan politiknya. Bagi mereka yang anti pemerintah, mengartikan tindakan Jokowi sebagai bagian strategi Jokowi mencari perlindungan atau juga turut serta berperan sebagai seseorang yang berpengaruh ( King Maker ).

Kebutuhan politik saat ini adalah melakukan transisi kekuasaan secara lembut , tidak berisik dan menimbulkan banyak kegaduhan. Indonesia butuh stabilitas dan keharmonisan segal jalan landai meneruskan pembangunan yang dilakukan oleh Jokowi. Tentunya banyak pihak yang harus dikoneksikan antara elite partai, tokoh masyarakat dan juga calon capres 2024.

Dari sisi pihak oposisi, Jokowi dikatakan sedang dihinggapi  rasa ketakutan yang dipicu banyaknya kegagalan dalam pemerintahan selama ini. Menjadi sorotan minus oleh lawan politiknya diantaranya akan banyaknya proyek mercusuar yang mangkrak seperti IKN dan Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

 Kemudian Jokowi disinyalir masih banyak tanggungan untuk memenuhi janji kampanye baik ke konstituen atau penyandang dana. Jokowi juga dituduh telah menggadaikan negara dengan tumbukan hutan yang berjibun.

 Diduga ribuan triliun rupiah hutang luar negeri yang ditinggalkan oleh rejim Jokowi.

 Dikatakan jika Jokowi pingin aman harus melakukan  soft landing, melakukan jurus damai dalam alih daya kekuasaannya ke calon presiden baru. Jokowi harus bermitra para pihak yang menginginkan status quo dan merangkul juga mereka para pihak yang berebut kekuasaan.

Mitra politik strategis  yang masih menjaga dan melangsungkan kekuasaan adalah elite partai berkuasa. Wajar saja jika Jokowi harus menjaga relasi dan juga komunikasi dengan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP yang saat ini sedang berkuasa dan sebagai partai pendukung Jokowi.

Dalam situasi politik saat ini, Jokowi tidak bisa jauh apalagi meninggalkan Megawati Soekarnoputri. Urusan urgen saat ini yang sedang membaca adalah urusan Pencapresan Ganjar Pranowo.

Pencapresan Gubernur Jateng ini banyak berurusan dan juga beririsan dengan Ketum PDIP. Jokowi sangat berkepentingan siapa yang direstui capres  dari PDIP. Lebaran 2023 lebih terkesan nuansa politik dari sekedar ritual perayaan kemenangan  bagi umat muslim setelah sebulan berpuasa.

Dikatakan jika elite politik lebih sibuk bersafari politik antara elite politik ketimbang menyapa dan membuka open house dengan rakyat.

Salah satu elite politik tersibuk saat ini adalah Jokowi dan Megawati Soekarnoputri. Dua elite tersebut sebagai raksasa elite politik di negeri ini. Sangat menentukan, keputusan politiknya berdampak luas bagi negeri.

Dua elite politik dari PDIP tersebut saat ini sedang bertemu dalam sebuah acara. Dipastikan pertemuannya beraroma politik pencapresan dan isu politik terkini. Jokowi dan   Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga melakukan  halalbihalal  Megawati Soekarnoputri.

Dalam suasana gembira, halalbihalal Megawati dan Jokowi disebut membahas pencapresan Ganjar Pranowo.
Suasana kekeluargaan dan persaudaraan mengiringi kehadiran Jokowi dan Iriana ke kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2023).

Dikutip dari berita detik.com, kunjungan Jokowi dan Iriana  merupakan kunjungan silaturahmi dan halalbihalal di tengah suasana Idul Fitri 1444 Hijriyah. Megawati sudah menunggu kehadiran Jokowi dan Iriana di bagian depan kediamannya. Di depan teras, Megawati didampingi Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

Orang ketiga yang paling sibuk setelah Jokowi dan Megawati adalah Zulkifli Hasan. Mendag RI ini dianggap sebagai orang kepercayaan Jokowi saat ini. Perintah dan manifesto politik Jokowi dijalankan oleh Zulhas.

Sebagai ketua umum partai tentunya Zulkifli Hasan bermanuver membidik sasaran politik yang diinginkan Jokowi lebih aman dan efektif. Hubungan politik terjalin dengan Jokowi adalah keterlibatan Jokowi dalam berbagi agenda internal PAN, Pembentukan KiB dan inisiasi pembentukan Koalisi Besar.
 
Paska pencapresan Ganjar Pranowo okeh PDIP , kembali Zulkifli Hasan diberikan mandat sebagai juru runding diinternal KiB. Zulkifli Hasan bertamu di istana (26/04/2023).   Akan membicarakan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung KIB pada Pilpres 2024. Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan hari ini bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan.

Dalam pertemuan di istana tesebut diajarkan oleh Zulkifli menyebut Presiden Jokowi akan segera mengundang para Ketua Umum Partai ke Istana. Zulkifli Hasan mengaku pertemuan dengan Presiden membahas kondisi politik terkini.
Ditambahkan, Zulkifli menyebut, Presiden akan mengundang para Ketua Umum Partai Politik untuk "ngopi" bersama.
 
"Mematangkan dalam proses pengambilan keputusan menetapkan pasangan calon yang akan diusung di pemilu presiden 2024," ungkapnya.

Viva Yoga menambahkan pertemuan ketua umum parpol KIB juga sebagai tindak lanjut pembentukan koalisi besar yang dibahas pada pertemuan di kantor DPP PAN sebelumnya.
 
Tugas politik Zulkifli Hasan selanjutnya yakni melakukan pertemuan internal elite KIB. pembicaraan akan lebih menyoroti dan menindaklanjuti rencana pembentukan koalisi besar. Viva Yoga wakil dari PAN menyebut koalisi kebangsaan bersama KKIR (Gerindra dan PKB) agar dapat menambah basis sosial dan konstituen agar paslon yang akan diusung memiliki potensi besar untuk memenangi pilpres," jelasnya, Harian Terbit,27/04/2023
 
Pembicara penting lainnya dari 3 ketua umum partai tersebut adalah respon balik dari deklarasi Ganjar Pranowo oleh PDIP yang disusul oleh PPP. Akan menjadi serius ketika menjurus kesimpulan nama pencapresan yang diusung bulat okeh KIB.

 Sebelumnya PPP telah mengumumkan akan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden pada Rabu, 26 April 2023. Aksi PPP ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan sikap di internal KiB apakah KIB tegak lurus terhadap keputusan bersama atau memilih bubar dan berjalan sendirian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun