Terbentuknya 4 poros parpol dan Koalisi parpol. Satu partai akan mengusung  sendiri yakni PDI-P. Kemungkinan partai berlogo kepala banteng ini mengajukan capres kombinasi dari kader internal dan profesional.
Poros kedua yakni gabungan partai yang  sudah sepakat berkoalisi dalam satu kapal. Koalisi ini bernama Koalisi Perubahan yang terdiri dari PKS, Demokrat dan Nasdem. Keputusan akhir seperti pilihan jatuh pada pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Poros ketiga dan keempat  merupakan poros yang digagas oleh 5 partai politik pelangi. Mereka sepakat untuk mengakomodir semua kepentingan besar dalam urusan politik yang sama.
Poros ketiga yang ditawarkan akan mengusung pasangan Ganjar Pranowo Zulkifli Hasan. Poros ini diperkuat oleh barusan Koalisi Indonesia bersatu ( KIB ) dan kemungkinan terjadi pergantian pemain.
Poros terakhir atau keempat akan mengusung pasangan Prabowo Subianto -Zulkifli Hasan. Kompromi politik berasal  pemecahan dari 5 ketua umum partai yang memang menginginkan semua elite partai terakomodasi kepentingannya. Kemungkinan poros ini akan di topang oleh PAN dan Gerindra serta PKB.
Kluster 4 Pasangan tesebut melibatkan 3 king maker utama yakni poros Surya Paloh,Poros Megawati dan Poros Jokowi.
Zulkifli Hasan Kuncinya
Ketua Umum PAN mempunyai kunci khusus bagi pelekatan koalisi besar gabungan 5 partai. Alasannya Zulkifli Hasan mempunyai kedekatan khusus dengan Jokowi. Hubungan politik Zulkifli Hasan dengan Jokowi untuk saat ini sangat kokoh dan intim. Jokowi mempunyai kekuatan khusus sebagai king maker pertama di 5 partai yang hadir di kantor DPP PAN. Â Dikatakan Zulkifli Hasan mewakili poros Jokowi.
Kemudian Zulkifli Hasan bersama PAN sebagai partai tengah yang moderat. Artinya baik perolehan suaranya di DPR dan ideologis partai dapat menjadi buffer atau penyangga semua kepentingan politik elite partai. Zulkifli Hasan dipastikan menjadi orang kedua setelah Jokowi yang bisa memecahkan dan mencari solusi.
Faktor identitas kepartainnya menjadi bagian atribut karakter seorang ketua umum. Bukan kali ini saja PAN menjadi mitra koalisi yang berhasil mendorong kadernya menjadi bagian pasangan capres dan cawapresnya.
Pada pemilu presiden tahun 2014-2019 duet Capres dan cawapresnya berasal dari kekuatan Gerindra dan PAN. Terjadinya duet Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai titik akhir kompromi politik.