Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Inspiratif dari Zulkifli Hasan Sang Menteri Perdagangan

5 April 2023   15:41 Diperbarui: 5 April 2023   15:51 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Dari tempat pekarangan tersebut terjadilah transaksi. Akhirnya Zun menemukan secara otodidak bagaimana penjualan es baliknya bisa cepat laku keras dan cepat. Cara yang dipilihnya adalah strategi promosi getuk tukar.

Pelajaran dari Zun kecil adalah mendiversifikasi barang dagangan ketika menemui kendala atau kegagalan.  Nyaman es balon mengalami hambatan penjualan ketika musuh hujan tiba atau tiba -tiba hujan turun.

Hubungan emosional dengan Emaknya menjadikan keakraban diantara anak dan sang ibu. Saling menguatkan dan mencari solusi sudah menjadi bagian tradisi.

Akhirnya hasil diskusi menyimpulkan jika musim kering berjualan es balon dan jika menghadapi musim hujan disepakati berjualan jagung rebus.

Dalam akhir cerita tersebut Zun kecil menyadari begitu dahsyat dorongan dan doa emaknya berkontribusi awal melahirkan pemikiran jenius dalam memulai sebuah bisnis.

Pada akhir Zun kecil sangat bersyukur kepada anaknya yang telah menanamkan insting bisnis awal tercetus. Padahal Enak tahu jika Zun kecil dipersiapkan ayahnya menjadi guru agama ( halaman 51).

Berlanjut...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun