Kekuatan politik China tidak bisa dielakkan lagi. Negara China dan Rusia masuk dalam kelompok Permanent-V yakni kelompok negara adidaya kuasa yang mempunyai hak veto di Dewan Keamanan PBB. Setiap anggota Dewan Keamanan memiliki satu suara, namun hanya lima anggota tetap memiliki hak veto. Hak veto adalah suara negatif yang memungkinkan lima anggota tetap untuk mencegah adopsi resolusi Dewan Keamanan yang substantif.Â
Dalam situasi politik serta ekonomi yang terisolir, kehadiran China sangat membantu dan memberikan kepercayaan diri bagi Rusia tetap eksis memperkuat dan memenangkan perang dengan Ukraina. Pengaruh dan dukungan politik dan ekonomi sangat membantu bagi Rusia di saat negeri beruang merah tersebut mendapat embargo ekonomi oleh sekutu Ukraina dan negara-negara tergabung dalam kelompok masyarakat Eropa( Uni Eropa ).
Momen TepatÂ
Keputusan China untuk segera merapat ke Rusia dirasakan sangat tepat. Presiden Putin sedang mendapatkan tekanan politik dari uji Eropa dimana Putin dianggap telah melakukan kejahatan perang dan akan menjadi bahan untuk diajukan ke mahkamah internasional berpusat di Belanda sebagai penjahat perang. Isu  tersebut semakin menambah panas akan terjadinya perang yang lebih brutal dan meluas ke benua Eropa dan sekitarnya.Â
Rusia  telah memulai sebuah perang dengan menginvasi Ukraina ,sialnya Rusia tidak berhasil menguasai teritorial dan pemerintahannya secara penuh. Peperangan  yang tidak sesuai dengan rencana  membawa Dami negatif bagi Rusia.
Presiden Putin  sedang berada di ancaman saksi internasional yang dimotori oleh negara tergabung dalam Ini Eropa .  Putin dianggap sebagai penjahat perang dan Pengadilan Kriminal Internasional akan  mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin  atas kasus kejahatan perang.
Kedatangan Presiden China Xi Jin Ping betul - betul menjadi ganjalan dan sekaligus pukulan telak bagi para pihak yang akan menjebloskan dan menyeret Putin ke pengadilan kriminal  internasional sebagai penjahat perang.
Waktu sangat telat untuk Rusia. mungkin saja ini sebagai kesengajaan oleh China berkunjung untuk teman setianya Putin yang sedang menghadapi tekanan politik dari berbagai pihak. Prediksi Kita jika Kunjungan Presiden China Xi ke Moskwa sengaja dilakukan beberapa hari setelah Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin atas tuduhan kejahatan perang mendeportasi anak-anak Ukraina secara tidak sah.
Putin mendapatkan amunisi dukungan moral dan tentunya politik dari China. Pihak masyarakat internasional terutama Uni Eropa tidak bisa serta merta memberikan ancaman dan tindakan nyata atas dilakukannya pemaksaan kehendak menjatuhkan Sanksi ke Putin sebagai penjahat perang . Bagi Rusia disebutkan kehadiran Presiden China merupakan kemenangan telak dan sebagai bagian dari perang diplomasi dan saat ini Rusia dinobatkan sebagai juaranya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H