Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Capreskan Ganjar dan Dekat dengan Tokoh Struktur NU, Elektabilitas PAN Melejit

13 Maret 2023   21:11 Diperbarui: 13 Maret 2023   21:27 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecerdasan Ketum menawarkan salah satu ide dan gagasan islam jalan tengah dinilai sukses mengandeng dan menyatukan persepsi dan konsep islam jalan tengah. Zulhas sukses besar membuka peta jalan pemasaran ideologi islam tengah secara damai dan membahagiakan.

Zulhas berhasil menyakinkan ormas terbesar Islam seperti NU dan Muhammadiyah untuk bergandengan tangan dalam bahasan dan uraian serta  kemuliaan islam jalan tengah yang subtansial. Apa yang disampaikan oleh Ketum PB NU KH Yahya Cholil Staquf bahwa memilih PAN tidak haram bagi warga Nahdiyin merupakan kesimpulan kesuksesan diplomasi gerakan islam jalan tengah yang diprakarsai oleh Zulkifli Hasan, Surabaya(18/02).

Zulhas berhasil menjalakan sebuah agenda manifesto politik keumatan dan kebangsaan yang bisa diterima dan disepakati oleh stakeholder bangsa terutama ormas-ormas Islam. Keberhasilan tersebut jika dinilai secara angka sangat signifikan meningkatkan kesadaran dan keputusan politik menaikan angka elektabilitas partai. Terbukti dari hasil survei IPO, suara yang cukup tergerus adalah PKB dan PDIP. Elektabilitas PKB turun dari survei sebelumnya sebesar 7,9 persen menjadi 7,6 persen sementara PAN naik signifikan dari 2,1  persen menjadi 5 persen atau naik 2,9 persen.

Sudah jelas dan pasti segmen pemilih massa NU yang hilang tersebut bergeser ke PAN khususnya di Jatim dan Jateng. Ketum PAN berkomitmen akan menjadikan Jatim sendiri menjadi basis suara PAN dari pemilih Nahdiyin dalam Pileg 2024.

Sungguh terbantu pernyataan dari Ketum PBNU Gus Yahya yang tidak mengharamkan PAN untuk dicoblos. Nama besar tokoh NU tersebut membuyarkan slogan yang diprakarsai oleh KH Imam Jazuli (Tokoh NU Non struktural) mengatakan warga NU harus coblos PKB.


Berideologi Kuat

PAN bukan lagi singkatan Partai Artis Nasional yang terkesan sebagai partai hedon dan eksklusif. Konsistensi elektabilitas partai tidak lagi menjadi monopoli nama besar caleg, ketokohan atau keartisan  caleg.

Tidak terulang lagi melakukan blunder politik akibat lemahnya penguatan posisi ideologi dan penterjemahannya. Berakhir dengan elektabilitas PAN akan terkerek naik seiring penguatan dan konsisten menjalankan politik ide dan gagasan.

PAN akan berjaya dan mewakili partai tengah yang moderat, inklusif dan berkarakter. Penguatan ideologi berbasis integrasi nilai dan kualitas stage holder partai dan pada akhirnya PAN mentransformasikan sebagai parpol terlibat aktif dalam daya dan guna bagi kejayaan, kedaulatan bangsa.

Partai Visioner

Pada saatnya PAN betul-betul bisa menterjemahkan dan mengaplikasikan politik ide dan gagasannya dalam porsi politik kebangsaan yang berkelas namun tidak meninggalkan ruhnya religiusitasnya. PAN akan surplus sebagai parpol yang menjaga, merawat dan melakukan dialog dan revitalisasi kebangsaan yang terus menerus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun