Ada bagian tehnis yang sering terelakan. Kebutuhan akan aparat dan juga penopangnya menjadi isu sentral pencapaian target dari sebuah amanat konstitusi yang menjadi produk turunan ideologi suatu negara.
Mengapa profesional dibutuhkan untuk mencapai tujuan ideologis tercapai?
Manusia ideologis adalah keseharian dan kedaulatan hidupnya secara menyeluruh digerakkan menjadi bagian tuh dan kehidupan sebuah ideologi. Manusia Ideologis untuk mencapai tujuan ideologisnya harus menjadi manusia loyal dan profesional.
Dengan kepatuhan hakiki dan juga profesional sehingga bisa mencapai keseluruhan dan keselamatan Ideologis.
Persoalannya utama gagalnya sebuah pencapaian tujuan ideologis lebih banyak terjadi dari para pelaku penopang sebuah negara. Mereka adalah partai politik yang jelas melukai badan bahkan membunuh subtansi dan nilai sehingga ideologis negara menjadi punah atau dikesampingkan.
Negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya dari empunya ( Ideologi) sering digagalkan oleh subjek ( pelaku ) itu sendiri. Partai politik sebagai bagian penyangga dan pelaksanaan Ideologi negara justru membajak sebuah nilai ke dalam pusaran kepentingan politik yang pragmatis.
Hasil pembajakan tersebut diantaranya lalainya untuk berprinsip pada aturan dan dogma awal yakni menjalankan amanat ideologi. Partai akan menjadi bagian momok bagi kepentingan Ideologi.
Partai politik adaah bagian instrumen penting dalam sebuah negara untuk  tujuan ideologis. Namun justru sebaliknya ,tindakan dan langkah partai politik sering menjerumuskan atau bahkan menggantikan wilayah sakral ideologis dikuasai dan digeser atau bahkan digantikan dengan Ideologi baru.
Dua kontruksi besar yang mencari catatan penting dalam koridor khususnya untuk mencapai sebuah negara maju. Indonesia maju menjadi spirit pencarian ideologi yang bisa tercapai. Pertama, model kepemimpinan nasional menjadi sebuah perhelatan perebutan dan pencapaian kontestasi politik.
Kesepakatan yang harus dicapai adalah wajib mencari pemimpin Ideologis. Harga mati dan tidak ada satupun person dan lembaga yang bisa menggagalkannya. Kesepakatan kedua adalah mencapai kondisi ideal dari sebuah tujuan ideologis bisa tercapai.
Kuncinya adalah pembagian kekuasaan yang harus menjadi paket kekuasaan secara utuh. Â Jika kalau pemimpin utamanya adalah seorang Ideologis dan kemudian sekarang wakilnya harus diambil dari individu profesional.